begin and end

52 9 7
                                    

Park Hye Sang. Seorang Siswi Menengah Atas. Hye Sang masih kelas X. Hye Sang dikenal oleh hamper semua guru yang mengajar dikelasnya karena kepintarannya. Setelah dua minggu bersekolah, dia mempunyai seorang teman laki-laki yang sangat dia benci. Namanya Kim Namjoon. Namjoon sangat baik dan berbeda dengan teman-temannya yang lain. Namun, Hye Sang sangat membencinya. Namjoon juga pintar. Kebencian Hye Sang dimulai ketika pelajaran matematika, Hye Sang mulai menulis rumus di papan tulis, lalu Namjoon menanyakan hal dan menanggapi hal yang tidak diketahui oleh Hye Sang. Hye Sang sangat kesal karena dia memang tidak suka dan tidak mengetahui pelajaran matematika. Dia juga hanya terpaksa naik karen ingin menyelamatkan teman kelompoknya. Sejak saat itulah Hye Sang sangat membenci Namjoon. Kebenciannya bertambah ketika suatu pelajaran, ketika Hye Sang sedang mempresentasikan hasil diskusinya, Namjoon malah keluar ke kantin karena guru mata pelajaran sedang keluar. Namun, waktu terus berlalu. Tak terasa, setelah beberapa minggu, perasaan Hye Sang mulai berubah. Dia mulai merasakan hal yang aneh. Benci yang dirasakannya seakan-akan berubah menjadi perasaan peduli dan sangat perhatian kepada Namjoon. Rasanya ingin selalu menatap Namjoon. Hubungan mereka semakin lama semakin dekat. Karen sama-sama pntar, mereka sangat sering berdiskusi masalah pelajaran. Kebencian yang dulu kini telah hilang. Mereka berdua bahkan bekerja sama ketika Ulangan Tengah Semester. Di saat tidak ada guru dan teman-teman Hye Sang yang lain hanya bercerita, Hye Sang dan Namjoon akan menggunakan waktu mereka untuk belajar. Hari-hari Hye Sang setelah akrab dengan Namjoon mulai berwarna. Jika Hye Sang merasa bahwa semua teman-temannya hanya membutuhkan otaknya, setelah mengenal Namjoon lebih jauh, Hye Sang mulai sadar bahwa masih ada temanya yang membutuhkan dirinya seutuhnya. Masih ada orang yang tidak hanya membutuhkan otaknya saja. Namun, keadaan itu tidak berlangsung lama. Suatu hari, Hye Sang menceritakan perasaannya yang sesungguhnya kepada Ji Bin,

"Bin, kayaknya aku suka sama Namjoon. Mungkin yang kamu bilang memang benar, kalau kita tidak boleh terlalu benci sama seseorang karena suatu saat nanti kamu akan mencintainya. Aku baru sadar Bin. Tapi, sepertinya sekarang sudah terlambat. Dia sudah tidak ada. Dia sudah pergi dari aku. Aku baru sadar sekarang. Aku menyesal tidak jujur dari awal tentang perasaanku". Kata Hye Sang.

Ji Bin menajawab, "Sang, kamu harus sabar, aku yakin, kalau kamu jodoh sama dia, pasti akan bertemu".

"Tapi itu kalau jodoh. Tapi kalau tidak? Aku tidak sanggup kehilangan dia. Kalau memang dia sudah punya chinguyeoja, OK!!! Aku tidak apa-apa. aku baik-baik saja, aku bisa terima. Tapi jangan pergi. Aku tidak sanggup". Kata Hye Sang.

Keesokan harinya....

Hye Sang datang dan langsung masuk ke kelas. Tidak seperti biasanya, ketika Hye Sang datang, pasti Namjoon sudah datang duluan dan mereka akan belajar bersama. Tapi sekarang keadaannya sangat berbeda. Hye Sang hanya sendiri di kelas. Dia hanya bisa menangis. Dia benar-benar sangat merindukan Namjoon.

"Ya tuhan, jika memang dia jodohku, dekatkanlah . tapi jika bukan hilangkanlah dari ingatanku. Perasaan ini benar-benar menggangguku". Katanya dalam hati.

Ketika malam hari, Fitri terus memikirkan Namjoon. Waktu berlalu begitu cepat. Setelah sekian lama, perlahan-lahan Hye Sang mulai bisa move-on dari Namjoon meskipun dia tidak bisa melupakan Namjoon seutuhnya karena Namjoon adalah cinta pertamanya. Namjoon yang mengajarinya arti persahabatan yang sesungguhnya, yang mengajarinya arti CINTA. Akhirnya Hye Sang mulai menjalani hari-harinya seperti biasanya, berusaha untuk melupakan Namjoon meskipun bayangan Namjoon ters mengantui pikirannya. Hye Sang hanya bisa menatap tempat yang dulu diduduki oleh Namjoon.

a

FIRST LOVE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang