Davino Edward Wallace. Nama itu terus terngiang di otak Reyna selama 4 hari terakhir. Cewek bernama lengkap Areyna Evangeline itu masih teringat dengan kejadian 5 hari yang lalu.
Flashback On
Reyna berjalan dengan terburu-buru dari rumahnya menuju tempat pangkalan taksi , karena jam menunjukkan pukul 08.00 sedangkan ia masuk kantor pukul 07.00, daaaann itu artinya dia telat satu jam! Bayangin coy! 1 JAM! Kalau-kalau hanya 20 menit, itu sih masih bisa ditoleransi.
Reyna POV
Sialan, sialan, sialaaannn! Ini semua karena Gita selalu mengajakku menonton film roman picisan disetiap jam pulang kantorku. Dan akhirnya seperti inilah, aku harus buru-buru untuk sampai ke kantor. Gita! Kubunuh kau kalau aku sampai kehilangan pekerjaan.
Okey, mari ku ceritakan tentang Gita. Sahabatku itu bernama lengkap Anggita Berlianny, cewek supel, manja, sedikit mandiri sih, yaa terbukti dia bisa bertahan hidup selama 3 tahun tanpa orangtuanya, ehm maksudku jauh dari orangtuanya. Yaa, sama sajalah. Dia tinggal satu apartemen denganku. Kenapa bisa? Karena dia sahabatku sejak kecil. Oke, skip sekarang tentang Gita.
------------------------------------------------------
"Reyna, Reyna! Kenapa akhir-akhir ini kamu sering sekali terlambat ? Mulai besok saya tidak bisa toleransi lagi keterlambatan kamu ini. Sudah cukup pekerjaan ini kamu buat sebagai permainan!" ucap suara tegas Pak Keanu. Ya, dia yang punya perusahaan property ini.
"Maaf Pak. Saya tidak akan mengulanginya lagi. Cukup ini yang terakhir. Nanti kalau Bapak pecat saya, saya mau makan apa Pak ?" ucapku gugup. Yaiyalah gugup, berhadapan dengan Pak Keanu sama saja mencari mati. Pria berumur 35 tahun ini selalu saja membuat keputusan tanpa pikir panjang. Huh.
'Itu urusan kamu Reyna! Sekarang saya tidak akan memecat kamu, tapi jika kejadian ini terulang lagi saya tidak akan segan-segan untuk memecat kamu! Mengerti ?!"
"Iya Pak! Terimakasih Pak!" aku berujar langsung menatap wajah tegas milik Pak Keanu setelah mendengar atasanku itu tidak akan memecatku. Lega. Itu yang dirasakan olehku. HEY! Bagaimana tidak lega saat kamu diintrogasi oleh boss-mu, lalu boss-mu mengatakan bahwa kau akan dipecat tetapi tidak dipecat ? Ohh Tuhaannn, indah sekali rasanya dunia ini. Ohya! Ingatkan aku untuk tidak membunuh Gita nanti malam.
"Reyna! Tidak usah melamun saat melihat wajahku. Kalau kau terpesona dengan boss-mu ini, kau harus berurusan langsung dengan istri dan anakku." Ucapan Pak Keanu mengagetkanku. Aku melotot mendengar ucapannya. Cih, sudah tua tapi tidak tahu diri. Sudah beranak dan beristri masih saja menggoda perempuan lain. Dasar ABG tua, sama persis seperti lagu Fitri Karlina. Kalau dia bukan atasanku akan ku tampar bolak-balik wajahnya itu.
"Relax. Aku hanya bercanda. Kau menanggapi terlalu serius, Reyna. Okay, hukuman ini harus kamu terima." Pak Keanu menyerahkan beberapa lembar kertas yang selanjutnya langsung kubaca.
'Wallace Company ? Gak salah nih Pak ? Perusahaan ini mau kerjasaama sama kita?"
Pak Keanu mengangguk dengan santai. Lalu berkata,
"Iya Reyna. Mungkin kamu kaget ? Direktur Utama nya sendiri kok yang datang kesini waktu rapat kemarin."
"Ooh gitu Pak. Terus saya ngapain ke Wallace Company sekarang ?" tanyaku bingung. Hah, menyusahkan saja hari ini. Direktur Utama Wallace Company kan terkenal dingin dan angkuh, ya itu katanya. Dan katanya lagi dia sangat tampan. Katanya ya!
"Menggali kuburan. Ya kerjasamalah. Kamu sebelum kesana buat presentasi tentang pemasaran produk-produk properti kita. Nah, kebetulan kan kamu bagian pemasaran jadi gampang buat kamu untuk mengerjakannya dengan kilat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Prestige Love
Teen FictionAreyna Evangeline, mencintai seorang laki-laki bernama Davino Edward Wallace. Laki-laki tampan, mapan, seorang Direktur Utama sekaligus sang empunya Wallace Company. Bagi Reyna, sosok Ed atau Davin itu adalah sosok yang angkuh, dingin, tampan, aroga...