NOTE : Biasakan vote sebelum baca ne?
Komennya pas akhir crita 😆Happy read!!
“Sajangnim..sajangnim..sajangnim..kau hanya mengatakan itu terus. Dia kenapa? Jangan membuatku penasaran Lee Daeyeol!”
“S-sunbae..”
“Omo~! Eottokhae~?!”
***
“Omo~!” para yeoja saling memekik tertahankan saat mata mereka melihat Sajangnim yang perlahan mendekatkan wajahnya pada Produser Min, sangat dekat hingga para yeoja itu menutup mulut mereka yang sudah menganga lebar melihat kejadian itu, kecuali Lim Subin yang menggunakan satu tangannya untuk menutup mata Kim Subin
“Eonni~” keluh Kim subin saat matanya ditutup.
“Heish, anak kecil tidak boleh melihat hal seperti itu” ucap Lim Subin. Jelas saja, itu karena Kim Subin masih berusia 14 tahun saat ini.
Para namja juga tak kalah terkejut dan juga penasaran akan adegan selanjutnya. Apakah sesuatu yang ada dipikiran mereka itu benar?
Jika benar, bukankah itu sebuah penemuan terbesar mereka selama pengintaian ini?
Tak cukup beberapa detik sejak semua mata mereka hampir keluar dari tempatnya, tiba-tiba semua pasang mata itu langsung meredup saat nyatanya sajangnim mereka hanya mendekat untuk menarik seatbelt Produser Min dan memasangkannya sambil tersenyum
Hanya itu. Dan ‘hanya itu’ sukses membuat mereka mendatarkan wajah karena kesal
“Heeeiiisshh..”
“Aigo..ternyata..”
“Bisa aku pulang saja?” keluh Jangjun. Mereka semua mengeluh, padahal mereka sudah mengharapkan sesuatu akan terjadi antara Sajangnim dan Produser Min
“Kupikir aku akan serangan jantung” Eunbi menghembuskan napas dengan kasar
“YAAK LEE DAEYEOL!!”
“Ya Tuhan jantungku!” Daeyeol langsung memegang dadanya dan segera menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar teriakan Sunggyu. “Sunbae. Kau ingin membuatku tuli ya? Heish, jjinja”
“M-mwo? Aigo jadi kau baru saja mendengus padaku? Dasar hoobae durhaka”
“Hehehe..mianhae sunbae. Aku hanya terkejut” Daeyeol menyengir
“Yaak, cepat katakan. Apa yang mereka lakukan?”
“Pfft..eobseo”
“Mwo?”
“Tidak ada sunbae. Kami pikir mereka akan..”
“Akan apa?”
“Akan itu”
“Itu apa?”
“Itu. Maksudku..kkkisseu..”
“MWO? MEREKA BERCIUMAN?!!” lagi-lagi Daeyeol merasa jantungan dan sudah memastikan bahwa sebentar lagi ia benar-benar akan tuli. Dalam hati Daeyeol mengutuk Sunggyu, hanya dalam hati. Jadi tenang saja
“Aniyo. Itu hanya pikiran kami. Karena nyatanya tidak seperti itu?”
“Heish, kau ini. Aku hampir jantungan mendengarnya”
“Dan aku hampir tuli karenamu sunbae” ucap Daeyeol berbisik
“Mwo? Apa katamu?”
“Tidak. Aku tidak mengatakan apa-apa. Baiklah sunbae, sudah dulu. Mobil mereka sudah bergerak. Kami harus segera mengikutinya” setelah memutuskan sambungan. Daeyeol cs segera berlari memasuki mobil mereka dan mulai mengikuti mobil Sajangnim