01.Ujian masuk

145 54 24
                                    

Cahaya matahari menembus celah korden dalam kamar ku yang tidak begitu luas berserakan. Menurut sebagian orang, itu memang nampak tidak beraturan karena dilantai terdapat berbagai buku yang tadinya ingin kupelajari untuk masuk ke universitas London.Tapi buku buku yang berserakan itulah keteraturan dan keindahan tersendiri bagiku.

"Karinaaaaaaaaaa"teriak seseorang yang suaranya begitu megelegar menembus gendang telingaku tapi itu tak membuatku tak lantas bangun tapi semakin menguatkan diriku untuk tetap tersungkur diatas kasur yang berada didalam kamar kesayangan ku ini.

"Dasar keboo bangun cepat bangun ini udah jam 06.10 ntar kamu telat kan ada tes tulis sekarang karinaaa" mataku membulat sempurna karena mama bilang sekarang ada tes tulis di universitas karena setahuku pendaftaran masuk ke universitas London sudah raib karena aku juga waktu itu terlambat bangun waktu akan di adakan nya tes tulis.

"Maaa tes tulis masuk ke Londonnya kan udah lewat 2 hari yang lalu, udahh pergi sana karina mau bobo cantik ala kebo!" aku ingin sekali menghempaskan tubuhku ke kasur king size miliku tapi mama langsung menarik tubuhku hingga aku terjatuh dari kasur. Tidak hanya sampai disana penderitaanku ternyata mama menyeretku menuju kamar mandi dan mengguyur tubuhku hingga aku mengerjit karena air yang super duper dingin membasahi tubuhku.

"Cepat mandi dalam 10 menit papa akan datang sebentar lagi dan di ingin kamu masuk ke universitas sanghuan selama beberapa tahun kalau tidak masuk ke universitas itu mama dan papa setuju kamu akan dijodohin sama anak nya teman papa" aku ternganga melihat mama bicara tanpa koma jeda atau pun titik langsing nyerocos kayak jet.

"Huaaa apa dijodohin? ini taun 2k17 masak mau dijodoh jodohin gak mau ahh"wajahku langsung memelas berharap mama luluh. Tapi semuanya berbanding terbalik mama langsung menceramaiku layaknya ustada yang sedang memberi pencerahan di musallah musallah.

**********

"Mampus deh gue udah tadi malem gak belajar!sekarang gak bawa kartu id huaaa masak mau balik lagi kan sebentar lagi ujiannya mau dimulai gimana nih?"

"KARINAAAA!!" aku mendengar suara khas cempreng memanggil namaku aku sudah feling kalo itu pasti felis. Felisa arya diananta,karena nggak hanya dia sahabat que yang suaranya cempreng sekaligus tukang makan.

"huft apaan lagi jangan bilang lo mau mintak traktir makan lagi?"gerutu gue yang menahan amarah yang udah diujung tanduk.

"Heee jangan buruk sangka dulu sama gue dong. Gue kesini mau ngasih id card lo, emang bisa lo ujian tanpa id card ?" felisa nyengir melihat gue jingkrak jingkrak di depan dia karena mungkin baru kali ini dia ngeliat gue seheboh itu.

"Makasih ya sahabatku berkat lo gue bisa iku ujian klo mggak mampus dehh gue, btw gue nggak ngeliat kanya dari tadi!"sambil menengok ke belakang tapi tidak ada tanda tanda keberadaan kanya.

KRING KRING

"udah masuk yuk buruan nanti klo telat gak boleh masuk loo" suara lembut yang dari seseorang yang gue cari akhirnya nongol dia adalah kanya nama lengkapnya kanya alvaira.

"ehhhh dicariin lo kanya dari tadi dari mana aja sih lo ?"Cerocoh felis sambil makan kuaci yang ada di genggamannya.

"etsssss nanti aja introgasinya ya kanya kita harus cepet cepet masuk soalla kalo kita telat lagi bakal runyam urusannya!" kanya dan felis menepus jidat mereka sendiri seolah baru sadar dari alam mimpi dan kami saling menatap penuh arti 1 2 3 Lariiiiii.

Sesampainya kami di ruang tes universitas sanghuan kami tidak terkejut kalo ruangan nya dingin karena ber AC lantainya bersih mengkilap dan mejanya pun ditata sedemikian rupa berjejer tampak sangat rapi dan elegan. Tidak menampik semua itu karena sanghuan adalah salah satu kampus terbaik di negri ini.

*****

Hening dan mencekam..itulah suasana kelas saat ini karena mungkin sebagian besar siswa takut tes tulis mereka tidak mencukupi untuk masuk ke universitas ini, meskipun orang tua mereka memiliki koneksi di kampus ini itu juga tidak akan membantu banyak karena setauku kampus ini terkenal seantero nasional karena kejujuran dan ketegasan dalam mendidik mahasiswanya.Jadi setiap anak harus bekerja keras mati matian agar masuk ke kampus ini kalo tidak orang tua mereka sendirilah yang akan menghabisi mereka.

Saat guru pembimbing sibuk berceramah ak me ilih mendengarkan lagu dari mp3 milik ku entah dosen pembimbing itu mengoceh apa aku tidak peduli toh itu memang sikapa alamiah dari diriku. Akh masih tetap asik dengan dunia ku samapi suara riuh dari dalam kelas memecahkan semuanya.

"Huaaaaaaaaaaaaaa"
"Ohhhh my godd"
"oppa"
"sarangeo oppa"
"I loveee youu"
"I misssss you"
"omgggg sumpah demi dewa tujuh turunan ituu ganteng bangett mau dong jadi pacarnya budak nya juga gak papa" aku mendengar suara felis yang begitu cemprengnya ditelingaku karena di duduk tepat dibelalangku dan menjerit sejadi jadinya.Aku pun menoleh kebelakang ku lihat wajah felis bljshing entah karena apa yang jelas aku tidak mengerti.

"woyy bisa nggak nggak teriak teriak" suaraku pun tidak dihiraukan oleh felis tatapannya tetap lurus ke depan, entah dia melihat sesuatu atau memang kesambet?

*sorry for typo
*TBC

Winter of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang