Niih aku bikin lanjutan cerita aku, aku persembahakan buat temen aku yg cerewet, nanti juga aku bikin sampai tamat deh ceritanya
Cecil POV
'oh tuhaaaaaaaaannn bagaimana ini dia ada di hadapanku sekarang, apa yg harus aku lakukan??',batinku
"Maaf" hanya, kata itu yg mampu aku ucapkan padanya, aku pun hendak segera beranjak dari hadapannya tanpa memandangi mata hazel indahnya itu.
"tunggu, ini bukumu bukan?", tanya stevan padaku, aku pun berbalik dan segera mengambil buku biadap yg membuatku harus berbalik kepadanya lagi. "terima kasih" ucapku seraya membarikan senyuman terbaikku kepadanya dan langsung berlari dari hadapannya
Author
Stevan Trii Anggara, merupakan salah satu lelaki yg menjadi "Most Wanted" di sekolahnya, wajar saja hal itu terjadi, mungkin hal ini dikarenakan dirinya yang berparas rupawan, tinggi badannya 180cm,kulitnya juga dapat dikatakan putih untuk ukuran seorang lelaki, hidung yg terpahat sempurna di wajahnya, mata hazelnya yg indah menjadi daya tarik yg tak diragukan lagi untuk kaum hawa. Selain itu dia juga menyukai olahraga, apalagi sepak bola, bahkan Evan juga merupakan salah satu pemain inti dari tim sepak bola di sekalahnya, bahkan tak pernah sekalipun dirinya menduduki kursi sebagai pemain cadangan.
Seperti kebanyakan kaum hawa di sekolahnya, Cecil juga mengagumi sosok seorang Stevan Trii Anggara alias Evan. Namun apa mau dikata Cecil tak punya keberanian untuk mendekatinya. Hal ini dikarenakan dirinya yg sedikit tertutup akan masalah hatinya, meskipun selama ini Cecil memiliki sahabat yg amat sangat menyayanginya, namun tetap saja dia tidak memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa dirinya mengagumi sosok Evan, bahkan seringkali sahabatnya menanyakan kepadanya mengapa dia tidak ingin memiliki pacar, dan jawabannya simple, hanya " aku malas". Hal ini bukan berarti sosok Cecilini tak punya pengagum, kalau dia mau mungkin sudah dari dulu dia memiliki pacar tapi apa mau dikata dirinya belum menemukan yg cocok.
.
.
.
.
"Aduuuuuh aku harus buru-buru niiih kalo nggak yg ada ni tugas nggak selese selese," ucap cecil .Sesampainya dikelas Cecil langsung menuju tempat duduknya yg berada di tengan kelas dan disana dia menemukan teman sebangkunya yg bernama Masayu Fitri Deliana. "Yu kamu udah selese tugas matematika?" tanya cecil. "nih, baru kelar, kamu pasti belum bikin kaan?" ucap Masayu seraya menyerahkan buku tugasnya dan dibarengi dengan tatapan mengejeknya. " enak aja kamu aku itu bukannya belum bikin, Cuma belum siap aja" ucap Cecil seraya cengengesan pada sahabatnya itu. "Cepetan bikin ntar bel bunyi lagi" ucap Masayu " iye iye cerewet bangat sih kamu iiih"ucap Cecil. "Eh Ciil nanti kan ada pertandingan bola abis pulang sekolah, kita nonton yaaaa," ucap Masayu
" iyaaaaa, ntar kan pulang sekolah gak sekarang? Udah deh jangan heboh sendiri begini deh yuu, lagian ngapain kamu nonton bola kan kamu gak ngerti sama bola ?"ucap cecil seraya melanjutkan mengerjakan tugasnya. " iya aku mau liat pemain bola seraya cuci cuci mata hehehehehe, anak bola sekolah kita kan lumayan lumayan ciil apa lagi si Evan"
'Deg ,, kenapa darahku berdesir setiap namanya disebut, Tuhaan?? ' ujar Cecil di dalam hatinya...
Bagus gak????
Sorry jelek, baru belajar
Vote &Comment, please!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen Fiction''Tuhan itu nggak pernah tidur, kalaupun sesuatu yg ditakdirkan-Nya untukmu pasti sesuatu itu akan datang dengan sendirinya, meski sebanyak apapun cobaan yg menerpamu, dan kalaupun sesuatu itu bukan ditakdirkan untukmu, maka sekuat apapun kamu menco...