prolog

41 5 2
                                    

"Aurel tolong antarkan jahitan ini ke sekolah Garuda ya",ujar Rina yang tak lain adalah ibu dari Aurel.

"Iya bu. Yaudah Aurel berangkat dulu bu, assalamualaikum", ucapku pamit.

"Walaikumsalam, hati- hati dijalan sayang"

"Iya bu"

Mengantar jahitan sudah menjadi tugasku. Kini saatnya mengantarkan jahitan seragam untuk sekolah Garuda. Sekolah Garuda adalah sekolah unggul dan terbaik diantara sekolah lainnya, serta banyak sekali siswa maupun siswi yang menginginkan sekolah disana. Tapi untuk masuk kesekolah itu sangatlah susah.

Aurelia Hamda, anak SMA Bhakti yang memiliki keinginan besar dalam hidupnya. Setiap pagi Aurel selalu menggayuh sepedanya untuk kesekolah, namun pagi ini tidak. Karena ia harus mengantarkan jahitan seragam terlebih dahulu ke sekolah Garuda.

***
Tiba-tiba ada yang melempar kaleng minuman tepat mengenai kepalaku.
"Aduhh.. Oy kalau buang sampah yang bener dong, gunain tangan lo dengan benar dong" gerutuku. Bisa-bisa palaku benjol nih.

Lalu pemilik mobil Ferari itu pun turun. "Kenapa? Masalah. Lagian ini tangan gue bukan tangan lo, ucapnya dengan nada sinis.

Lalu dia masuk masuk kedalam mobilnya lagi dengan cepat. Dan tanpa sengaja ada lubang air.

Praatt..

"Aah.. Gimana ini. Awas aja kalau ketemu", gerutu kesal.

Akhirnya sampe juga di sekolah Garuda. Saat sedang memarkirkan sepeda, tiba-tiba para siswa berlarian keujung gedung. Ternyata ada siswi yang ingin loncat dari gedung tersebut.

"Ayooo... Berani ga lo loncat sekarang? Dasar cupu !!", teriak Alex.

"Oke. Buat apa aku hidup", ujar siswi tersebut dengan lantang sambil sesegukan. Lalu terlahan dia mulai maju dengan melangkahkan kakinya keujung gedung itu. Para siswa berteriak histeris.

"Jangan..!!"

"Lex, kita taruhan yuk. menurut lo si cupu itu bakalan loncat dari gedung itu atau ngga?" ucap Billy.

"Oke. Menurut gue, si cupu itu akan loncat", ujar Alex.

"Menurut gue dia ngga bakalan loncat. Dan kalau gue menang lo harus kasih gue mobil ferari terbaru" tantang Billy.

"Oke. Kalau gue menang, pulau lo yang lombok jadi milik gue. Gimana? Deal?", ujar Alex tak kalah menantang.

"Deal"

Tiba-tiba siswi tersebut terpleset, semua siswa berteriak. Namun saat siswi tersebut pasrah akan hidupnya yang sudah diujung tombakpun melepaskan tangannya, dan terjunlah tubuhnya kebawah. Tetapi ada sebuah tangan yang memegangnya agar tidak jatuh.

"Ayoo.. Pegang tanganku".

"Gamau. Tolong lepasin aku", ucapnya sambil menangis.

"Kamu tuh harusnya bersyukur tau ngga. Banyak orang yang mau sekolah disini, tapi kenapa kamu sia-siain kayak gini. Ayoo..!!" Lalu dia pun memegang tanganku, kemudian aku menarik dia keatas dan berhasil. Kemudian dia langsung memelukku.

"Terima kasih sudah membantu" ujarnya sambil sesegukan dalam pelukanku.

"Sama-sama. Yang penting kamu jangan ngelakuin kaya gini lagi. Oke?" dan dia hanya menjawab dengan anggukan.

Widiihh taruhan anak orang kaya mainnya pulau, mobil.
Ada yg mau tau kelanjutannya engga nih? Vote sama commentnya jangan lupa yaa.

Semoga kalian suka:)
Maaf yaa cerita "pantaskah aku berada disisimu" belum dilanjut. Soalnya lagi buntu banget nih fikirannya gaada ide untuk ngelanjutinnya. Sabar ya mas Zivan pasti kembali kok hehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh Untuk AureliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang