The Dark New Year

81 9 22
                                    

#Fanfic #TrueStory #TheDarkNewYear #AisyahPurnamasari

|| The Dark New Year | Aku | Oneshoot | General | Sad | Story by Aisyah Purnamasari ||

====================

Januari 2014

Jalan raya dipenuhi kendaraan dan pejalan kaki. Malam ini tidaklah sunyi. Melainkan, terdengar suara terompet yang berbunyi. Orang-orang menyambut Tahun Baru dengan menghabiskan malam dengan keluarga, teman-teman untuk bersenang-senang. Sungguh menyenangkan, bukan?

Tapi tidak untukku. Meringkuk dalam kamar dibalik selimut tebalku. Menatap kosong pada jendela yang tak tertutupi horden. Langit malam berwarna dengan suara yang mengejutkan dari kembang api. Tidak. Ini tidak menyenangkan, bagiku.

Aku hanya berdua dengan ayahku di rumah. Tidak menghabiskan malam tahun baru di luar, berjalan-jalan, atau membeli sebuah makanan ringan, dan melihat kembang api yang indah. Tidak.

Sepi.

Ya, sepi.

Hatiku sepi. Bukan karena seorang kekasih. Aku bahkan tidak mempunyai kekasih dan itu tidak membuatku terbebani. Lalu apa?

Rindu.

Aku rindu pada sahabat-sahabatku disana. Ya. Aku sangat merindukan mereka.

Tahun baru kemarin...........

#flasbackon

Aku menginap di rumah sahabatku dengan sahabat yang lain tentunya. Kami berkacap ria, tertawa bersama, dan menonton comedy film 3 Pocong Idiot, menunggu kedatangan tahun baru. Kami tertawa bersama saat 3 Pocong Idiot melakukan aksi konyolnya. Benar-benar menyenangkan. Kembang api selalu terdengar dimana-mana. Meramaikan malam tahun baru yang kami sambut dengan gembira. Sungguh, ini saat yang paling menyenangkan bagiku. Walaupun sebelumnya, ada sedikit masalah. Saat itu, aku dan sahabatku saling diam dan tidak bercakap sama sekali. Tak lama kemudian, kami membicarakan sebuah video lucu yang ia tunjukkan padaku. Seolah tak terjadi apa-apa diantara kami sebelumnya. Aku benar-benar sayang padanya. Dan juga sahabat-ku yang lainnya.

#flasbackoff

Tanpa sadar aku menitikkan air mata dengan tatapan yang masih kosong. Aku Kesal. Ya, aku kesal. Tapi ini adalah tuntutan dan tanggung jawabku. Karena apa? Aku termasuk dalam pengurus kegiatan di sekolah. Dan kami mengadakan kegiatan disaat liburan Tahun Baru datang. Jangan salahkan aku karena aku tidak membantah jadwal itu. Karena itu sudah dalam Program Kerja kegiatan kami selama beberapa tahun sebelumnya.

Menyedihkan.

Aku harus mengorbankan liburanku yang hanya dua kali dalam setahun ini untuk tidak pulang ke Kota asalku. Ya, aku bukan asli orang sini. Aku pindah karena ayahku bekerja disini. Aku mempunyai adik. Dan dia tinggal bersama kakek-nenek di Kota yang berbeda denganku.

Ayahku mengajakku untuk keluar, sekedar melepas kebosananku di rumah, pikir ayahku. Benar. Aku bosan. Sudah beberapa hari, aku mengurung diriku di kamar. Kecuali, kegiatan yang menuntunku untuk keluar dari rumah.

Aku yakin ayah tahu apa yang aku inginkan sekarang.

Aku ingin pulang.

Jika waktu liburan masih ada seminggu, akan aku sempatkan untuk pulang. Tapi liburan hanya tersisa 3 hari setelah kegiatanku di sekolah selesai. 3 hari!  Dan perjalanan pulang itu 12 jam. Aku selalu pulang saat sore hari dan sampai di sana pagi menjelang siang! Oh, jangan lupakan soal macet! Itu tidak cukup bagiku!

The Dark New YearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang