"You're weird."
"Sorry"
"No. That was a compliment."××××××××××××××
Namaku Ifanda Aria Darmawan. Terserah saja mau dipanggil apa. Kebanyakan orang, hampir seluruh orang, memanggilku Ifan. Hanya satu. Hanya satu yang tidak, si mata sayu. Dengan senyum lemahnya, ia memanggilku Ifanda. Dan entah mengapa, aku tidak mau melewatkan satu hari pun, tanpa dipanggil Ifanda olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
32
Teen Fiction"Filanda." "Ya?" "Janji ya lo nggak akan ninggalin gue?" "Janji." "Lo boleh sih ninggalin gue, ditanggal 32." "Bukannya tanggal 32 nggak ada?" Ifanda tersenyum.