OH!-2

920 38 16
                                    

Setelah kemarin merasa bangga dengan aksi heroiknya, Hannah kini merasa berdebar-debar sekaligus bahagia karena kabar burung menyebutkan, kalau bos pengganti Pak Marcus lebih muda, tampan, dan dipercaya akan menaikan gaji para pegawainya.,

Siapa yang gak seneng coba?

Hannah memasuki cafe resto bernama Qtoudlise tempat dimana dia bekerja. Sebuah cafe sekaligus resto yang mempunyai cabang dimana-mana. Tempat nongkrongnya para kaum jetset dan anak-anak gahol lho...

Setelah memakai seragam kerjanya, Hannah mulai melaksakan tugasnya sebagai pelayan. Bersih-bersih....

Eits, setelah itu, tidak lupa dia tepe-tepe ala caper-caper gitu sama Mas Awan, chef muda disana.

"Pagi, Mas Awan..."

Mas Awan yang sedang membersihkan sayur kontan tersenyum geli. Senyuman yang selalu bikin Hannah terpesona.

"Pagi, Han..."

Hannah memang menyukai Mas Awan sejak lama. Sejak pertama kali dia Melihat Mas Awan memasak. Benar-benar seksi. Tapi Mas Awan belum pernah mengatakan cinta padanya dan Hannah bukan cewek yang menjunjung tinggi emansipasi wanita kalau dalam hal ini.

Jadi, dia gak akab nembak cowok duluan sekalipun itu Justin Bieber.

"Mas, katanya bos baru kita datangnya sekarang? Tapi kok gak nongol-nongol ya?" Tanya Hannah dengan intonasi yang dibuat semanis mungkin.

"Mungkin bentar lagi. Kenapa? Udah gak sabar buat punya bos ganteng ya?"

Hannah cepat-cepat menggeleng. Sebelum dia dapat mengelak dengan bilang kalau Mas Awan lebih ganteng, Andri terdengar berteriak kalau Bos mereka sudah tiba.

Para bawahan sontak berlarian untuk membuat barisan demi menyambut sang bos baru mereka. Hannah memilih barisan terakhir.

Terlihat diluar sana seorang pria keluar dari mobil. Hannah menajamkan penglihatannya. Kayaknya gue kenal deh.

Setelah Pria itu memasuki restoran, sontak mata Hannah melebar. Itu kan...

Hannah menyenggol Dinda yang berdiri disampingnya. "Kok lo gak bilang kalau boss kita namanya Farez?"

" Farez?" Dinda mengernyit. " Setahu gue boss kita namanya Azka deh, bukan Farez,"

HAH? Ya Ampun! Hannah menunduk dalam-dalam saat melihat Azka hampir melewati barisannya.

Hannah melihat ujung sepatu Azka berbenti didepanya. Mampus Gue! Mungkin Azka juga mengenalinya.

Dengan perlahan Hannah mendongkak. Dan tepat saat itu, dia melihat mata Azka melotot kaget.

"Kamu kan...?"

"Hai Boss Ganteng...." Hannah cengengesan.

Tamatlah riwayat gue! Desis Hannah dalam hati.

*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OH!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang