Where ?

22 1 0
                                    

        Terdengar suara ribut-ribut dari luar. Aku langsung bangun dan segera melihat keluar jendela.

“ya ampun !!!”

Aku melihat mami sedang menggerutu dihalaman. Dan para tetangga berdatangan menghampiri.

        Aku langsung berlari turun ke bawah.

“mami ! Sudah. Ayo masuk jangan ribut-ribut ini masih pagi.” pintaku pada mami

“tidak ! Mami tidak mau. Bunga mami dicuri orang !” katanya.

“w. . what ! Mam, itu kan cuma bunga. .” kataku.

Mami langsung melotot tajam ke arahku,

        “cuma ? Cuma bunga ?! Kamu tidak tahu bagaimana berharganya bunga itu !” kata mami.

“mami. . . kita bisa cari lagi nanti”

“no ! Pokoknya mami mau bunga itu kembali !!!”

“kembali ? Mana mungkinlah, mam. Bunga itu tidak punya kaki buat pulang sendiri.”

“kau benar juga, Gwen. Mami harus lapor polisi, D88, satpol PP, FBI, CIA. . .”

“stop !!!! Police ? FBI ? And whatever your said mam ! Mereka tidak terima laporan kehilangan bunga. Mam, may be you're not okay today” kataku.

“lalu bagaimana ? Huh ? Tell me honestly would you still love me the same. . 🎶” -Locked away / Adam Levine

“kok malah nyanyi, mam !” kataku.

        Aku melihat tetangga masih berdiri didepan pagar rumah sambil berbisik-bisik. Aku segera mendekati mereka.

        “e. . bapak, ibu. Maafkan mami ya. Mami suka heboh sendiri kalo soal bunga-bunganya. Maaf sudah mengganggu ketenangan kalian pagi ini” kataku.

“baiklah, ayo semua bubar” kata seorang bapak. Semua pun bubar.

        Aku kembali menghampiri mami. Yang masih saja menggerutu soal bunganya yang hilang. Aku berusaha menenangkannya dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Dia awalnya menolak,

        “mami, ayo masuk dulu. Kita minum teh biar mami tenang. Terus kita pikirkan bagaimana supaya bisa dapatkan bunga seperti bunga mami yang hilang itu” kataku membujuk mami.

Mami menggelengkan kepalanya,
“if you know, baby. Bunga itu adalah hadiah yang diberikan ayah saat anniversary dua tahun lalu. Bunga itu sudah mami anggap seperti anak sendiri !” katanya.

“ah what ?! Seperti anak sendiri ? Mami pikir itu Malika ? Kedelai hitam yang dibesarkan sendiri lalu diolah jadi kecap ?!” kataku

“so what ? Mami sayang bunga itu!” kata mami.

        Aku terdiam. Aku mengerti sekarang kenapa mami sampai berlebihan soal bunganya kali ini. Mami sangat mencintai ayah, semua yang ayah berikan untuknya selalu mami jaga dengan baik.

•••

        “mami. . makan dulu. Jangan begitu. Kalau ayah tau mami tidak mau makan pasti ayah marah sama Gwen” kataku.

HONEY (I Found You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang