Dear Time Machine...

1 0 0
                                    

Banyak karya fiksi di dunia ini, dalam berbagai bahasa, yang menggambarkan bagaimana hebatnya mesin waktu. Entah itu buku, film, dan bahkan teater. Meski bagaimana hebatnya, hal itu masih menjadi perdebatan panjang dan mungkin ada penelitian serta percobaan ekstrim telah dilakukan untuk membuatnya.

Apapun tujuannya, mesin waktu seolah menjadi sesuatu yang akan memberikan dunia baru dengan mengubah sedikit saja dari tragedi di masa lalu. Tapi tentu saja, dampak yang ditimbulkan akan sangat buruk jika digunakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab dengan tujuan apapun.

Jika mesin waktu benar- benar ada, apa yang akan kau lakukan?

Hm... Jika hal itu sungguh ada, aku ingin kembali ke masa lalu tapi bukan untuk mengubah apapun. Tentu saja setiap orang memiliki kejadian buruk yang ingin diubah. Namun kita tak pernah tahu dampak buruk yang akan terjadi. Karena itu, aku ingin kembali ke masa lalu bukan untuk mengubahnya. Hanya saja ingin mengulang kembali masa-masa sekolah.

Setiap orang memiliki masa-masa terindah dalam hidupnya. Dan untukku, masa sekolah adalah masa paling menyenangkan yang ingin aku ulang lagi.

Masa sekolah adalah fase kehidupan yang memberimu ruang untuk belajar sebanyak-banyaknya. Karena pintu pengetahuan terbuka selebar-lebarnya dengan waktu yang banyak. Bukan hanya pelajaran formal yang biasa kau dapatkan, namun juga pelajaran kehidupan yang mengajarimu manis pahit kehidupan.

Kehidupan sosial di sekolah mengajarkan tentang persahabatan, mengalahkan ego, persaingan, arti sebenarnya dari kekalahan, bijak menghadapi hal-hal buruk, dan tentu saja makna sebenarnya dari menghormati sesama. Tentu banyak yang tidak memahami semua itu dengan baik, bahkan kadang yang terjadi malah hal kebalikannya yang diserap. Itulah sebenarnya kunci-kunci menuju jalan hidup yang harus kita raihuntuk menemukan jati diri dan makna kehidupan.

Masa-masa remaja yang tepat terjadi di masa sekolah membuat banyak hal manjadi makin rumit. Dalam ilmu psikologi disebutkan bahwa masa remaja merupakan masa yang dipenuhi kebingungan. Di saat pintu-pintu dunia terbuka lebar bagi mereka, di saat itu pula segala hal membingungkan bergelayut dalam pikiran mereka.

Mereka masih memiliki jiwa anak-anak di dalam diri mereka, ingin bermain-main lebih lama dan bersenang-senang lebih sering. Namun lingkungan mulai memperlakukan mereka layaknya orang dewasa dan mulai masuk nuntut untuk hal ini dan itu. Sedangkan jiwa pemberontak pada masa itu mulai membara, padahal mereka masih belum mengerti tujuan hidup. Itulah mengapa banyak dari mereka nekat melakukan ini-itu tanpa memikirkan resiko yang akan mereka hadapi nanti.

Beruntung bagi remaja yang berada di lingkungan baik, mendapat arahan yang baik, serta bimbingan yang baik. Hingga jiwa pemberontak mereka yang sedang membara itu tak harus melewati jalan yang salah.

Kenapa aku ingin kembali ke masa-masa yang berat itu? Karena aku menyadari satu hal; semua kenangan pada masa sekolah, entah yang manis atau pahit, merupakan masa yang indah. Masa yang benar-benar ringan dan menarik dibandingkan masa-masa menjadi orang dewasa. Hal-hal yang dipikirkan saat itu hanyalah tentang pelajaran, teman, dan masa depan. Masa-masa yang pahit manisnya terasa sangat manis jija diingat lagi di masa kini, saat telah menjadi orang dewasa.

Sayangnya semua itu kini hanya tinggal kenangan. Dan mesin waktu adalah sesuatu yang hanya nama.

RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang