Tiba-tiba.
"Ugh!" Ryazu menabrak seseorang dan suaranya terdengar seperti wanita.
"Maaf.... aku tidak sengaja".Saat Ryazu melihat wajah wanita itu dia langsung mematung.
"Ti-tidak apa-apa kok..." ucap wanita itu sambil melihat Ryazu yang sedang mematung. "Hallo??" ucap wanita itu sambil melambaikan tangan kedepan wajah Ryazu hingga Ryazu kembali sadar dari hayalannya.
"Ehh.... maaf tadi aku terburu-buru mau pergi ke sekolah" kata Ryazu sambil menggaruk kepalanya. "Aku memaafkanmu" kata wanita itu sambil tersenyum.
"Ngomong-ngomong kamu sekolah dimana?" tanya wanita itu. "Aku sekolah di Fumizuki Academy, memangnya kenapa?" Tanya Ryazu balik. "Jadi kamu murid dari Fumizuki Academy?!, syukurlah......" kata wanita itu sambil menghela nafas.
"Aku juga mau ke Fumizuki Academy, maukah kau menunjukan jalannya?" kata wanita itu. "Boleh, sekalian saja kita pergi ke Fumizuki Academy bersama!" kata Ryazu sambil tersenyum.
"Tapi, kita harus cepat karena sekolah akan masuk sebentar lagi!" kata Ryazu sambil berlari dan diikuti oleh wanita itu.
~~Time skip di pintu gerbang sekolah~~
"Ayo, cepat!" kata Ryazu sedikit keras. "Baiklah!" balas wanita itu.
"Ding...dong Ding...dong" lonceng sekolah berbunyi.
Gerbang akan ditutup oleh satpam sekolah. "Tunggu!!!" ucap Ryazu kepada satpam yang sudah memegang gerbang."Kita tepat waktu!" kata Ryazu sambil ngos-ngosan. "Syukurlah...." jawab wanita itu dan merekapun langsung masuk kedalam sekolah.
"Aku mau tanya, kantor kepala sekolah dimana?" tanya wanita itu. "Dari sini kamu lurus saja lalu disana ada dua lorong, kamu belok kanan. Lalu kamu naik tangga. Disitulah kantor kepala sekolah" ucap Ryzau panjang lebar. "Terimakasi ya atas bantuanmu... aku sangat menghargainya. Semoga kita bisa bertemu lagi!" kata wanita itu sambil tersenyum kepada Ryazu. "Sama-sama, aku pergi ke kelas dulu ya" balas Ryazu sambil tersenyum.
Ryazu berlari ke kelasnya yaitu kelas 9 A. Karena, Ryazu adalah siswa yang berprestasi. "Hah...hah..hah..." kata Ryazu ngos-ngosan sambil membuka pintu kelas. "Syukurlah belum ada pak guru" ucap Ryazu lega. "Ryazu, kenapa kamu berdiri didepan pintu kelas?" Ryazu berbalik dan "pak guru!?!" secara spontan, Ryazu langsung berlari ketempat duduk. Teman-temannya menertawainya.
"Ryazu, Ryazu..." ucap gurunya sambil menggelengkan kepala. "Baiklah anak-anak, hari ini kita akan belajar fisika. Sebelum itu, bapak akan mengabsen kalian" kata bapak guru kepada murid-murid. Ryazu memandang keluar jendela sambil melamun tentang wanita yang dia temui tadi.
Siapa dia?
~~skip~~
"Jadi anak-anak, cara menyelesaikan ini harus menggunakan rumus....." Penjelasan pak guru sangat panjang, tapi anak-anak kelas 9 A selalu memperhatikan. Kecuali Ryazu, dia hanya melamun sampai-sampai tidak ada yang ditulis dibukunya.
"Tok...tok...tok..." seseorang mengetuk pintu kelas. Kepala sekolah datang diruang kelas.
"Maaf menggagu pak guru, saya mau menyampaikan sesuatu" semua murid langsung memperhatikan penyampaian dari kepala sekolah kecuali Ryazu. "Jadi anak-anak, kalian kedatangan murid baru" saat mendengar itu, Ryazu lansung tersadar dan memperhatikan penyampaian kepala sekolah. "Ayo masuk" ucap kepala sekolah kepada orang yang berada diluar kelas. Semua murid saling berbisik kecuali Ryazu karena dia tidak mempunyai teman sebangku. Orang yang dipanggil itu masuk keruang kelas membuat mata Ryazu melotot melihat wanita tersebut."Kinoshita-san, silakan perkenalan dirimu" kata kepala sekolah kepada Kinoshita.
"H-hallo, n-namaku Kinoshita Yuu" Kinoshita memperkenal dirinya dengan gugup. "M-mohon bantuannya..." sambung Kinoshita masih dengan keadaan gugup. "Baik...." ucap murid-murid bersama-sama. "Baiklah Kinoshita-san, bisa ceritakan sedikit tentang dirimu dan bagaimana kau bisa pindah disini?" Tanya kepala sekolah dengan senyum untuk memberanikan Kinoshita untuk bicara.
"Ba-baiklah" jawab Kinoshita masih dalam keadaan gugup. Kinoshita menarik napas dan menghembuskannya, lalu dia berbicara. "Aku suka membaca, bermain musik, dan kadang-kadang aku juga membaca" Kinoshita sudah tidak gugup lagi dan dia melanjutkan memperkenalkan dirinya.
"Aku pindah kesini karena ayahku sedang bekerja disini dan kami baru pindah kemarin" Kinoshita memperkenalkan diri dengan lancar. Kepala sekolah menepuk pundak Kinoshita. "Terimakasih Kinoshita-san karena telah memperkenalkan dirimu". "Jadi pak guru, aku duduk dimana?" Tanya Kinoshita kepada pak guru. "Hmm... kamu duduk disana, disebelah Ryazu" ucap pak guru sambil menunjuk tempat di sebelah Ryazu. Semua pandangan murid mengarah pada Ryazu. "Baiklah" jawab Kinoshita sambil pergi ketempat duduk itu.
"Pe-permisi" Kinoshita berjalan sambil menundukan kepalanya. Kinoshita kemudian menaruh tasnya diatas meja. "Baiklah anak-anak, selamat belajar kembali" kata kepala sekolah sambil membuka pintu dan pergi.
Kemudian Kinoshita duduk dan menaruh tasnya. "Jadi, namamu Kinoshita?". "Aku pernah mendengar suara ini" lalu Kinoshita mengangkat kepalanya dan melihat orang yang bicara tadi. Kinoshita terkejut "Namaku Ryazu, Hamada Ryazu. Salam kenal" kata Ryazu sambil tersenyum.
~~skip~~
"Triiiiiiiiiiiing!!" Bel istirahat berbunyi. "Baiklah anak-anak waktunya istirahat, gunakan waktu ini dengan bijak" pak guru menasehati para murid "Baik pak" jawab semua murid bersama-sama.
"Jadi, kamu baru pindah?" Tanya Ryazu kepada Kinoshita. "I-iya" jawab Kinoshita terbata-bata. "Ayo kita kekantin!" Ajak Ryazu. "Tapi, aku membawa be-bekal" wajah Kinoshita memerah karena malu. "Aku juga membawa bekal" Ryazu mengambil bekalnya dari tas. "K-kamu tidak malu?" Tanya Kinoshita sedikit bingung "Untuk apa aku malu?" Ryazu tertawa kecil "Yang lain juga membawa bekal mereka masing-masing" sambung Ryazu sambil membuka bekalnya.
"Jadi Ryazu, kamu punya teman" tanya Kinoshita sambil membuka bekalnya. Ryazu terdiam saat mendengar pertanyaan Kinoshita. "Aku, tidak punya... teman" Ryazu menjawab dengan wajah yang mururng. Kinoshita merasa bersalah setelah menanyakan pertanyaan itu kepada Ryazu "Ma-maafkan aku, aku tidak tau apa-apa, maafkan aku..." Kinoshita meminta maaf kepada Ryazu. "Tidak apa-apa" jawab Ryazu sambil tersenyum kecil.
"Kasihan Ryazu, dia tidak memiliki teman. Mungkin aku adalah satu-satunya orang yang berteman dengannnya"
"Ehm..Ryazu, bisakah kau kerumahku?" Tanya Kinoshita malu. "Memangnya kenapa?" Tanya Ryazu balik. "Ibuku bilang aku bisa mengundang temanku kerumah, apa kau mau?" Kinoshita menawarkan. "Baiklah..." jawab Ryazu.
"Kita pergi setelah pulang sekolah, bagaimana?" Tanya Kinoshita. "Oke" jawab Ryazu.
~~~~
Halo, berjumpa lagi dengan ane. Sekali lagi maaf jika ada kesalahan pada kata-kata....
Curhat dikit. Sebenarnya kemarin mau update, tapi ngga sempat karena banyak banget tugas.
See you next time ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I?
Teen FictionSeaorang pria yang sendirian dan tidak mempunyai teman. Namun, semuanya berubah ketika dia datang......