Author's POV
Tidak ada peningkatan.
Maksudnya? Ya itu.
Kapan bisa PDKT sma doi?
ARRGGHHH!!"Sstt.."
Lamunan Iyel buyar, lalu menoleh ke arah samping dirinya dan menemukan sosok wakil ketua kelas, menatap Iyel sembari nyengir.
"Wak waw," ujarnya sembari terus nyengir, bola mata Iyel otomatis berputar balik sendiri.
Bahkan wakil ketua kelas aja masih inget!
"Napa? Lucu ya Stand Up Comedy gue, wakil ketua.. kelas?" Ia meletakan telunjuk di dahi, pura-pura tidak ingat namanya.
"Joey Khris, panggil aja Joe. Gimana wak waw? Udah nemu bapak lo belom?" Si kampret masih aja di bahas. Seru Iyel dalam hati. Joe tetap menyunggingkan senyum horror-nya kepadanya.
"Gue punya nama kok, Jo-e? Berdiella Yanderu, panggil aja Iyel atau apa kek yang penting jangan 'Wak Waw' atau gak 'Si Bocah Pencari Bapak' apa lagi 'Jonggol'. Bisa ya? Bisa kan??" Iyel menahan kata 'kan' beberapa lama seperti menekankan.
Membicarakan hal itu menjadikannya teringat pada hari terakhir ospek.
#FLASHBACK EMO PLS#
"What? Srius kita dapetnya Stand Up Comedy?"
Ketua kelompok kami mengangguk pilu sembari menggaruk bagian belakang kepalanya.
"Gimana nih? Ada ide enggak? Susah nih kalo stand up mah," tutur Salsa, wakil ketua kelompok kami.
Seorang cowok berdiri dan menunjuk satu cowok gemuk dan mengatakan,"Bobby aja tuh, dia kan humoris orangnya. Kita tinggal diem aja. Kalo garing, kita bakal bantu ketawa kok."
"Enak aja," sahut cowok yang kena tunjuk,"Gue juga punya malu kali."
Sembari yang lainnya main tunjuk-tunjukkan, Iyel berdiam diri sembari duduk.
Stand Up Comedy, ya? Humm.. Pikir Iyel dalam-dalam.
-Hari H —Malam Inagurasi— PLS-
"Ini beneran bakal dipake enggak?" Pembina Darren menunjuk dua buah lipstick yang ada di kepalan tangan Iyel. "Kalau ga kepake mending dikumpul saja."
"Beneran kepake kok, Kak!" Seru gadis itu mantap. Kak Darren mengangguk lalu menutup kotak pengumpul barang-barang—yang tidak semestinya dibawa/dipakai— dan membawanya.
"Eh gimana nih? Kita belom mikirin loh acara kita. Gue sih gamau ikutan," seru salah satu cewek di kelompok Iyel. "Udah, ujung-ujungnya paling Bobby yang nampilin diri," seru Irwan, yang kukira pastinya satu SMP dengan Bobby.
Yaudah lah yah.
"Gue.. punya ide.." kata Iyel kecil.
"Apa tuh, Yel?"
"Hmm.. gini.."
"KELOMPOK 1 YAITU PENAMPILAN STAND UP COMEDY DIPERSILAHKAN MAJU!"
Kelompok kami maju dan berdiri di atas panggung. Iyel dan Gio—salah satu yang ter-PD di antara grup mereka— di depan sedangkan yang lainnya di belakang. Iyel menarik napas erat-erat dan tersenyum sembari memegang mic.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Unpredictable Lover
Teen Fiction"Kesadaran akan cinta yang terlambat, tidak menutup peluang untuk tetap bersama." Ada 3 siswa/i di X-IPA 3 yang akan mendalangi cerita ini: Berdiella Yanderu, gadis yang memiliki sifat kekanak-anakan. Tindakan nekat dan memalukannya sudah dikenal ol...