[ONESHOT] Summer's End

42 5 0
                                    


SREK

BLAM !

Suara pintu kelas yang digeser sukses membuat kerusuhan di kelas mendadak sirna. Soonyoung yang sebelumnya tengah berkejaran dengan Junhui hingga melangkahi meja kini sudah duduk dengan rapi di bangkunya. Ponsel-ponsel yang sebelumnya ada di genggaman para siswa tahu-tahu sudah berpindah ke saku masing-masing. Begitupun cermin dan alat make-up yang digunakan para siswi kini sudah kembali ke dalam tas. Sesosok pria berkacamata yang masuk ke dalam kelas sesaat setelah pintu digeser itulah penyebab utamanya.

Jika biasanya murid-murid langsung duduk dengan tenang saat si pria berkacamata bertitel wali kelas itu masuk, kali ini mereka saling memandang serta berbisik-bisik. Ada yang berbeda hari ini. Bukan tampilan sang wali kelas yang berbeda. Namun, keberadaan sosok lain yang berjalan di belakang sang wali kelas. Seorang pemuda tinggi yang tampak asing bagi mereka.

"Annyeonghaseyo. Jeo ireumeun Kim Mingyu imnida. Bangapseumnida." Si pemuda tinggi yang berada di depan kelas itu lantas membungkukkan badannya. Ia kemudian melempar senyum lebarnya ke seluruh penjuru kelas.

Para gadis di kelas berbisik-bisik, memuja betapa tampannya si anak baru itu. Sebagian bercakap-cakap mengenai kepindahan si anak baru yang terasa mendesak. Pasalnya, sekarang sudah minggu kelima di semester dua.

"Jadi, Kim Mingyu ini adalah murid baru di sini. Orangtuanya dipindahtugaskan ke kota ini sehingga ia harus pindah sekolah. Semoga kalian bisa berteman baik dengannya," jelas sang wali kelas yang berdiri di samping Mingyu. Ia tepuk beberapa kali pundak Mingyu dengan akrab dan lanjut berkata, "silahkan duduk di bangku kosong yang masih tersedia."

"Ye, Seonsaengnim." Mingyu membungkukkan badannya sekali lagi, lalu menggerakkan tungkainya sesuai intruksi sang wali kelas. Ia memilih bangku kosong yang ada di belakang pemuda sipit yang baru saja tersenyum kepadanya.

Mingyu menggantung tasnya di samping meja. Ia lantas duduk tegap, hendak mendengarkan sang wali kelas yang memberikan beberapa nasihat sebelum nantinya guru pelajaran pertama masuk. Namun yang barusan itu hanya wacana. Si pemuda sipit yang kini menoleh ke belakang merebut seluruh atensinya.

"Hai, Anak baru ! Salam kenal. Aku pemuda paling keren disini, Kwon Soonyoung–" sapanya masih dengan mengulas senyum. "–dan ini Junhui," lanjutnya menepuk-nepuk bahu teman sebangkunya yang lantas ikut menoleh –sesaat saja, sekedar mengumbar senyum tipis.

Mingyu baru saja ingin mengucap kalimat semacam 'Senang bertemu denganmu!' saat tiba-tiba Junhui memutar badannya menghadap Mingyu dan menggebrak meja Mingyu. Tentu saja Mingyu kaget bukan main. Ia melihat ke depan kelas dan menemukan sang wali kelas yang baru saja keluar. Pantas saja. Dalam fase ini, Mingyu menyimpulkan Jun adalah tipe orang yang sifatnya berbeda antara saat dengan guru, dan saat dengan teman-temannya.

"Siapa yang lebih tua ? Kau ? Atau aku ?" tanya Junhui tiba-tiba dengan wajah antusias. Mingyu mengernyit. Ternyata selain bermuka dua, si Junhui ini absurd juga, batin Mingyu.

"Aku lahir tanggal enam April tahun 1997," kata Mingyu.

"Heol, kau yang termuda di kelas ini ! Harusnya kau jadi siswa kelas satu !" seru Soonyoung tiba-tiba dengan nada yang agak tinggi. Siswa-sisiwi di kelas jadi memperhatikan mereka. Ya, semua kecuali satu. Pemuda yang tengah sibuk membaca buku. Mingyu tersenyum kikuk pada siswa-siswi lain, namun ekor matanya tetap pada si pemuda yang berada selang dua bangku dari bangkunya.

"Well, aku pernah ikut kelas akselerasi saat sekolah dasar dulu," jelas Mingyu pada Soonyoung seraya mengangkat bahu acuh-tak-acuh.

Summer's EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang