1

40 5 2
                                    

Fina terlonjat kaget karena melihat kawan lamanya berada di ruang 187 yang berarti sekamar dengannya.

"Eh~ lo kan Rani. Kok lo ada disini?? Eh bener gak sih?"kata Fina tak yakin akan ingatannya.

"Iya bener gue Rani. Dan gue baru pindah kamar. Lo~ lo beneran Fina kan?"ujarnya sambil berjalan perlahan menuju Fina

"Iya gue beneran Fina. Gue gak mimpi kan??"cibirnya sambil mencubit pipinya. "Eh beneran gue kagak mimpi"

Lalu mereka berpelukan dengan senang riang. Karena memang mereka berpisah 5 tahun lamanya. Setelah mereka berpelukan, Rani bercerita tentang kumpulan anak ganteng yang berada di Asrama Garuda itu.

"Eh lo tau gak sih Fin di sini itu ada yang namanya Zaki yang gantengnya Subhanallah walhamdulillah itu lhoo.."kata Rani yang terlihat lebay dan sedang membayanginya

"Ha? Zaki? Mana gue tau. Kan gue anak baru disini dan juga murid baru di sekolah ini."

"Oh iya ding"ujar Rani sambil tertawa. "Kapan-kapan deh gue ajak lo buat kenalan sama dia,deket sama dia,dan~ mungkin akan jadian.. eh"ucap Rani sambil cengengesan. Fina yang mendengarnya hanya memutar bola matanya dan tak peduli dengan ketampanan yang dikatakan oleh Rani

"Oh ya gue lupa hehe. Btw nih ya.., lo tau Ilham nggak? Itu lohh.. Syarifasa Fajar Ilhami.. dia itu atlit renang, jago main sepak bola, gesit main basket,pernah juara bulu tangkis tingkat internasional,terus badannya sixpex dan lebih pentingnya lagi dia temen SD kita dulu!"kata Rani panjang lebar. Mata Fina membulat dan mulut Fina menganga lebar.

"Apa maksut lo? Maksut lo itu si beo? Yang cerewetnya kayak ibu-ibu lagi ngidam??"tanya Fina tak percaya.

"Loh,lo udah ketemu? Kapan? Kok gue gak tau? Kenapa lo bilang dia beo? Jelas-jelas dia itu termasuk 'cogan'nya di Garuda juga."cibir Rani tak ada jedanya

"Satu-satu napah kalau nanya. Tadi dia nganterin gue ke lobby, terus nganter ke kamar ini."ucap Fina masih tak percaya. "Dia yang malah sksd sama gue. Terus dia gue beri julukan beo karena dia emang cerewetnya melebihi ibu-ibu yang lagi ngidam."

"Eh ngawur lo, gitu-gitu kan temen lo~ eh maksut gue temen kita waktu SD dulu. Dan masak lo lupa sih sama dia?"

"Ya kan lo tau sendiri, gue itu mudah lupa sama hal-hal yang gak guna"

"Gak guna? Lo enteng banget sih ngomongnya. Padahal ya, waktu itu lo nolongin dia dari sentakan guru Agama."

"Masak sih? Ah udah deh. Kagak penting ngomongin dia. Lagian gue udah kesel banget sama tuh anak".

Setelah berdebat sekian banyaknya akhirnya mereka berhenti. Lalu Fina membereskan barang-barangnya ke dalam lemari yang telah tersedia.

"Diberitahukan kepada seluruh siswa dan siswi asrama Garuda. Harap berkumpul di lapangan sekarang juga. Karena ada pemberitahuan dari kepala yayasan. Jika tidak datang kelapangan,maka ada sanksi yang diberikan pada kalian!"

