One

430 38 14
                                    

Love Bracelet, merupakan janji yang lahir dari cinta tanpa batas...

.
.

Pada saatnya ketika musim berganti
Dan gugusan mendung yang ranum
menitikan tetes hujan pertama
Biduk yang kukayuh akan merapat ke dermagamu
Menyibak kabut keraguan
Lalu mendamparkan hasrat yang hangat dibakar rindu

Pada saatnya,
Di ujung perjalanan
Akan kubingkai binar matamu
Bersama gelagak gairah jiwaku
Menjadi lukisan indah di lekuk cakrawala
Dalam lelah cahaya bulan melumuri langit
Ditingkah semilir angin laut dan tarian ombak
Membelai lembut Kristal pasir pantai

Pada saatnya,
Akan ku buatmu terjaga dari lelap tidur
Lalu bersama merajut impian yang tak segera usai,
Dalam genangan cinta di palung kalbu
Dan getar cumbu tak berkesudahan..

--- Love Bracelet ---

Ramai.

Berjajar toko-toko Perhiasan, furniture, Mainan, Makanan, Pakaian, sampai ke barang-barang tua nan antik tersaji di sepanjang Dongdaemun.

Salah satu tempat yang banyak di kunjungi banyak wisatawan dan para pelancong dari berbagai Negara di Dunia. Entah itu hanya untuk berbelanja ataupun mengulik sejarah dari berbagai sudut pandang Daerah. Sebagian besar Distrik di Seoul memang memiliki sejarah unik masing-masing. Tapi kita tak akan membahas soal itu..

"Permisi!" Seru kedua Namja hampir bersamaan dengan menyerahkan sebuah box persegi empat kepada penjaga toko yang tengah tersenyum menyapa dua pelanggannya ini.

Keduanya tanpa sadar tersenyum karna ulah mereka yang menurut mereka Lucu. Wajar! Tidak saling mengenal, tiba-tiba muncul, menyapa bersamaan dan menyerahkan Box yang sama secara bersamaan pula.

"Ada yang bisa saya bantu?" Penjaga toko mengintrupsi, membuat kedua namja itu mengalihkan pandangan mereka salah tingkah.

"Aku ingin menjual ini." Kembali mereka berseru secara bersamaan, membuat keduanya tersenyum semakin lebar sambil menggaruk tenguk mereka.

"Kalian sudah seperti pasangan yang sedang ikut Lomba paduan suara." canda si penjaga toko.

"Baiklah tunggu sebentar, aku akan mencatatnya dulu." Penjaga toko menghilang dibalik tirai yang menghubungkan sebuah ruangan di seberang, entah ruangan apa yang jelas hanya si penjaga toko yang tau. Mungkin ruang pendataan.

"Love Bracelet?" Namja yang lebih tinggi membuka perbincangan.

"Hmm, kau juga?" Namja mungil mengangguk dan menimpal.

"Hmm, Diamond?" Namja tinggi mengangguk dan kembali bertanya.

"Hmm, Gold?" Namja mungil kembali mengangguk dan balik bertanya.

"Ya. Aku Sehun, Oh Sehun."

"Luhan." keduanya kembali saling melempar Senyum. Hingga kontak mereka terputus akibat penjaga Toko yang sudah kembali menemui mereka.

"Untuk Diamond Kami akan ambil harga tetap $35.000, dan untuk Gold akan kami turunkan 10% menjadi $14.000, apa tidak masalah?"

"Baiklah tak masalah." itu suara Sehun dan Luhan hanya mengangguk setuju.

Setelah mendandatangani surat-surat dan menerima pembayaran, keduanya pun pergi dari toko.

Baik Sehun maupun Luhan sesekali terlibat perbincangan ringan tentang Profesi, alamat, dan berbagi nomor ponsel. Hal yang Klise memang untuk awal pengenalan.

Love BraceletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang