Prologue

145 14 61
                                    

Apa kabar? kau baik? kau dimana? Sedang apa?

Jujur, sangat banyak pertanyaan tentangmu. Begitu banyak,  rasanya kepalaku akan meledak. Kau tahu? Sangat sakit menahanya. Aku sangat ingin bertemu denganmu, tapi aku tidak bisa!  Mungkin akan banyak pertanyaan yang aku ajukan saat aku bertemu denganmu, lagi. Dan aku pikir kau akan bosan, mungkin kau akan berfikir menyesal bertemu dengan ku. Dengan cara ini mungkin aku bisa sedikit mengirim sinyal kecil padamu, bahwa aku merindukanmu.

Ingatkah, saat pertama kali kita bertemu? (kau tahu? itu jadi saat aku mulai memikirkanmu).

Ingat, saat hari dimana kau tiba-tiba menghilang? (dunia seakan mempojokanku). Saat itu, aku berusaha keras mengejarmu, menemuimu dirumahmu. Meski aku tak tahu sebelumnya. Dan kita kembali (kau tahu? Saat itu aku mulai yakin).

Ingatkah? Saat waktu tak berpihak pada kita? Masa dimana  kita harus dipisahkan dengan jarak dan waktu. Hari dimana kita berdua bersama. Dan kau ingat saat kau menggenggam erat tanganku? Kau berkata “tak apa tak ada orang yang mengenal kita“ (kau tahu? Saat itu aku semakin yakin). Kota tua, 2013.

Hari dimana kau pergi, Apa kau ingat? Kau berusaha meyakinkanku bahwa kita akan terus bersama.  Maaf, aku tak bisa menahan air mataku saat itu? Ingatkah? Saat kau berusaha menenangkanku dengan pelukanmu?
Aku harap kau tak pernah meninggalkanku, aku harap aku tak pernah kehilanganmu. Kau tahu? Sangat sesak, begitu sesak jika harus kehilanganmu.

Saat hari dimana kita tak saling bertemu. Saat hari dimana kita tak saling bersama. Kau tahu? aku berharap hari itu tak pernah ada.
Ingatkah? Saat hari dimana kita saling merindukan satu sama lain? Hari dimana hanya sebuah pesan dengan emoticon tanda (aku merindukanmu). Hari dimana hanya sebuah pesan suara yang menyatukan kita?  “yank...aku kangen kamu”.
ingatkah?

Entah apa? Aku tak mengerti, saat datang hari dimana kau memutuskan untuk meninggalkanku. Kau tahu? saat itu dunia serasa menyakitiku, dunia tak pernah memihakku.  Saat dimana, aku mulai menangis, aku harap kau menenangkanku dengan pelukanmu, lagi.

Hari itu? Ingatkah? hari saat kau mengirimku sebuah pesan? Hari setelah lama kau menghilang?. Kau tahu? Aku tak percaya itu kau?. Saat itu serasa kembang api meledak di kepalaku. Dan kau kembali. Kau tahu? Aku bahagia.

Ingatkah? Hari dimana kita bertemu kembali? Kartosuro, 29 agustus 2014 . Hari itu aku bisa melihatmu, lagi. Melihat senyumu yang selama ini aku rindukan. Melihat tawamu yang selama ini ku nanti.  Kau ingat, hari begitu cepat berlalu kala itu. Lagi dan lagi waktu tak berpihak pada kita.

Ingatkah? Hari dimana kita harus berpisah, lagi. Terminal tirtonadi, Surakarta.  Ingatkah, saat kau menggegam tangan ku? (aku berharap kau tak pernah melepaskanya).
Ingatkah? Saat kita dipisahkan kaca jendela bis? Aku berjanji padamu untuk tidak menangis. Saat itu, aku mulai menangis ketika melihatmu menangis.
Saat dimana akhirnya aku harus pergi. Ingatkah? Aku tak pernah mengira. Kau mengikuti bis yang aku naiki. Hingga akhirnya kita benar-benar tak melihat satu sama lain.

Kau tahu? dunia ku hening saat  tak ada kabar darimu. Hari dimana kau (kembali ) pergi. Ingatkah? Beberapa kali aku berusaha menghubungimu. Mungkin kau sibuk ( pikirku saat itu ) . hingga akhirnya kau benar-benar menghilang tanpa sepatah kata pun. Kau tahu? Waktu serasa berjalan sangat lambat, hatiku kacau, pikiranku buyar.  Sampai akhirnya aku kembali menunggu.  Menunggumu untuk kembali, lagi.

Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan, ada banyak pertanyaan yang ingin aku ajukan, dan ada banyak perasaan yang ingin aku ungkapkan. Tapi, mungkin aku tak berhak melakukan itu  (sekarang ).
Mungkin harapanku yang terlalu tinggi. Atau aku yang berhayal terlalu tinggi hingga akhirnya aku terlalu berharap?
Apa kau dapat mengingatku?
Aku merindukanmu!

season of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang