Tips Menghindari Informasi Hoax

2 1 0
                                    

Indonesia memang negara plural, bermacam suku serta budaya hadir di tengah-tengah masyarakat. Perbedaan tak jarang menimbulkan perdebatan, perbedaan tak jarang menimbulkan kebersamaan. Perbedaan bukan hanya tentang kepercayaan, bukan hanya tentang warna kulit, hal paling kompleks adalah perbedaan dari cara pemikiran setiap individu dalam memandang segala sesuatu yang terjadi pada masa ini.

Apa kabar Indonesia hari ini? Banyak masalah terjadi pada Indonesia kita hari ini. Dari maraknya kasus Hoax menjadi kabar utama di setiap media cetak yang beredar serta pemberian grasi terhadap Antasari untuk terlepas dari jeratan dingin ruang tahanan.

Seperti yang dapat kita ketahui, jutaan manusia di Indonesia dapat menikmati akses internet guna mendapatkan informasi sebagai kebutuhan primer masyarakat modern. Lantas, pada saat ini media sosial merupakan sebuah fitur yang ditawarkan bagi pengguna untuk mengakses informasi lebih efektif dan ekonomis.

Namun, atas dasar itu kemudian seringkali media sosial digunakan untuk sebagai alat propaganda aktor politik dan didorong hanya atas kepentingan pribadi. Hakikatnya bahwa media merupakan instrumen pendukung untuk negara yang menganut sistem demokrasi, sehingga hak fundamental setiap warga negara dapat terpenuhi untuk bagaimana melihat kinerja wakil rakyat yang sedang berkuasa memegang estafet kepemimpinan.

Realitanya saat ini bahwa media sangat mudah sekali dipengaruhi oleh isu-isu hoax atau tidak dibarengi dengan sumber-sumber berita yang jelas. Sehingga patut dipertanyakan mengenai kebenarannya.

Agar dapat terhindar dari informasi Hoax, pembaca harus melihat kredibilitas informasi dari beberapa hal.

Menurut Jogiyanto  (2007:16), dalam mengukur  kualitas  informasi  dapat  dikatakan  bahwa  kualitas  informasi tergantung dari  4 hal  yaitu :

1.  Akurat  (Accurate) Informasi  dikatakan  akurat  yaitu  informasi  harus  jelas  mencerminkan  maksud yang   disampaikan  dan  harus  bebas  dari  kesalahan-kesalahan  serta tidak  bias atau  menyesatkan.  Ukuran keakuratan  informasi  amat  bervariasi  dan  amat tergantung pada  sifat  informasi  yang dihasilkan.  Semakin  kritis  suatu informasi,  akan  semakin tinggi  keakuratan  yang diperlukan,  sehingga  semakin tinggi  tingkat  kepuasan  yang diberikan  kepada  penggunanya.  

2.  Tepat  Waktu  (Timelines) Umur  informasi  merupakan  faktor  yang  kritikal  dalam  menentukan kegunaanya.  Ketepatan  adalah  informasi  tidak  lebih  tua  dari  periode   waktu tindakan  yang  didukungnya.  Ketepatan  waktu  juga  berarti  kegiatan  menyajikan informasi  pada  saat  transaksi  terjadi  atau  pada  saat  informasi  tersebut dibutuhkan.  Informasi  yang  terlambat  diterima,  nilai  kegunaannya  akan lebih  rendah,  karena  informasi  yang  cepat  dan  tepat  akan  lebih  baik

3.  Relevan  (Relevance) Informasi  dikatakan  relevan  apabila  informasi  tersebut  harus  bermanfaat  bagi si  penerima  informasi.  Relevansi  informasi  yang  diterima  oleh  masing-masing penerima  sangatlah berbeda-beda.

4.  Lengkap  (Complete) Lengkap  ialah  tidak  boleh  ada  bagian informasi  yang  penting  atau  esensial  bagi pengambil  keputusan  atau pelaksanaan tugas  yang  hilang,  karena  akan menghasilkan keputusan  yang  salah nantinya.

Seperti penjelasan diatas, kemudian dalam mengkonsumsi sebuah informasi pembaca harus benar-benar teliti dalam memilih sumber yang jelas dan dapat dipercaya. Sehingga pembaca tidak terjerat oleh informasi yang Hoax atau tidak diketahui kebenarannya, hal ini dapat memberikan pengaruh baik terhadap pembaca untuk selektif dan menyaring informasi yang dapat di akses di media sosial serta terhindar dari informasi yang sekedar Hoax.

Semoga solutif bagi orang-orang yang sedikit skeptis terhadap keabsahan informasi dari media sosial pada saat ini, pun begitu agaknya saya sedikit skeptis terhadap media saat ini.

Informasi Hoax? Where stories live. Discover now