Prolog

10 0 0
                                    

"Ce pelan-pelan!" ujar mamaku.

"Ayo cepat ma, aku harus menata kamar baru ku"

Hari ini adalah hari pindahanku menuju rumah baru yang disewa tahunan untuk aku tinggali saat bersekolah di SMA negeri nomor satu di ibu kota provinsi ini. Rumah orang tua ku sangat jauh dari Kota, sehingga aku akan tinggal disini bersama sahabat ku yaitu Nafa.

"Ya mama tahu sayang, tapi kan disana ada pembantu, kita tidak perlu repot-repot lah" ujar mamaku yang sedang menyeret koperku dari ruang tamu menuju garasi.

"Bagaimana semuanya? Sudah siap?" ujar papaku yang datang dari garasi dan membantu membawa koper yang dipegang mama.

"Sudah pah!" ujarku penuh ceria karena mulai malam ini aku akan tinggal di tempat baru.

Saat sudah dimobil, adik laki-laki ku menyalakan musik dan adik perempuanku yang paling kecil sedang bermain di ponselnya. Papa ku tiba-tiba bertanya sesuatu "Kamu sudah tau masuk kelas IPA atau IPS?"

"Belum pah, nanti di tes setelah masa orientasi selesai."

"Teman papa anaknya ada yang sekolah disana juga, sama-sama asli Pontianak dan keturunan tionghoa juga, siapa tahu nanti sekelas. Namanya Hiro." ujar papa sambil menyetir.

"Ya ampun pa, memangnya keturunan tionghoa yang bersekolah disana hanya sedikit? Banyak alumni SMP Penabu yang masuk SMA cece juga" ujar mama. Oh iya nama panggilan ku adalah Cece di rumah, teman-teman ku memanggil Candy.

"Hmm mungkin" gumam ku.

"Cynthia juga akan satu sekolah dengan mu kan?" tanya mama.

"Iya mah"

"Dari SMP kamu bareng terus dengan Cynthia dan Nafa" ujar papa.

"Iya, malah nanti sekelas lagi dengan Cynthia, tapi beda kelas dengan Nafa" ujar ku yang kemudian menyalakan ponsel dan melihat notifikasi. Ada pesan dari Cynthia.

Cynthia: Candy! Senin nanti kita akan langsung orientasi loh, nanti berangkat bersama ya!

Aku kemudian membalas nya dan tidak terasa kami sekeluarga sudah sampai dirumah yang baru kami sewa. Karena hari ini hari libur, orang tua Nafa juga ikut membantu Nafa pindahan.

Kamarku terletak di bagian belakang dekat dapur, kamar nya cukup besar dan aku senang sekali bisa berada disini.

Keluargaku merupakan keturunan tionghoa, papaku memiliki toko di pinggiran kota dan mama membantu papa. Aku merupakan anak pertama dengan rambut lurus panjang dan hitam dengan lesung pipi disalah satu pipiku dan kulit putih seperti cici-cici kebanyakan.

Oh ya! Aku berhasil masuk sekolah ini karena usahaku sendiri. Sangat sulit sekarang untuk dapat diterima di sekolah-sekolah yang menyediakan kelas akselerasi. Namun sayang sekali karena kasus korupsi di negeri ini membuat kelas akselerasi di seluruh sekolah negeri di Provinsi ini dihentikan. Tapi tidak apa-apa, aku tetap berada di sekolah terbaik kota ini dan akan menikmati masa SMA ku dengan baik!

Back to My Déjà vuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang