Chapter 1 - Seperti Petir yang Menyambar

68 2 0
                                    

Kelas seni sore ini terdengar begitu gaduh, lain dari hari biasanya. Semua mahasiswa sibuk mencari pasangan untuk tugas akhir bulan mereka. Sebagian dari mereka berlari ke sana ke mari mencari pasangan yang cocok, sebagian lagi sibuk berdiskusi mencari tema yang cocok. Im Na Yeon hanya duduk melihat tingkah laku teman-temannya, dia menunggu satu di antara mereka yang tersisa untuk menjadi pasangan kelompok tugas akhir bulan.

Telapak tangan yang terlihat kokoh menepuk punggung Im Na Yeon. Seketika dia menoleh dan melihat wajah si pemilik tangan itu, ternyata dia adalah Kim Bok Ji, sunbae yang gagal mengikuti kelas apresiasi seni tahun lalu.

"Ya! Im Na Yeon! Ayo kita menjadi pasangan untuk tugas akhir bulan ini," desak Kim Bok Ji tanpa basa-basi.

Im Na Yoen tidak mengharapkan Kim Bok Ji menjadi pasangannya karena dia tahu sunbae macam apa lelaki ini, walaupun wajahnya tampan tapi terkenal pemalas. Tidak salah jika dia harus mengulang kelas ini. Na Yeon masih berfikir untuk mengiyakan ajakan lelaki ini.

"Kenapa harus dia yang datang mengajakku menjadi pasangan tugas akhir bulan? Apa yang harus aku lakukan? Terima atau tidak?!"  Gumam Na Yeon dalam hati.

BUUKK!

Kim Bok Ji menggebrak meja dengan tangannya untuk menyadarkan Na Yeon yang sedari tadi tak menjawab ajakannya. Tiba-tiba kelas seni itu menjadi hening dan senyap. Semua mata tertuju pada Na Yeon dan Bok Ji.

"Kau tidak perlu menggebrak mejaku, Sunbae. Aku mendengar ucapanmu." Na Yeon tiba-tiba berkata dengan nada tinggi.

"Kalau dengar kenapa tidak menjawab ajakanku? Kau hanya memandangiku seperti ada hal aneh pada diriku. Aku ulangi sekali lagi, ayo kita menjadi pasangan untuk tugas akhir bulan!" Sekali lagi Kim Bok Jo memaksa dan lebih meninggikan nada suaranya.

"Apa tidak ada pilihan lain selain aku?" tanya Na Yeon.

"Tidak! Aku pribadi yang memilihmu dan kau harus mau! Kau ini mahasiswa tahun ketiga yang cerdas, jadi aku harus bersamamu untuk lulus mata kuliah ini." Bok Ji terlihat bahagia saat mengucapkan hal ini.

"Jika aku menolak, maka urusan akan bertambah rumit, ya sudah apa boleh buat aku harus menerima nasib ini." Na Yeon berbicara lirih kepada dirinya sendiri.

"Apa yang kau katakan?" Bok Ji penasaran.

"Tidak apa-apa. Baiklah aku akan menjadi pasangan tugas ini bersamamu, Sunbae." Na Yeon terpaksa mengiyakan ajakan itu karena Bok Ji satu-satunya mahasiswa yang terisa dan Na Yeon tidak ingin gagal untuk tugas akhir bulan ini.

Kim Bok Ji merangkul bahu Na Yeon dengan kasar dan membawanya kelaur dari kelas untuk segera mengerjakan tugas akhir bulan.

"Ayo kita pergi, Na Yeon-ah, kau akan menjadi dewa penolongku untuk mata kuliah ini. Ahhahaha!" mulut Kim Bok Ji terbuka lebar saat tertawa puas.

"Akk... Sunbae, lepaskan tanganmu, aku bisa berjalan sendiri!" Na Yeon meminta dengan suara yang sedikit tercekik dengan tingkah Bok Ji.

♥ ♥

TRING...

Nada pesan masuk dari handphone Na Yeon. Na Yeon membuka membuka pesan dari handphone berwarna putih hadiah ulang tahun dari ayahnya tahun lalu.

PESAN DARI: YOOK SUNG JAE

Kau dimana?

PESAN TERKIRIM

Aku sedang di cafe dekat kampus, mengerjakan tugas bersama Kim Bok Ji. Kau dimana?

Na Yeon meletakan kembali handphonenya setelah membalas pesan dari Yook Sung Jae. Matanya kembali menghadap laptop yang berada di depannya. Na Yeon kesal melihat Kim Bok Ji yang tidak membantu untuk tugas akhir bulan ini. Penyesalan menggelayuti Na Yeon jika sore tadi mencari pasangan untuk tugas ini, mungkin berpasangan bersama Bok Ji tidak akan terjadi.

Remember, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang