"Pagi Git."
Suara itu membuat Gita mengalihkan pandangan dari HPnya tersebut. Ternyata Dimas yang menyapanya.
"Eh Dimas, pagi ugha."
Dimas langsung sedikit terpatung karena melihat senyum Gita ketika menyapanya balik. Dimas begitu terpesona dengan pesona Gita yang membuat semua orang dapat tersenyum ketika melihat Gita.
"Dim jangan bengong masih pagi entar kesambet," Gita sendiri sempat bingung ini Dimas kenapa gitu pikir Gita.
'Iya Git, kesambet cinta lo masa' batin Dimas. Ia pun tersenyum sendiri dengan bayangan wajah Gita yang tersenyum kepadanya itu.
"Dim lo kayaknya kurang sehat ya daritadi senyum-senyum sendiri ih," Gita bingung mengapa Dimas daritadi hanya diam tak menjawab. Dimas pun yang diajak bicara oleh Gita masih membayangkan jika Gita akan menjadi kekasihnya kelak.
Gita pun menautkan alisnya ketika melihat Dimas yang semakin senyum-senyum gak jelas. Karena Gita adalah seorang anak yang baik hati dan tidak sombong, Gita berusaha menyadarkan Dimas dengan menabok pipi Dimas.
Fantasi Dimas pun seketika buyar dan langsung teriak kesakitan karena tamparan Gita.
"AWWW!"
"Emang sakit ya Dim?" Tanya Gita sambil terkekeh geli melihat Dimas yang kesakitan. Toh, niat Gita kan awalnya baik menyadarkan Dimas dari pada dia kesambet kan gak lucu, iya nggak?
"Sakit tau Git. Lo tuh ya kecil-kecil cabe rawit," sahut Dimas yang kesakitan tetapi tersenyum kembali ketika melihat wajah Gita yang tertawa lepas.
Gita memang berperawakan kecil atau kata yang lebih spesifik itu pendek, untung saja Gita tidak gendut kalau tidak mungkin dirinya sudah terlihat seperti ulat keket kan. Dimas sebenarnya sudah lama kenal dengan Gita mungkin semenjak SMP. Dari awal pertama kali bertemu Gita, Dimas memang sudah suka sama Gita tapi respon Gita ya biasa aja padahal Dimas tuh sosok yang interesting.
Selama masa pendekatan Dimas ke Gita memang tidak banyak yang tau kalau Dimas menyukai Gita. Gita sendiri tak sadar kalau Dimas suka padanya.
Gita adalah sosok yang tak peka terhadap sekitar makanya dia tuh kayak cewek yang hard to get lah istilahnya. Gita tuh terkesan cuek tapi sebenernya enggak. Ya susahlah buat deskripsiin Gita tuh karena dia tipe-tipe cewe unik. Ahayy.
Untuk kali ini Dimas sangat merasa beruntung karena kelas 12 kali ini Dimas sekelas dengan Gita. Seenggaknya, kesempatan untuk Dimas mendekati Gita semakin besar kalau begini. Dimas tau sebenarnya Gita banyak yang mendekati tapi ya tau kan kalau Gita tuh cuek makanya dia biasa aja. Tapi tetep aja Dimas takut-takut kalau ada yang mendahuluinya.
"Dimas lo duduk sama temen lo gih. Gue mau duduk sama Cindy, kasian Cindy-nya mau duduk, Dim," ucap Gita dan membuat Dimas mendengus pelan. Tetapi Dimas tetap menurut dan pindah ke belakang Gita.
Gita pun langsung mengobrol bersama Cindy yang baru datang itu. Cindy merupakan sahabat Gita dari sekolah dasar membuat keduanya kelihatan sangat dekat. Lagipula Gita memang hanya dekat ke beberapa temannya saja. Memang sih Gita punya banyak kenalan tetapi tidak semuanya dekat dengan Gita.
Biarpun Gita hanya mempunyai beberapa teman tapi itu bukan masalah bagi Gita. Karena, bagi Gita teman itu bukan soal kuantitas tapi soal kualitas.
.
.
.
.
.
HAII READERSS...
Semoga kalian suka ya tetap ikuti perjalanan Gita dan Galen wohohoho...
Jangan lupa vote dan komennya
Thank youu🙏😻

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tentang Kita
Fiksi Remaja"Gatau kenapa setiap lo di samping gue kayak ada petasan pas malam takbiran dah di perut gue, kenapa ya?" "Lo sih makan mulu jadinya perutnya mau meledak." . . . . . Ceritanya klise kok 😂