"Haduh... kurang kerjaan banget sih ada pemanggilan beginian. Males deh buat turun. Enakan juga di kamar,bisa tidur-tiduran. Pake ancem-anceman lagi." Fina menoleh ke arah Rani yang sedari tadi mengoceh

"Ngawur lo. Udah ah mendingan kita turun aja. Lagian gue disini anak baru. Masak gue anak baru udah bikin masalah? Kalau lo mau disini nggak apa-apa. Tapi kalau lo dapet masalah,gue gak akan bantu."cibir Fina sambil tertawa terbahak-bahak.

"Cih,gak setia kawan banget lo."

"Abisnya sih, lo disuruh turun malah tetep aja disini. Kayak kasur ini belahan hidup lo, yang kalau lo tinggal dia bakalan gak bisa hidup tanpa lo."lirikan tajam muncul dari wajah Rani ke arah Fani yang sedang tertawa lepas.

"Oke-oke,gue bakalan ikut ke bawah."

"Nah.. gitu dong sayang.. Lo jangan kelamaan di kamar. Nanti lo membusuk."

"Ih apaan sih Fin!" Rani mulai berdecak kesal karena Fina yang sedari tadi mengejeknya

Lalu mereka turun ke lapangan asrama Garuda. Sesampainya mereka di lobby, mereka bertemu dengan Ilham dan Zaki. Secara tidak sengaja mata Ilham bertemu dengan Fina. Namun sesegera mungkin mereka berpaling.

"Ilham,Zaki!"panggil Rani dengan suara yang menggelegar

"Ihh, Rani! Lo kalau ngomong jangan kayak toa bisa gak sih?!"Fina berdecak kesal karena telinganya mulai merasakan sakit akibat suara Rani.

Lalu mereka berdua datang dengan raut wajah yang sedang kebingungan. Ilham tidak ingin menemui si pemanggil nama mereka, karena adanya keberadaan si Rani. Tetapi Zaki memaksanya. Lalu dengan terpaksa Ilham mengikuti ajakan Zaki.

"Eh ada apaan sih Ran? Kita itu disuruh ke lapangan sekarang juga. Lo tuli apa gimana sih? Kalau nggak segera, bakalan kena sanksi!" Ujar Ilham yang kesal terhadap Rani

"Ih apaan sih Ham?? Jangan gitu lah sama cewek. Nanti lo nggak laku-laku lhoo."jawab Rani dengan enteng.

Dan tanpa sengaja mata Zaki bertatap kontak dengan Fani selama beberapa detik. Mengetahui ada yang aneh, Zaki memotong perdebatan antara Ilham dan Rani

"Oke,jadi kenapa lo manggil gue?"tanya Zaki

"Oh.. nggak apa sih, gue cuma mau ngenalin dia. Soalnya dia anak baru disini."

"Lho.. kok Cinderella ada disini?" Kata Ilham menggoda Fani

"Apaan sih yo? Gue gak suka dipanggil gituan! Dan emang bener ya, lo itu beo!!"jawab Fani.

"Wih.. galak amat sih Cinderella. Cantik-cantik kok pemarah.. Nanti jadi perawan tua loh.. Mau? Nggak kan. Nanti siapa yang mau sama Cinderella selain gue? Nggak ada"

"Ihh.. amit-amit gue sama lo"

"Oh ya ki.. Kenalin temen SD gue. Namanya Fani. Dia juga sekamar sama gue"kata Rani memperkenalkannya pada Zaki.

"Oh.. namanya Fani. Cantik juga ternyata."batin Zaki. Tapi ia langsung membuang jauh-jauh perkataan itu.

"Nama gue Zaki. Salam kenal." Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Oh.. iya-iya gue Fani. Salam kenal" jawab Fani sambil senyum sumringah. "Bener kata Rani, lo ganteng banget.. Makasih ya Tuhan. Kami telah dipertemukan dalam kondisi seperti ini." Batin Fina




Maaf telat update. Karena tugas yang numpuk dan habis lomba. Dan hasilnya belum lolos hehehe.. Tetep vote cerita ini yaa Ikutin kisah selanjutnya yaa... terima kasih telah menunggu!! Love you readers!! ❤❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ImaginatonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang