It Hurts Part 2

1K 74 11
                                    

Ibu pernah mengatakan ‘ketika pasanganmu di tetapkan seperti ibu, ingatlah meskipun kau menikah dan kalian tidak saling mencintai, berusahalah untuk tetap bahagia. Bertahun-tahun setelahnya, sungguh kau akan menyadari Chaewon-ah, mencintai dan dicintai bukanlah suatu yang penting di hidup ini. Kau hanya perlu untuk bahagia. Jadi layani suami dengan baik seperti seharusnya seorang istri.'

Aku menikahinya hanya untuk memanfaatkan pria ini. Jadi yang harus aku lakukan sekarang hanya melaksanakan rencana dengan baik. Semua hal yang aku lakukan untuknya hanya alibi,  agar rencanaku berjalan lancar.

Tapi aku tidak menyangka akan tertarik padanya secepat ini.

Song Joongki Sebenarnya siapa dirimu?

Apa yang telah kau lakukan sampai aku tergila-gila seperti ini?

------
Rutinitas yang aku lakukan setiap pagi dan malam pun berubah semenjak menikah. Aku akan bangun pagi hanya untuk menyiapkan air hangat untuknya mandi. Pakaian kantornya akan aku letakkan diatas kasur kami sebelum ia keluar dari kamar mandi dan bergegas menyiapkan sarapan untuknya. Awalnya ia terlihat bingung, namun setelah berhari-hari aku rasa ia terbiasa dengan rutinitasku. Aku tidak tahu tepatnya sejak kapan kami menjadi begitu nyaman saat berbicara dan duduk berhadapan, menikmati sarapan pagi kami seperti ini.

Aku memandangnya.

Bagaimana bisa aku terjatuh secepat ini?

Entahlah, jangan bertanya lagi. Siapa yang tidak akan terperangkap dalam pesona pria sepertinya? Ditambah lagi, ia sudah menjadi milikku.

Dan tanpa sadar aku menatapnya terlalu lama.

"Haish berhentilah menatapku seperti itu, kau mengganggu waktu sarapanku"Song Joongki meletakkan kedua garpunya dan ikut menatap Chaewon.Bukannya merasa bersalah wanita itu malah menyandarkan dahunya ke kepalan tangannya yang bertopang di meja.

ia tersenyum menatap suaminya lebih dalam.

Song Joongki mengerinyitkan dahi, meminta penjelasan akan tindakan Chaewon yg semakin aneh.

-----
Joongki tidak tahu, jika hubungan mereka akan berkembang pesat seperti ini. Bahkan seminggu lalu hanya untuk tidur disampingnya setiap malam membuat ia merasa begitu canggung dan terkadang lebih memilih untuk lembur dan tidur di kantor. Ia pun tidak ingat sejak kapan hubungan mereka menjadi nyaman seperti ini.

Chaewon yang menyiapkan air hangat saat ia pulang kerja, menyiapkan makan pagi dan malam untuknya menjadi hal yang biasa untuk Song Joongki.

Tingkahnya yang seperti anak kecil berlari menuruni tangga dan melompat-lompat kecil kebingungan saat memasak berhasil membuat senyuman sering terukir di bibirnya. Usaha yang Moon Chaewon lakukan begitu manis. Terkadang melihatnya yang selalu tersenyum seperti itu mengingatkannya kepada Yubi, adik perempuannya.

"Chaewon-ssi"

"Hmmm? "

"Jujur, masakan yang kau buatkan untukku tidak pernah tidak cacat"

"Ara" Suara tawa lembut Chaewon menggumam di ruang makan.

"Aku tidak pernah mengatakannya karena kemarin kita tidak begitu nyaman seperti sekarang, tapi aku rasa aku harus mengatakannya, sebelum aku gila karena masakanmu"

“Arayo” Senyum Moon Chaewon semakin lebar, memperlihatkan gigi ratanya

Ia tahu semuanya, tanpa Joongki bilang. Ketika suaminya bertingkah seperti biasa, padahal makanan yang ia buat selalu saja tidak enak membuatnya semakin mengagumi pria ini.

Bagaimana bisa ia tidak berkata sedikitpun saat makanan yang Chaewon buat menyiksa lidahnya?

Pemandangan Joongki menahan rasa mengerikan dari makanan yang ia buat begitu menggemaskan.

It HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang