Aku pulang dengan tergesa gesa. Berhubung rumahku cukup dekat, aku lebih memilih berlari agar sampai lebih cepat.
Aku cukup kaget saat melihat mobil yang terparkir di depan rumah. Apa ada tamu? Oh. Mungkinkah bunda membuat pesta?
Aku semakin bersemangat untuk pulang. Aku tetap menjaga sikap ku saat masuk.
" Assalamualaikum, Ratna pulang " ucapku saat memasuki rumah. Terlihat semua orang menjawab salamku. Ibu tersenyum..
" Nah,, ini RatnaNya udah dateng. " ucap bunda. Apa mereka sedang membicarakanku?
" wah.. Cantik yah jeng. Kayaknya cocok nih " ucap seorang wanita paruh baya yyang kira kira umurnya sama dengan bunda.
" makasih tante. Ratna mau ganti baju dulu yah. Permisi. " pamitku.
Sampai dikamar dan ganti baju, aku mondar mandir gak jelas. Apa yang mereka bicarakan? Apa aku harus keluar? Tapi nanti dikira gak sopan lagi.
Tok tok tok
Ada yang mengetuk pintu kamarku. Itu pasti bunda.
" kamu kok lama banget sih, kasian tuh mereka udah nunggu dari tadi "
" aku? "
" ya iya. Mereka itu calon mertua kamu "
" apa!?! " aku berteriak. Bisa bisanya ibu akan menikahkan aku begitu cepat. Apa dia bahkan melupakan ulang tahunku?
Sebelum menjawab, ibu sudah menarik tanganku keluar. Tepatnya bertemu mereka.Aku sudah duduk bersama ibu. Aku hanya diam dan mendengarkan mereka mengobrol. Ada sekitar 7 orang disini, 3 diantaranya masih muda. Mungkin usia 25 atau 36 dan aku tidak tau yang mana calon suamiku. Yang aku dengar namanya adalah Bayu wimala. Beberapa dari mereka termasuk calon mertuaku, sepertinya ada keturunan india. Itu terlihat dari hidung dan gaya bicara mereka.
Setelah mereka pergi, aku berbicara dengan bunda mengenai pernikahanku.
" bunda melupakan ulang tahunku! " air mata menetes tanpa ku minta.
" berhentilah memikirkan ulang tahunmu Ratna. Kau sudah besar dan akan menikah " jelas bunda.
" tidak bun, hari ini tepat aku berumur 17 tahun. Aku masih kecil, aku tidak mau menikah " tolakku.
" aku bahkan masih sekolah bun " lanjutku" bunda tau, tapi bunda tak bisa berbuat apa apa. Ayahmu memiliki hutang pada mereka. Dan ayahmu menjadikan mu sebagai jaminan. Sekarang putra kedua mereka berumur 25 tahun. Mereka ingin menikahkanNya denganmu karna ibu tidak bisa membayar hutang ayahmu. Ku mohon mengertilah Ratna. " jelas ibu.
Apa apaan ini? Jaminan?
" 25 tahun? Bunda, usia kami sangat jauh "
" itu hanya 7thn. Aku dan ayahmu bahkan berbeda 13 tahun. Dan aku pun menikah diusia 15thn, tak berpendidikan dan masih sangat polos " bunda membentak karna aku terus menjawabnya.
Apa? Jadi bunda juga?
Isakan ku semakin menjadi sehingga aku lebih memilih pergi mengurung diri di kamar.