It's Obviously

148 5 4
                                    

A Story By Nayoung
Cast : Jung Chaerin | Zhang Yixing
Genre : Romance | School Life | Comedy | Friendship
Rating : Teen
Length : Oneshoot
Disclaimer : Please tell me if there's plagiatism.
.
.
.
Jung Chaerin hanyalah siswa menengah biasa yang terjebak dalam cinta remajanya. Dia mencintai Zhang Yixing, sahabatnya, tapi sialnya sahabatnya itu tidak peka.
"Kau itu menyebalkan! Tidak peka! Seperti kucing waktu itu saja! Sudah diteriaki untuk minggir malah terdiam dan mengeong!"
"Aku mencintaimu. Tiga tahun? Atau empat? Aku lupa. Itu sudah lama sekali."
Jadi sebenarnya siapa yang tidak peka? Yixing atau dia?
.
.
.

Semua orang tahu bahwa suatu perasaan itu tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Jika terlalu lama ditumpuk maka akan memberatkan hati dan membebani pikiran. Perasaan itu harus segera diungkapkan.

Jung Chaerin juga sangat tahu tentang itu. Ia sangat ingin mengungkapkan perasaan yang sudah satu tahun dipendamnya itu pada laki-laki bernama Zhang Yixing. Tapi masalah utamanya adalah mereka bersahabat. Sejak kecil. Bagaimana jika nanti dia menolak dan akhirnya mereka justru saling menjauh karena perasaan canggung yang timbul? Dia tak mau hubungan yang sudah mereka jaga bertahun-tahun itu kandas begitu saja karena pernyataan cintanya. Begitu sia-sia rasanya.

Maka dari itu, ia akan melakukan pengungkapan perasaan ini secara perlahan dengan memberikan petunjuk-petunjuk kecil agar sahabatnya itu menyadarinya. Sekaligus untuk mengetahui bagaimana perasaan sahabatnya itu padanya. Jadi jika dia beruntung, Yixing memiliki perasaan yang sama dengannya dan laki-laki itu akan lebih dulu mengungkapkan perasaannya. Tapi sialnya, Yixing itu makhluk paling tidak peka di dunia ini. Chaerin harus dapat bersabar saat laki-laki itu tak pernah menangkap maksud dari petunjuk-petunjuk yang ia berikan.

Contohnya seperti saat ini. Seperti biasa, mereka pulang bersama dengan menaiki sepeda Yixing. Dimana Chaerin berdiri di injakan belakang sepeda sambil memegang erat kedua pundak Yixing. Mereka merasakan semilir angin musim semi di sore yang indah itu ditemani pemandangan indah sungai Han di sepanjang jalan yang mereka lewati.

Ini adalah saat yang tepat. Chaerin akan melancarkan rencananya.

"Yixing-ah, bagaimana tipe idealmu?" Chaerin melirik Yixing yang sedikit mengernyitkan dahinya.

"Tipe ideal?"

"Iya, tipe ideal."

"Hmm ..." Ia menjeda sebentar dengan raut berpikir ditambah deheman panjang. "Sebenarnya aku tidak memiliki tipe-tipe khusus. Aku pikir aku akan menyukai seseorang yang manis dan ... pandai memasak."

Chaerin terdiam. Oh, dia percaya kalau dirinya cukup manis. Beberapa lelaki di sekolahnya pernah mengatakannya, tapi pandai memasak? Yang Chaerin ingat ia bahkan hampir membakar dapurnya saat eksperimen memasak pertamanya.

"Pandai memasak, ya?" gumamnya pelan dengan bibir yang dicebikkan cemberut.

Kemudian ia beralih melirik Yixing yang kembali diam. "Kenapa tidak bertanya balik? Kau tidak mau tahu tipe idealku?" tanyanya setengah kesal. Lihat! Laki-laki itu harus disuruh dulu. Tidak punya kesadaran diri. Menyebalkan.

Yixing mengerling ke atas. Lalu terkekeh pelan. "Baiklah, nona Jung. Jadi seperti apa tipe idealmu?"

Chaerin tersenyum penuh makna sebelum akhirnya menjawab dengan nada manis. "Aku menyukai seseorang yang pintar, penyabar, perhatian, memiliki senyum yang manis, suara yang menenangkan, tawa yang enak didengar, berambut coklat, tingginya kira-kira 170 lebih sentimeter, sudah lama mengenalku, pandai bicara dalam banyak bahasa, pandai dalam bermusik, dan yang pasti tampan."

Pada awalnya tipe ideal Chaerin masih umum-umum saja, tapi lama kelamaan tipe idealnya itu malah menjurus ke seseorang. Semua orang tahu siapa yang ia maksud. Ya, semua orang kecuali orang itu sendiri. Itu benar-benar ciri-ciri yang menggambarkan seorang Zhang Yixing.

It's ObviouslyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang