Prolugue

86 10 0
                                    

Dia selalu duduk di meja yang terletak di sudut ruang dekat dengan kaca jendela. Sudah cukup lama orang itu menarik perhatianku. Aku, seorang waitress disebuah kedai kopi yang tidak begitu terkenal--maksudku tidak seperti si kedai sebelah yang berlogo putri duyung itu, entah mengapa aku suka sekali memperhatikan orang itu di sudut ruangan dengan segelas Iced Americanonya. Mungkin itu jenis minuman kesukaannya.

Setiap hari orang itu berkunjung kesini, mengambil tempat yang sama dan memesan minuman yang sama. Dan selalu sibuk dengan laptopnya. Kalau aku, mungkin sambil memanfaatkan wifi gratis yang tersedia di kedai ini, mungkin dia dan orang-orang lainpun seperti itu.

Sepertinya dia seorang mahasiswa, aku mendadak menjadi seorang cenayang sepertinya. tubuhnya memiliki postur yang tegak, bagian pipinya sedikit berisi, dan rambutnya yang berantakan, tapi cocok dengannya. Baju panjang berwarna hitam dan dipadu celana jeans. Sangat menarik perhatian.

Sudah dua jam orang itu di sini. Americano miliknya baru habis setengahnya. Orang itu sepertinya sangat sibuk.

"Kau sudah dua jam di sini. Dan hanya memesan Iced Americano. Cobalah ini, strawberry cheesecake toko kami," ucapku. Entah dari mana keberanian ini datang, menanwarkan sepotong strawberry cheesecake yang aku ambil dari etalase barusan.

Orang itu mendongakkan kepalanya. Menatap bingung. "aku tidak memesannya."

Tidak heran orang itu akan menjawab seperti tadi. Kedatanganku yang tiba-tiba ini pasti membuat kaget.

"Tidak ini untukmu, gratis. Aku yang bayar," setelah meletakkan piring yang berisi kue tersebut aku kembali ke belakang bar, tempatku bekerja. Sedikit melirik ketempat orang itu. Tanpaku sadari aku tersenyum.

Setelah empat jam orang itu berada di sini. Akhirnya dia pergi juga. Dia pergi saat aku berada di dapur, membersihkan cucian karena sebentar lagi kedai ini akan tutup.

Jam menunjukan pukul sepuluh malam. Tinggal aku yang berada di kedai. Hari ini jadwalku untuk mengunci semua pintu.

Keluar dari kedai, aku merapatkan jaket yang aku pakai. Mengecek sekali lagi kebelakang. Lalu berjalan meninggalkan kedai.

Baru berjalan beberapa langkah dari pintu kedai. Aku merasakan sebuah tepukan dipundakku. Sedikit terkejut, dan menatap orang yang menepukku barusan.

"Kau baru pulang? Ini untukmu, terima kasih atas strawberry cheesecakenya."

Orang itu menyodorkan aku sekaleng minuman hangat, diiringi dengan senyuman yang merekah diwajahnya. Aku yang masih terkejut hanya menganggukan kepala memberikan jawaban.

"Terima kasih," ucapku sambil sedikit tersenyum. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sini. Menungguku pulang? Apakah itu mungkin? pertanyaan itu tiba-tiba muncul dikepalaku.

"Ini sudah malam, ayo aku antar pulang." Pria itu menawarkan aku pulang bersama. Bukan, dia menawarkan untuk mengantarku pulang.

Hari ini berakahir dengan cukup manis, berkat sepotong strawberry cheese cake.


Sweet Strawberry CheesecakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang