Musim Semi

7.3K 595 150
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Canon Universe Love Story Of Naruto and Hinata

🌸🌸🌸🌸

Dedicated For
Naruto and Hinata Wedding Celebration

Promt : Spring (Musim semi)

Hari itu langit desa Konoha begitu biru. Dahan-dahan pepohonan bunga sakura mulai merekahkan kelopak demi kelopaknya. Angin musim semi terasa begitu sejuk di kulitnya yang seputih salju.

Pagi itu dari balik jendela rumah megah klan pemilik byakugan, sesosok gadis manis dengan mutiara lavendernya yang begitu meneduhkan memandang lekat sinar mentari cerah yang menyinari desa tempat kelahirannya.

Hyuuga Hinata, sang calon pewaris takhta pemimpin klan termashur di desa Shinobi ini tak pernah membayangkan bahwa matahari yang selama ini ia pandangi dari jauh. Kini berada disisinya. Menjaga dan melindunginya bahkan dengan senang hati membagikan kehangatan pada dirinya yang selalu di pandang sebelah mata oleh klannya.

Uzumaki Naruto, sosok pahlawan yang begitu bersinar dan menyilaukan. Pria yang mampu membangkitkan kepercayaan dirinya. Pria yang selalu ia tatap dalam diam dari kejauhan. Pria yang ia cintai sejak masa kanak-kanak yang kini juga telah membalas cintanya.

Ahh...., jika terus membayangkan tentang pria pirang yang selalu mengisi hatinya itu, wajah Hinata akan memerah padam seperti ini. Walau tak seperti dulu, ketika ia akan pingsan jika berdekatan dengan putera Yondaime Hokage itu, tapi tetap saja, jika sesuatu mengenai Naruto di singgung dihadapannya wajah tembam seputih susunya akan mendadak merona merah seperti ini.

"Nee-sama...."

Suara sang adik bersamaan dengan terbukanya pintu geser. Membuat Hinata mengalihkan pandangannya dari langit Konoha yang hari itu mengingatkannya pada iris meneduhkan sang kekasih.

"Pahlawanmu ada di depan..." Hanabi, remaja yang beberapa bulan lalu menjadi korban penculikan di bulan, adik perempuannya yang secara tidak langsung menjadi jembatannya semakin dekat dengan pria pujaan hatinya. Gadis dengan mutiara lavender serupa miliknya itu tersenyum jahil seolah ingin menggodanya.

"Eh?" Tanpa sadar Hinata sedikit terkejut ketika sang adik menyebutkan kata 'pahlawannya' seingatnya, Naruto sedang menjalankan misi di Suna dan baru akan kembali tiga hari lagi.

"Jangan banyak berpikir Nee-sama, aku kasihan sekali dengan wajah babak belurnya itu."

Ucapan sang adik yang tengah melenggang pergi itu membuat batin gadis ini semakin di liputi ke gundahan. Langkah kecilnya sedikit berlari menyusuri lorong rumahnya yang sangat megah itu.

Hingga tiba di teras, mutiara lavendernya langsung menatap sosok tegap berbalut jaket hitam dengan lambang klan Uzumaki di punggungnya. Sosok pria berkulit tan itu membalikkan tubuh tegapnya. Sinar matahari dimusim semi yang menerpa surai emasnya membuat Uzumaki Naruto sang pahlawan semakin bersinar. Bahkan Hinata merasa rendah diri untuk berjalan menuju sang kekasih.

Tapi ketika mutiara lavendernya menangkap lebam membiru yang menghiasi pipi dengan guratan menyerupai kumis kucing itu, Hinata melupakan rasa rendah dirinya. Berjalan cepat, tak menyadari bahwa kaki mulusnya langsung menapak tanah tanpa alas apapun. Hinata berjalan mendekat kearah sang kekasih.

Mutiara dan safir itu bertemu. Sang pemilik safir memandang pemilik mutiara dihadapannya ini dengan pandangan penuh kebahagiaan. Rasa rindu selama dua minggu tak menatap wajah tercintanya ini seolah terobati ketika Hyuuga Hinata berdiri dihadapannya. Gadis yang dulu pernah ia anggap aneh.

Spring In KonohaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang