PUISI : RINDU

388 17 3
                                    

Ada rasa yang menguap pergi....

Membumbung, jauh entah kemana..

Itu kehilangan.

Ada rasa yang mendekam tinggal...

Dalam hingga menancap kuat...

Itu ku namakan rindu.

Sayang, aku cukup tahu apa itu kamu,

Dan aku cukup tahu apa itu kita.

Aku bukan kita kalau tanpa kamu..

Langit bukan lagi semesta,

Kalau tanpa bintang.. kalau tanpa mentari, kalau tanpa rembulan.

Sayang, rindu ini perih..

Ku pikir kamu harus tahu ini..

Aku menggilaimu, dan itu berat.

Jadi katakan... bagaimana aku harus menghentikannya?

Katakan, Sayang.

Menggilaimu hal terbodoh yang pernah terjadi dalam sistem sarafku..

Tapi asal kau tahu, aku enggan menjadi normal.

Ya.. ya... teruslah hinggap dalam kepalaku,

Hingga mereka semua menertawaiku..

Hingga mereka semua mengasihaniku,

Dan....

hingga Tuhan memandang pedih kepadaku hingga menghapus kata jarak dari antara kita....

Sayang, aku merindukanmu.

Aku menggilaimu...

Aku menyanyangimu...

Bukankah itu cukup?

Didekasikan untuk semua orang yang merindukan kekasihnya,
Merindukan mantannya, ataupun merindukan seseorang yang bahkan tak pernah jadi miliknya...

Percayalah rindu itu sulit.


ONE SHOOT : KUMPULUAN CERPEN DAN PUISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang