1- Akad Nikah

359 12 0
                                    

Maryam duduk terpaku depan cermin besar dengan lampu yang terang, membuatnya begitu bercahaya. Riasan pengantin yang menempel di wajahnya sedikit menor dan baju pengantin yang dikenakannya begitu menyesakkan karena korset dipinggang berhasil mengempiskan perut buncit Sang Mempelai Wanita.

Samar dibalik ruang rias terdengar suara lelaki yang sedang mengucapkan akad pernikahan. Arman begitu lantang lugas tegas lancar mengucapkan ijab kabul dan riuh suara tetamu berucap "SAH".

Tapi Maryam tertegun datar, raut bahagianya tadi subuh seakan lari tak permisi sejak Arman memasuki ruangan rias sebelum mengucapkan akad pernikahan. Bu Santi sang penata rias sengaja menyuruhnya masuk ke ruang rias dulu untuk touch up sekedarnya.
Reaksi pertama Arman ketika melihat calon pendampingnya begitu menyesakkan hati Maryam. Hal kecil memang tapi muka aneh Arman seakan mencibir penampilannya saat memasuki ruang rias membuat Maryam berpikir apakah dia begitu jelek? Apa yang salah dengan riasannya?

Dalam keadaan yang terburu buru Bu Santi fokus merias Arman sebagai pengantin walau sebenarnya dari rumah pria itu sudah berkostum pengantin pria adat Sunda. Tapi Bu Santi membuat Arman lebih gagah dari sebelumnya dengan tambahan bedak dan ornamen lain di bajunya yang putih. Mereka tak sempat mengobrol karena acara akad akan berlangsung.
Maryam tersenyum kepada calon suaminya. Dan Arman berlalu dibalik pintu.

Ganjalan di hati Maryam sejak saat itu tak pernah dilupakannya. Tak ada pujian atau raut gembira dari sang calon suami kepadanya justru raut muka yang mengesankan dirinya aneh dan tak cantik sama sekali.
Tapi dia harus menepis ganjalan kecil itu karena hari bersejarah dalam hidupnya sedang berlangsung dengan lancar dan khidmat.  Maryam resmi menjadi istri sah Arman.

Pesta pernikahan Arman dan Maryam berlangsung lancar. Acara demi acara mengalir seperti yang diperkiraan, sempurna. Semua bahagia tapi Arman seperti tak melepaskan kebahagiannya layaknya Maryam. Sapa senyum tawa kepada kamera, tamu yang hadir, saudara, teman, orang tua sepertinya hanya milik Maryam. Tegangkah Arman? Apakah dia tidak bahagia? Pertanyaan yang tersimpan rapat itu ditepis Maryam jauh jauh. Hingga acara selesai dan kedua mempelai menaiki mobil pengantin menuju rumah Maryam.

Panggil Aku DetektifWhere stories live. Discover now