Dua

170 17 7
                                    


" DANANG LO MAU BAWA GUE KEMANA?? TANGAN GUE SAKIT TAU LEPASIN GUE" teriak kanza tapi tak di hiraukan danang dan terus berjalan.

______________________________________

Kanza ketakutan wajahnya pucat keringatnya bercucuran di pelipisnya, dia merasa dirinya sudah diculik oleh danang dan dibawa ketempat yang kanza sendiri tak tau dimana dia sekarang. "apa ini akhir hidup gue padahal umur gue kan masih muda banget, gila kali udah mati di usia muda apalagi mati mengenaskan di tempat antah brantah kek gini,, gak cocok banget sama gue" batin kanza.

Kanza sekarang berada di bangunan yang sepi banyak coretan di dindingnya hanya ada dua kusri kayu panjang ditempat ini sepertinya bangunan ini tempat berkumpul anak-anak nakal seperti danang.

" zah lo gak papa kan wajah lo pucet banget, maaf yah gue kasar banget tadi" tanya danang khawatir pada kanza, kanza menggeleng "gue gak papa kok tapi lo gak maukan ngapa-ngapain gue terus ini dimana??"tanya kanza yang masih ketakutan.

Danang yang melihat tingkah kanza langsung tertawa lepas membuat kanza menatap danang bingung, "zah..lo kira..hahah..gue cowok apaan..hahaha" danang masih tertawa membuat kanza geram dan mengumpat tak jelas padanya.

Kanza duduk di kursi panjang yang ada di bangunan itu sambil mengayunkan kakinya ke depan belakang, "Terus mana temen lo yang mau nemuin gue?? Lo tau waktu gue terkuras habis gara-gara ngeladenin lo kayak gini cepetan deh mana sih tuh temen lo gue mau pulang taukk" omel kanza pada danang. "sabar kali entar juga dateng" kata danang cuek sambil memainkan handphone nya.

Tak lama kemudian terdengar langkah kaki menuju bangunan itu yang membuat kanza tersadar dan langsung berdiri dari dudukannya. "Nang itu temen lo" tanya kanza pada danang sambil menunjuk seorang pria yang baru saja masuk. Pria itu terkaget mungkin karna melihat kanza berada ditempat ini " nang sini lo ikut gue" kata pria itu sambil menarik danang keluar dari bangunan itu.

Kanza penasaran dengan apa yang di lakuakan dua pria itu, dia pun mengikuti dari belakang sambil mengendap endap. Kanza berhenti di pintu dan mulai mengintip keluar saat mendengar suara pria itu marah "Nang lo ngapai bawa kanza kesini pasti dia udah nilai gue buruk, gue gak nyuruh lo bawa kanza kesini gue bisa sendiri kenalan sama dia gak perlu kayak gini. Bego banget sih lo" bentak pria itu pada danang.

Danang hanya tersenyum lalu menepuk pundak pria itu " sorry gue cuma mau liat lo bahagia sob, masa seorang Rafalex bagaswara belum pernah ngerasain yang namanya pacaran".

"Masa sih cowok seganteng dia belum pernah pacaran" batin kanza," aduh, gue mikir apaan sih" kanza menepuk dahinya bingung. Rafa menoleh kepintu dan tak sengaja melihat kanza lalu tersenyum pada cewek itu.

Kanza merasa dirinya dilihat oleh pria itu langsung membalikkan badanya di balik pintu wajahnya memerah salah tingkah " astaga gue kenapa sih" tanya kanza pada dirinya.

Tiba-tiba suara seseorang menyadarkan kanza dari lamunanya " hey kamu gak apa-apa kan muka kamu pucet banget" kanza menoleh ke arah suara itu dan ternyata itu rafa, kanza jadi salah tingkah "gu..gue gakpapa kok" jawab kanza gugup.

"Cantik" ucap rafa dalam hati. " Zah aku anter pulang yah soalnya danang udah pulang duluan, kamu pasti gak tau jalan disini kan" ajak rafa pada kanza, kanza hanya mengangguk setuju. Mereka pun berjalan keluar gedung itu dan menuju motor rafa.

Sampai di motor rafa tak langsung menyalakan motornya, dia menatap kanza lalu berkata " kamu belum kenal aku yah padahal aku udah tau nama kamu, oke kenalin nama aku Rafalex bagaswara aku satu sma sama kamu kita seangkatan tapi beda kelas hahaha". Kanza tersenyum kikuk melihat kelakuan rafa "oh iya gue baru kenal sama lo padahal kita seangkatan yah" kata kanza polos. Rafa hanya tersenyum lalu menyalakan motornya untuk mengantar kanza.

Di jalan kanza merasa risih karna banyak pasang mata yang melihatnya, rafa melihat kanza dari spion motornya dia melihat kanza tidak nyaman mungkin karna tatapan orang-orang, rafa hanya bisa tersenyum lalu tetap fokus ke jalan.

Motor rafa berhenti tepat di depan rumah kanza lalu kanza pun lansung meloncat turun, rafa sempat kaget ingin marah tapi tetap menormalkan dirinya agar terlihat baik di depan kanza " Raf makasih yah tumpangannya" kata kanza berterima kasih, rafa hanya tersenyum lalu menyalakan motornya kembali lalu pergi dari rumah kanza.

"Tuh cowok aneh banget masa udah tau rumah gue, tapi yah dia ganteng banget jadi gak papalah" batin kanza lalu dia berjalan masuk kerumahnya dengan senyum yang sangat ceria.

Maaf mungkin kependekan dan banyak typonya gue masih belajar soalnya 😂😂

Where is true love??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang