Surprise -part 1

68 5 1
                                    

*Cast
Min Yoongi
Shin Rami
*Other Cast
Member BTS
Cho Nammi
Han Rahee
*Genre
Drama, Romance
*PG 15+

***

Jan, 29th 2017

Rami sedang memasukkan laptop dan buku catatan ke dalam tas kulitnya. Jam sudah menunjukkan pukul 09.44 PM KST ketika ia menyelesaikan laporan Profesor Jung yang harus ia serahkan besok pagi. Matanya sudah pegal terus-terusan menatap layar laptop dan buku catatan selama hampir sejam. Petugas perpustakaan juga sudah mulai keliling. Menyuruh para pengunjung untuk pulang karna perpustakan akan tutup sebentar lagi. Rami menoleh kearah ponselnya yang bergetar di atas meja ketika berusaha memasukkan laptop ke dalam tas. Gadis itu membaca nama orang yang menelponnya.

KSJ

Rami menyiritkan keningnya. Tumben sekali kakak sepupunya itu menelpon. Ia baru akan menganggkat ketika sambungan telepon terputus. Setelah yakin peralatannya sudah masuk ke dalam tas, ia langsung keluar dari perpustakaan kota. Jalanan Gangnam masih saja ramai walaupun jam sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam. Gadis itu menghela nafas sebelum melangkahkan kakinya kea rah halte bus. Pandangan Rami teralihkan ketika ponsel di tangannya bergetar lagi.

KSJ

"Yeob..." Rami belum menyelesaikan kata-katanya ketika di seberang sana sudah mengoceh seperti ibu yang khawatir anaknya tidak pulang malam ini. Gadis itu menjauhkan sedikit ponselnya dari telinga karna suara Seokjin lumayan cukup keras. "Oppa, bisakah suaramu di kecilkan? Kau mau aku tuli sebelum waktunya?" ujar Rami saat Seokjin tidak mengoceh lagi.

Suara hening seberang menyambut kalimat Rami, membuat gadis itu menyiritkan keningnya. Ia menjauhkan sedikit ponselnya. Masih tersambung dengan Seokjin. Kenapa kakak sepupunya tidak mengoceh lagi?

"Eodiya (Dimana)?"

Suara dingin dan datar itu masuk ke dalam pendengaran Rami. Suara yang sudah lama tidak ia dengar hampir 2 minggu. Suara yang seharusnya 2 minggu lalu mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Atau setidaknya 'mengingat' ulang tahunnya. Rami menarik nafas sebentar. Ini yang ia tidak suka dari Seokjin. Bisa-bisanya pemuda itu memberikan ponselnya begitu saja pada 'orang ini'.

"Di jalan. Mau pulang. Wae (Kenapa)?" Padahal gadis itu masih berdiri di depan perpustakaan kota. Menatap orang yang lalu lalang.

"Bab meogosseo (Sudah makan)?"

"Ajig, wae (Belum, kenapa)?"

"Yeogiwa (Kemarilah). Kita baru mau makan malam. Ppalliwa (Cepat ya),"

Dan sambungan telepon terrputus di 2 menit lebih 3 detik. Rami mendengus sebal sambil menatap layar ponselnya. Kalau saja otaknya butuh refreshing, kalau saja perutnya butuh makan, kalau saja ia... Hah, sudahlah. Tidak baik juga menolak rezeki. Gadis itu memasukkan ponsel ke kantung jeansnya dan memutar balik badan. Berjalan kearah gedung Bighit dengan langkah lebar. Beruntung gedung Bighit tidak jauh dari perpustakaan kota. Hanya perlu jalan kaki 15 menit dari sana.

Langkah kaki gadis itu berhenti di depan gang yang lampunya sedikit redup. Rami benci lewat sini sebenarnya. Kalau saja gang ini bukan jalan tercepat kearah gedung Bighit, kalau saja perutnya sudah hampir perih saking laparnya, ia akan memutar jalan dan melewati gang satunya lagi.

Rami mengambil langkah lebar, menghindari redupnya lampu jalan untuk sampai ke gedung Bighit. Ia masuk ke dalam gedung Bighit dan langsung di sambut receptionist.

"Annyeong (Hai) Rami. Langsung ke dalam aja," ujar receptionist. Rami membungkuk sedikit sambil mengucapkan terima kasih. Ia memang sering kesana dan hampir semua orang yang bekerja di gedung Bighit kenal dirinya.

Gadis itu naik ke lantai 3 dan berhenti di depan pintu yang bertuliskan Practice Room. Dari kaca di pintu itu, Rami bisa melihat member BTS sedang duduk membentuk lingkaran kecil dan di depan mereka ada makanan. Entah makanan apa, Rami tidak bisa melihatnya dengan jelas. Hoseok yang sadar Rami berdiri di depan pintu, menyuruh gadis itu masuk ke dalam dengan lambaian tangan. Lambaian tangan pemuda itu membuat yang lain menoleh kearah pintu yang dibuka Rami.

Gadis itu bisa melihat Nammi dan Rahee juga ada disana. Kedua gadis itu menunduk sedikit untuk memberi salam. "Eonni, duduk disini saja," ujar Rahee sambil menepuk jeda kosong di sebelah kirinya. "Gomawo Rahee-ya," ucap Rami saat duduk di sebelah gadis itu. Rami melihat ada Jjajangmyeon, Chicken wings dan Cola sebagai minumnya. Gadis itu menelan paksa salivanya. Astaga, ia benar-benar lapar.

Rami mengambil sumpit yang di sodorkan Nammi padanya. Lalu mengambil satu chicken wings dan langsung melahapnya. Yoongi duduk di sebelah kiri Rami dan menyodorkan Jjajangmyeon yang sudah diaduk.

"Mogeobwa (Makanlah)," ucap pemuda itu.

Rami menatap Yoongi dengan ragu-ragu. Pemuda itu masih menyodorkan JJajangmyeon kearahnya. Gadis itu akhirnya mengambil Jjajangmyeon yang disodorkan Yoongi dan memakannya.

"Yak! Kau makan seperti bocah."
Dan seperti adegan drama yang tadi pagi ia tonton, Yoongi mengelap ujung bibirnya dengan tisu dan membuat seisi ruangan menyoraki mereka. Rami menaruh mangkuk Jjajangmyeonnya dan mengambil paksa tisu dari tangan Yoongi. "Aku bisa melakukannya sendiri," ucap Rami dengan nada datar.

"Hoo... Shin Rami masih marah ternyata," ujar Seokjin sambil berjongkok di depan gadis itu. Pemuda itu mengambil cola yang ada di depan Rami. "Kau juga sudah tahu kenapa menelponku?" Seokjin yang sedang minum, langsung menunjuk kearah Yoongi. "Dia yang mengambil paksa ponselku. Katanya kau tidak membalas chatnya,"

"Kau juga, kenapa tidak membalas chatku? Masih marah? Aku kan sudah minta maaf." Kali ini Yoongi tidak mau kalah dari Rami. Kekasihnya marah hanya karna Yoongi lupa ulang tahun gadis itu. Wajar kan seorang Yoongi lupa? Jadwalnya padat apalagi semenjak mereka akan mengeluarkan album baru.

"Aku malas mengecek Katalk. Percuma juga angka satunya ngga akan hilang seharian. Jadi buat apa aku mengeceknya?" ujar Rami santai sambil meneruskan makannya. Yoongi membuka mulutnya hendak mengelak. Namun pada akhirnya mengangguk untuk membenarkan ucapan Rami.

"Nuna, Yoongi hyung sebenarnya punya kejutan untukmu. Tapi masih lusa sih, jadi tunggu saja," Kali ini Jimin yang angkat bicara setelah hanya mendengar pasangan itu saling 'melempar es' satu sama lain. Semua member BTS mengangguk menyetujui omongan Jimin. Hanya Rami, Nammi dan Rahee yang tidak mengerti ucapan Jimin. "Benar, tunggu saja lusa," ucap Namjoon sambil mengangguk.

Gadis itu menoleh kearah Yoongi dan pemuda itu malah mengangkat bahunya. Sebenarnya apa yang di rencakan mereka untuk Rami?

***

Jan, 30th 2017

Pukul 11.25 PM KST Rami baru masuk ke dalam kamarnya. Ia dan kedua rommatenya baru saja selesai makan malam sambil streaming ISAC. Sebenarnya setelah menonton ISAC, mereka lanjut nonton Residence Evil : Final Chapter dulu baru masuk ke kamar masing-masing. Dan sekarang, Rami tidak berenti menguap saat menarik selimutnya. Baru memejamkan mata, ia mendapati ponselnya berdering.

MYG

Astaga, pemuda ini tidak tahu sudah hampir larut malam? Rami memejamkan matanya tanpa mengubris telepon dari Yoongi. Lalu suara dari Katalk menyadarkan Rami. Barisan kalimat pada ponselnya terlihat.

Aku tahu kau belum tidur

"Hah! Sok tau sekali kau!" ucap Rami. Tapi memang benarkan Rami belum tidur?

Lampu kamarmu masih menyala

Rami langsung bangkit dari tempat tidur saat membaca chat Yoongi itu. Pemuda itu berubah jadi cenayang atau apa?

Tidak usah panik. Aku di dorm. Jalja (Selamat tidur)

Rami memejamkan matanya sambil mendengus sebal. Dasar, Min Yoongi!

***

Gimana dengan 1103 wordsnya? Wkwk cacad kan? Jangan lupa tinggalkan jejak sehabis baca ya~~

BTS DAILY FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang