POV Alexa
"Langit siang ini tampak begitu cerah. Welcome back, Alexa",dirinya berkata sesaat setelah keluar dari Bandara.
Aku tidak sabar bertemu dengannya. Bagaimana kabarnya, seperti apa dia sekarang. Satu hal yang pasti, dia semakin tampan, mempesona, dan tetap "dingin" tak tersentuh oleh siapa pun, kecuali... Ah sudahlah, yang jelas aku ingin segera bertemu dengannya.
"Nona, Tuan David menyuruh saya untuk menjemput Anda. Silakan", sopir itu berkata. Ternyata David yang menyuruh sopir ini menjemputku, aku kira dia yang menyuruhnya, Aldric. "Oke, terima kasih. Antarkan saya ke Reynand Building", ucapku. "Baik, Nona", ucapnya.
Selama di dalam mobil, aku membayangkan bagaimana rekasinya ketika nanti bertemu denganku. Sebenarnya, bukan hanya dia yang aku rindukan, sahabatku yang lain yaitu David, George, dan Davian. Kami sebenarnya teman kuliah, akan tetapi aku adik kelas mereka. Aldric, David, George, dan Davian adalah seniorku saat kuliah. Pertama kali aku bertemu dengan mereka pada saat yang tidak mengenakan. Saat itu aku hampir terjatuh dari tangga kampus karena ulah Mahasiswi senior yang tidak suka denganku. Aldric dan teman-temannya datang menolongku. Ternyata setelah kejadian itu, aku baru tahu kalau mereka adalah Mahasiswa yang berpengaruh di kampus. Semenjak kejadian itu, aku dekat dengan mereka dan aku seperti adik bagi mereka, terutama David. Dia seperti kakak bagiku.
POV Aldric
Aku tahu, dia pulang hari ini. Sengaja aku menyuruh sopirnya David untuk menjemputnya. Sebenarnya, aku ingin langsung menjemputnya dan bertemu dengannya. Tapi, aku tak bisa. Aku takut dia berharap lebih dari sikap dan perhatian yang aku berikan selama ini. Karena aku sudah memiliki kekasih yang selama ini aku sayangi, Rosaline. Aku tak ingin dia salah pengertian.
Aku senang dia kembali, terutama ketiga sahabatku. Sudah lama kami tidak berkumpul seperti dulu. Hanya aku dan David yang sering bertemu, karena kita menggeluti bidang bisnis yang sama. Aku tahu kalau Alexa pulang hari ini dari David, dia yang memberitahuku. Setelah menghubungi sahabatku yang lain, George dan Davian, mereka langsung pulang dari perjalanan bisnisnya diluar negeri. Mereka sangat senang dengan berita ini.
Tiba-tiba pintu ruanganku terbuka, ternyata ketiga sahabatku yang datang. "Gimana, apa Alexa sudah datang? Dimana dia?", mereka bertanya seakan sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Alexa. Bagaimana kami tidak merindukannya, setelah kami lulus, kami belum bertemu lagi secara langsung. Komunikasi kami hanya terjalin lewat media sosial dan telepon. Makanya kami sangat menantikan moment ini.
"Sabar, Vid. Sebentar lagi Alexa sampai", ucapku. "Aku begitu merindukannya, Al" ucap David. Kemudian Davian menimpali," Bukan hanya kau saja yang merindukannya, tapi aku dan George juga. Enak saja, Alexa kan bukan hanya adik mu, Vid ".
Ketika mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba pintu terbuka. "Haiiii,....kakak-kakakku yang tampan....aku kembali".
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertaruh Rindu
Romance"Aku tau, aku salah. Karena aku yang tiba-tiba hadir diantara kau dengan dirinya. Bukan mau-ku berada pada kondisi seperti ini, aku tak berdaya. Satu hal yang pasti, aku sangat mencintaimu dan menyayangimu,..." - Alexandria "Aku tau, ini bukan kei...