Author's POV
"Jadi hari ini kamu mau makan apa, sayang?"
Mengganggu.
"Baby? Denger mama ga sih?" Bunyi keras ketukan Bella mulai terdengar dari luar kamar, membuat gadis yang berada kamar tersebut sedikit terganggu.
TOK! TOK! TOK!
Gadis itu berdecih dan mematikan ponselnya. Padahal harusnya bisa jadi juara satu.
Dengan langkah sempoyongan, ia berjalan ke hadapan pintu dan memutar kenopnya. Ia merasakan sedikit hawa panas di sebelah sisi tempatnya berada dan berpura-pura mengipas-ngipas kepalanya.
"Mama latihan tian di da fa dimana bisa ngeluarin tenaga dalem kayak gini? Panas tau!"
"Latihan ngertiin kamu! Jadi keluarin hawa panas gini deh!" Bella berdecak sebal. "Mau makan apa, sayang?" Lanjutnya mengulangi level kesabarannya dari awal.
"Jeroannya landak, ada ga mah?"
Bella diam beberapa detik, tersenyum sembari menutup pintu kamar gadis itu, lalu berjalan menuruni tangga.
Patience-level:down.
"BODO AH! CARI AJA SENDIRI, JIJIK!" Teriaknya dari bawah.
"Tapi kan emang aku pengen cobain jeroan landak, mah!" Gerutu gadis itu lalu kembali masuk ke dalam kamar.
Gadis itu menatap lemari pakaiannya, dimana sepasang seragam dengan rok kelabu tergantung manis dan rapi. Terpoles sablonan di atas kantung seragam tersebut bertuliskan:
Berdiella YanderuTanpa sadar gadis itu membaca namanya sendiri, yup! Berdiella Yanderu, gadis berumur enam belas tahun yang baru selesai melalui masa ospek SMA.
Dan tak hanya pelajaran saja yang didapatnya dari ospek tersebut
Namun cinta pandangan pertama, Xirleon Jeffres!
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Unpredictable Lover
Teen Fiction"Kesadaran akan cinta yang terlambat, tidak menutup peluang untuk tetap bersama." Ada 3 siswa/i di X-IPA 3 yang akan mendalangi cerita ini: Berdiella Yanderu, gadis yang memiliki sifat kekanak-anakan. Tindakan nekat dan memalukannya sudah dikenal ol...