Langkah Awal

1.4K 94 6
                                    

~ disarankan bagi yang belum baca ff "Forgive" baca yuk! Karena disana ada awal cerita Mingyu yang super usil~

.
.
.
.

"Mingyu, apakah kau yakin menolak tawaran appa untuk kuliah kedokteran di Amerika?"

Begitu tanya Raewon sang Ayah kepada Mingyu sambil menaruh tasnya diatas meja. Lalu ia mengahampiri Mingyu yang sedang fokus membaca buku Human Physiology: from Cells to System, by Lauralee Sherwood dengan kacamata minus 0,5-nya.

"Hmmm...."

Mingyu hanya begumam tak menanggapi perkataan Raewon. Bahkan matanya masih saja tertuju pada Buku fisiologinya yang tebal itu

"Mingyu? Apakah kau mendengar appa?" Raewon mencoba menegur Mingyu dengan harapan Mingyu akan menanggapinya dan... Berhasil.

"Appa... Bukankah aku sudah bilang? Tak apa aku gagal berangkat ke Jerman yang terpenting aku sekarang sudah mendapatkan beasiswa kedokteran meskipun di universitas favirit Lokal" ucap Mingyu Sembari menutup buku Fisiologinya juga melepaskan kacamata minusnya itu

"Ta-tapi kan.... Bukan-kah kemarin kau menjalani program yang cukup berat tapi ujungnya malah di universitas favorit lokal? Kau masih semester 2, tak ada salahnya bukan nanti di tahun kedua atau di semester ganjilmu kau pindah ke Amerika? "

"Tidak apa-apa Appa... Memang kalau boleh aku berkata jujur kemarin itu cukup berat bayangkan saja aku harus belajar 3 bahasa Asing sekaligus juga berbagai macam TryOut soal di tiap minggunya akan tetapi itu tak membuatku kecewa aku jadikan pengalaman"

"Hm apakah kau tidak akan berniat menjadikan tawaran appa-mu ini sebagai pengalaman hm?"

"A-ah... Biaya hidup di Amerika itu mahal appa belum lagi biaya non-beasiswa sangatlah tinggi, aku kasihan jika Appa terlalu bekerja keras untukku belum lagi Sowon Nuna kuliahnya masih semester 6 kan? hmm yang terpenting bagi ku sekarang adalah aku harap kau selalu mendoakanku, percayalah beasiswa di Seoul National University ini akan aku kembangkan dengan sendirinya sampai kelak Appa , Eomma juga Sowon Nuna bangga kepadaku hehe"

"Mi-min, Mingyu.....?"

"Kenapa appa? Apakah kau tak menyangka aku bisa berkata seperti ini? Haha baiklah aku tambah harapanku.. Aku harap... Appa dan Eomma melupakan Mingyu yang dulu, Mingyu yang sekarang sudah tau bagaimana tujuan hidup yang baik... A-ah ngomong-ngomong maafkan Appa jika aku kesannya jadi seperti menggurui, ahya bukan kah sekarang jarum jam sudah menunjukan pukul 10 malam? Istirhatlah appa"

Raewon melirik jam dinding dan jam tangannya. Benar saja apa kata Mingyu, waktu tak terasa sudah larut malam saja.

"Astaga, appa sampai tak sadar sekarang sudah sangat malam.. Baiklah appa istirahat asalkan kau juga ya? Jujur, Appa terharu karena kau Kim Mingyu.. Sungguh diluar ekspetasi Appa kau akan jauh dewasa seperti ini.. Appa bangga pada kau Kim Mingyu..."

Raewon mengusap-ngusap halus rambut Mingyu lalu hendak pergi ke kamarnya. Sementara itu Mingyu membereskan buku-buku miliknya yang berserekan di meja ruang tengah

"I-iya.. Terimakasih Appa... Hehehe"

***

Berawal dari Mingyu yang lolos masuk seleksi ke program beasiswa kedokteran di Jerman saat ia masih duduk di bangku Sekolah menengah Atas. Namun apa daya Nasib berkata lain, Saat ujian Final untuk menentukan keberangkatan Mingyu gugur karena ia gagal mendapatkan nilai yang mencukupi untuk Ujian final itu.

Tapi itu tak menjadikan Mingyu patah semangat, malah ia jadikan cambukan keras agar dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dan semangat lagi.


Pada sebuah kesempatan, saat kegagalan itu usai sudah. Mingyu mengikitu Ujian saringan masuk kedokteran di Seoul National University. Sangat diluar dugaan, Mingyu mendapatkan nilai hasil ujian paling besar diantara ratusan peserta hingga sampai Universitas sangat memberi apresiasi lebih atas prestasinya itu, Mingyu mendapatkan beasiswa full kuliah disana sampai lulus. Sungguh, meskipun sebelumnya sempat gagal namun kini Mingyu mendapatkan suatu keberhasilan dari niatannya sendiri dan melahirkan sebuah kepuasan batin yang turut membahagiakan orang-orang disekitarnya.

Raewon sang Appa dahulu mengenyam pendidikan kedokteran di Seoul National University, memang itu adalah kampus terfavorit incaran seluruh masyarakat Seoul yang ingin berkuliah. Akan tetapi karena tolehan prestasi Mingyu yang baginya saat luar biasa ia ingin Mingyu mendapatkan 'Lebih'.

Berkali-kali Raewon mengeluarkan statement akan membiayai Mingyu untuk kuliah Kedokteran di Amerika. Namun berkali-kali juga Mingyu menolak tawaran fantastis tersebut.


Mingyu yakin, meskipun ia menempatkan keputusannya seperti sekarang ini agar tetap bertahan sebagai Mahasiswa Kedokteran di Seoul National University adalah langkah awal yang baik untuk menunjang kesuksesan Hidupnya.

.
.
.
.
.

~ Bersambung

Good Person [ Kim Mingyu Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang