1

9 2 0
                                    

Sepi..

Ya. Mungkin itu yang Aku rasain. Bukan mungkin. Tapi memang benar. Aku kesepian. Orang tuaku lebih memilih mementingkan ego masing-masing dibandingkan aku. Ya, mereka cerai 1 tahun yang lalu.

"Eh non kekey. Mau makan apa non?" Tanya mba lastri. Asisten rumah tangga di sini.

"Gak usah mba. Aku mau langsung ke kamar aja ya" Aku langsung berjalan gontai menuju anak tangga untuk ke kamar

"Oh ya, ayah kapan pulang mba?" Tanyaku saat sudah di pertengahan anak tangga.

"Kurang tau non. Mungkin sore nanti" jawabnya.

Aku hanya tersenyum. Setelah itu aku melanjutkan jalanku menuju kamar.

Setelah dikamar. Aku langsung menghempaskan tubuhku di kasur. Aku langsung memilih tidur tanpa berganti pakaian.

-"-"-

Aku terbangun pukul 6 sore. Aku bergegas mandi karna badanku rasanya lengket dan aku ingin menenangkan fikiran di dalam bath up.

Setelah selesai. Aku langsung keluar dari kamarku dan menuju dapur. Saat ditangga. Aku melihat ayah pulang. Tetapi ayah tidak sendiri. Melainkan bersama wanita yang entah siapa.

"Kei, sini salaman dulu sama tante mira"

Aku hanya menyunggingkan senyum sinis dan langsung berjalan menuju dapur tanpa mengubris panggilannya.

Di dapur, aku hanya mengambil susu kotak rasa coklat dan berjalan kembali menuju kamar. Di depan tangga, aku melihat ayah sedang bermesraan dengan wanita itu.

'Ah ternyata pacarnya' batinku

Tanpa menghiraukan mereka. Aku melanjutkan menuju kamarku. Sengaja membanting pintu dengan keras.

-*-*-

"Kekey keluar!! Papa mau bicara sama kamu!!"

'Ergh. Ganggu aja sih' batinku

"Iya iya sabar"

Aku berjalan gontai menuju pintu. Saat aku membukanya. Tiba-tiba

Plak

Panas, perih. Tapi lebih perih hatiku. Ditampar seorang ayah kandungku

"Apa-apan kamu!! Maksud kamu apa bersikap seperti itu pada tante mira?!" Tanya ayah

Aku hanya diam. Tidak berniat menjawab. Karna percuma. Ayah kalau sedang marah sangat menyeramkan.

"Jawab! Kamu punya mulut!"

"Lebih baik ayah pergi" desisku tajam.

Aku langsung kembali membanting pintuku, lalu menyandarkan tubuhku dan menangis dibelakang pintu.

"Aku kangen mama, aku kangen keluarga kita ma" gumamku sambil terus menangis.

Aku tidak ingin disebut anak durhaka. Tetapi, mereka yang membuat sikapku berubah.

-*-*

Esok paginya, aku siap berangkat kesekolah. Tanpa menyapa ayah yang ada dimeja makan. Aku hanya berjalan melewatinya.

Sampai disekolah aku langsung berjalan menuju kantin.

Aku berjalan sambil menunduk memainkan game di ponselku

'Bukk'

Fuck, siapa yang nabrak gue. Umpatku kesal

Aku langsung berjongkok untuk memungut ponselku, untung tidak pecah.

"Kalo jalan liat-liat bego! Lo punya mata kan?" Tanyaku kesal.

"Ya elo jalan sambil main game. Ini jalan umum. Bukan jalan nenek moyang lo..." Jawabnya.

Aku mendongak dan melihatnya tajam. Tanpa menjawabnya lagi. Aku langsung pergi. Ugh. Jam sarapanku harus hilang karna cowok barbar kayak gitu.

-*-*

Bel masuk berbunyi. Aku langsung buru-buru memasuki kelas ku karna hari ini adalah jam pertama mata pelajaran produktifku. Yaps, i'm accounting. Aku mengambil Akuntansi di SMK sekarang.

Tidak berapa lama. Bu Nei masuk dengan anak cowok dibelakangnya

What! Dia masuk kelas gue. Oh gosh. Kabar buruk. Bahkan lebih menggemparkan daripada Donald Trump jadi presiden amerika. Oke ini lebay

"Pagi anak-anak"

"Pagi bu" jawab kami serentak

"Hari ini ada murid baru.. Silahkan perkenalkan dirimu" ucap bu nei

"Nama gue Joshua Putra. Panggil aja Joe. Gue pindahan dari Bandung. Makasih" ucapnya. Bahkan mendengar suaranya aja udah bikin mual.

"Oke joe. Kamu duduk dipojok ya. Karna hanya tinggal bangku itu yang kosong"

Joe hanya tersenyum. Oh bahkan senyumnya sok manis.

Dia berjalan melewatiku. Aku hanya tersenyum sinis kepadanya.

Selamat menikmati 2 tahun sekelas dengan cowok barbar kei. Batinku menertawakanku.










Ini cerita pertama.. Jadi maaf aja kalo masih amatiran ehe

Jangan sider ya. 😂

Voment?

LEAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang