"Kenapa ma? Fina nggak mau tinggal di asrama!!" Kata Fina yg mengoceh pada ibunya
"Kamu itu disini biar bisa mandiri Fina.."
"Pokoknya Fina nggak mau!!"
"Fina sayang.. kamu seharusnya seperti Fia, adek kamu"
"Itu karena Fia anak bungsu! Selalu saja dimanja"
"Kamu tidak boleh berbicara seperti itu Fina.. Mama tidak membedakanmu dengan adek kamu. Mama ingin kamu bersikap lebih dewasa dan mandiri. Mama mohon kali ini saja kamu mengikuti permintaan Mama" kata ibu Fina memohon
"Apa jaminannya?" Tanya Fina yang tak mau kalah
Setelah berdebat panjang kali lebar kali tinggi dengan ibunya,akhirnya Fina pasrah menerima semua kenyataannya.
"Baiklah! Aku akan disini! Dari pada di rumah,malah nggak betah" sambar Fina kepada ibunya,lalu meninggalkan ibunya yang masih bersedih hati
"Baiklah Fina. Kamu akan disini dan bahagia disini." kata ibunya sambil melihat Fina yang menjauhinya.
Pada saat Fina memasuki ruangan pertama di Asrama Garuda ia melihat langit-langit atap yang indah. Dekorasi ruangan yang sangat indah,megah,dan nyaman. Membuat orang yang pertama kali melihatnya seperti ada di dalam sebuah istana megah.
"Wow.. besar banget.. gue pasti betah deh disini."kata Fina sambil melongo. "Eh eh.. siapa itu? Ganteng banget siihh. Subhanallah walhamdulillah.. baru pertama ini gue lihat cowok se ganteng dia."
"Woy!! Jangan berhenti disini dong! Ngehalangin jalan aja. Emang jalan ini punya emak lo apa?"kata seorang laki-laki yang telah menetap lama di asrama itu
"Eh sans aja kali. Gue juga baru pertama kali juga disini."ketus Fina
"Ealaah pantesan aja, lo nge lihat depannya aja udah ngiler. Gimana nanti kalau lo lihat gue, pasti tambah klepek-klepek lo"cibir laki-laki yang tak dikenali oleh Fina itu
"Ih apaan sih lo! Baru ketemu aja belagu kenal sama gue!"
"Oke-oke gue cuma canda, btw nama lo siapa?"
"Kepo amet lo. Tiati ntar naksir sama gue loh."samber Fina tak mau kalah
"Hih apaan sih. Kagak mungkin dah gue suka sama lo. Oke gue duluan dah yang ngenalin diri. Nama gue Syarifasa Fajar Ilhami. Panggil aja gue Ilham."sambil mengulurkan tangannya ke arah Fina. Tetapi Fina malah menepisnya jauh-jauh dari hadapannya.
"Ih gak guna banget deh. Tangan gue terlalu suci buat megang,apalagi menjabat atau menggenggam tangan lo yang item-item kotor kayak gitu."ucap Fina tak ada jedanya
"Ih,perhatian banget sih. Sampai-sampai tau kalau tangan gue kotor kayak gini.."kata Ilham sambil menyenggol-nyenggol lengan Fina dan menaikkan satu alisnya. Sementara,Fina hanya memutar matanya dan mulai menjauh dari Ilham
"Eh denger ya Ilham, gak penting banget lo nyibir kayak gitu. Mending lo tunjukin lobbynya deh."
"Baiklah Cinderella.. pangeran yang gantengnya nggak ada ujungnya akan mengantarkan Cinderella menuju lobby"ucap Ilham yang menurut Fina itu adalah omong kosong.
Lalu Ilham mengantarkan Fina menuju lobby yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Sudah sampai Nona Cinderella.."
Fina bergidik merinding mendengar Ilham mengatakan seperti itu.
"Permisi, saya anak baru disini. Saya ingin tau kamar mana yang akan saya tempati"ujar Fina kepada penjaga lobby
"Oh iya, nama mu siapa dek?"
"Nama saya Aisyah Rafina"
"Kamu akan menempati ruang 187. Tempatnya di lantai 3, dekat dengan pemandangan taman belakang"
"Oh iya mbak,terimakasih."ucap Fina sambil kebingungan karena tak tau letak kamarnya ada dimana. "Woy beo, lo tau nggak letak kamar gue itu dimana? Anterin gue dong"
"Enak aja bilang beo. Gue MA-NU-SI-A kalii.. dan btw itu kamar cewek. Mana boleh gue kesitu? Dan sekali lagi, gue bukan babu lo"ujar Ilham yang menolak suruhan Fina
"Ayolah pangeran ku.. yang baik hati dan tidak sombong serta gantengnya nggak ada ujungnya.. anterin Cinderella yang tersesat dan tak tau arah jalan ke kamar.."rengek Fina sambil memegang tangan Ilham dan merayunya
"Nggak mau ah, omongan lo itu semua bullshit"ucap Ilham sambil memalingkan wajahnya dan menyilangkan kedua tangannya.
"Ayolah.. Ilham.. lo bukan beo kok..lo manusia yang gantengnya nggak ada ujungnya.."
"Hmm,beneran?"
"Iya Ilham sayangg..."
"Hehe,oke-oke. Yang tadi gue cuma nge test lo doang kok"ujarnya sambil cengengesan
"Ih apaan sih lo! Cepetan anterin ke kamar gue! Sekarang!"
"Oke Cinderella yang cantik.. lo imut kalau lagi marah"ujar Ilham yang itu membuat pompaan jantungnya semakin kuat.
Mereka telah sampai pada kamar Fina. Ilham tak berbicara atau mengucapkan perpisahan,karena ia ada urusan penting yang mendadak.
Dibukalah pintunya itu, ia mendapati seseorang perempuan berambut panjang se bahu sedang membereskan barang-barangnya. 'Sepertinya ia juga anak baru', batin Fina.Lalu perempuan itu menoleh kebelakang,didapatinya seorang Fina.
"Loh, Fina?? Kok lo bisa disini?!"ucap wanita itu kepada Fina
Akan update setelah mendapat vote lebih dari 5. Thanksss