III

2.3K 301 49
                                    

Dua bulan sebelum ujian akhir, kau akhirnya kembali berbicara padaku. Setelah sebelumnya untuk waktu yang cukup lama kau seolah tak menganggapku ada meski kita berada dalam satu ruang sempit yang sama.

Bahkan meski kau mendengar suaraku dan aku mendengar suaramu, dinding tak terlihat itu seolah begitu nyata membatasi dunia kita yang berbeda. Kau dengan duniamu, aku dengan duniaku.

Saat itu jam istirahat siang. Aku yang enggan beranjak dari bangkuku dan masih berkutat dengan soal matematika di buku latihanku tak menyadari kelas yang sudah kosong entah sejak kapan. Hingga suaramu terdengar dari arah depanku, membuatku menghentikan gerakan pensilku.

"Hei,"

Suaramu yang memanggilku sudah lama tak kudengar. Perlahan kuangkat kepalaku dan menoleh ke depan, menatap tak percaya pada sosokmu yang tersenyum padaku yang entah sejak kapan sudah duduk didepanku.

"Y-Ya?"

Suaraku sedikit bergetar. Masih tak percaya bahwa kau akan kembali berbicara padaku. Kurasa kau pun menyadari betapa gugupnya aku kala itu.

"Nanti malam kau sibuk?"

Apa-apaan ini?

Setelah sekian lamanya pertanyaan itulah yang keluar dari mulutmu. Untuk apa? Apa kau menyimpan maksud lain?

Kau buru-buru menambahkan kalimatmu ketika menyadari bagaimana wajahku terlihat mengeras.

"Matematika. Dua bulan lagi kita ujian dan aku sangat bodoh dalam mata pelajaran itu."

"Lalu?"

"Maukah kau mengajariku dengan baik, Jungkook?"

Mataku berkedip beberapa kali, berusaha mencerna kalimatmu barusan. Kau? Yang kukira membenciku tiba-tiba datang dan memintaku mengajarimu matematika?

Kau seolah melupakan perasaan yang kupunya padamu dan seolah menganggapnya bukan apa-apa. Atau ternyata kau mengingatnya dan sengaja ingin mempermainkanku dengan hal itu?

Kim Taehyung, aku sungguh tak mengerti dirimu.

"Bagaimana? Apa kau keberatan, Jungkook?"

Aku bisa saja menolak dengan cepat mengingat bagaimana sakitnya hatiku ketika kau mengabaikanku selama ini. Tapi aku tak bisa menolak. Jika aku menolakmu, itu akan membuatku membuang kesempatan baik untuk kembali meraihmu. Aku tahu aku memang bodoh. Tapi apa aku salah jika aku masih berharap dan ingin kembali berjuang?

Lalu aku pun menganggukkan kepalaku sambil melemparkan senyum simpul.

"Baiklah. Aku mau."

Kau tersenyum senang.

"Oke. Pukul tujuh malam aku akan datang ke rumahmu. Call?"

"Call."

"Baiklah, sampai jumpa nanti malam, Jungkook."

Lalu kau berlalu pergi dan meninggalkanku sendirian di dalam kelas yang kosong itu.

Meninggalkanku dengan debaran tak biasa yang kembali datang ketika kau tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OVERTIME (KTH + JJK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang