Surprise -Part 2 (End)

25 5 1
                                    

Jan, 31st 2017

Grup Katalk sedang ramai saat Rami mencoba menyelesaikan tugas dari Profesor Seo. Gadis itu melirik jam yang ada di laptopnya, 8.44 PM KST. Sebenarnya Rami sudah penasaran dari setengah jam lalu saat grup itu mulai ramai. Namun tugas dadakan yang di berikan dosennya tadi sore seperti menghipnotis gadis itu untuk tidak melirik ponselnya walaupun sebentar saja. Kenapa harus ada tugas di saat grupnya ramai?

Setelah berkutik dengan tugasnya selama setengah jam, gadis itu bisa bernafas lega. Merenggangkan punggunya yang sedikit pegal. Sepertinya jarinya akan patah kalau harus mengetik tugasnya lagi. Getaran dari ponsel Rami membuat gadis itu menoleh keatas meja.

MYG

Kenapa dia telepon? Rami baru saja ingin angkat, ponselnya keburu mati. “Astaga, jadi daritadi lowbatte? Kenapa ngga sadar?” gumamnya. Rami menghela nafas. Biar sajalah. Ia akan mengecas ponselnya di rumah. Rami merapikan peralatannya dan memasukkan ke dalam tas. Meninggalkan perpustakaan kampusnya yang mulai kosong.

***

Nomor yang Anda tuju sedang…

Yoongi mematikan lagi panggilan teleponnya. Sudah hampir lima kali ia menghubungi Rami dan ponsel gadis itu masih saja mati dari setengah jam lalu. Kemana gadis itu?

Hyung, kau tidak mandi?” tanya Jungkook sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Yoongi baru sadar dirinya belum melepaskan apapun saat masuk ke dorm mereka 10 menit lalu. Masih mengenakan sepatu padahal ia ada di ruang tengah. Jangan sampai Seokjin tau ia memakai sepatu sampai ruang tengah. Bisa-bisa pemuda itu mengoceh. Yoongi bangkit dari kursi, melepaskan sepatu serta hoodie putihnya dan masuk ke dalam kamar.

20 menit setelah mandi dan makan, Yoongi kembali mengecek ponselnya. Angka satu di chat Katalknya dengan Rami masih saja bertengger manis disitu. Gadis itu belum juga pulang? Yoongi menekan tombol call pada kontak Rami dan langsung tersengar nada tersambung. Namun tidak ada yang mengangkat. Pemuda itu melirik jam yang ada di ponselnya, 10.47 PM KST. Sudah terlalu malam untuk pergi keluar namun pikirannya masih pada gadis itu. Apa yang di lakukan gadis itu sampai tidak membalas pesannya?

Sambil menghela nafas panjang, Yoongi memakai hoodie hitam dan masker dengan warna senada. Keluar dari kamar dan langsung mendapat tatapan dari seluruh member yang sedang menonton TV di ruang tengah.

Hyung, eodiga (Kemana)?” teriak Taehyung saat Yoongi berjalan begitu saja kearah pintu depan.

“Rami.” Hanya kata itu yang keluar dari mulut Yoongi sebelum pemuda itu sebelum meninggalkan dorm.

***

Eoh? Oppa?” Nammi tidak bisa menyembunyikan tawanya saat melihat Yoongi datang. Gadis itu menutup sebagian mulutnya dengan tangan. “Masuklah. Rami eonni ada di kamarnya,” sambungnya lagi.

Yoongi melepas sepatunya sambil masuk ke dalam apartement. “Jangan tertawa. Aku juga tidak mau melakukannya,” jawab Yoongi seperti tahu apa maksud Nammi. Pemuda itu berjalan kearah kamar Rami di lantai dua. Meninggalkan Nammi yang pada akhirnya tertawa pelan.

Pintu kamar berwarna putih itu terbuka sedikit dan memperlihatkan punggung Rami yang berguncang sedikit karna tertawa. Pemuda itu masuk ke dalam kamar tanpa suara dan duduk di ujung tempat tidur Rami. Gadis itu masih fokus dengan laptopnya selama beberapa menit dan tidak sadar memunggungi Yoongi. Pemuda itu hanya memperhatikan gadisnya seperti fangirl. Sesekali memukul pelan meja dengan mulut tertutup. Sambil bergumam “Omo” atau “Aish”. Yoongi baru pertama kali melihat kekasihnya bertingkah seperti fangirl seperti ini.

Setelah hampir 10 menit memperhatikan Rami, Yoongi melihat gadis itu melepas headsetnya namun masih tertawa. Mengelap ujung matanya karna air mata.

“Sudah nontonnya?”

Rami hampir terjengkang dari kursi belajar saat mendengar suara Yoongi dari belakangnya. “Yak! Sejak kapan kau disitu?!” Rami memegang jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat karna kaget.

“10 menit yang lalu.” Yoongi menunjuk laptop Rami, “Sepertinya kau sudah melihat kejutan dariku,” lanjutnya.

Tawa Rami langsung meledak lagi. Gadis itu baru saja selesai menonton BTS Run ep 11 saat selesai membaca grup Katalknya yang heboh. Jadi, itu yang dimaksud ‘kejutan’ oleh kekasihnya? Menjadi murid transfer tapi berwujud wanita. Astaga! Rami berfikir dirinya kalah cantik dari pacarnya sekarang! Kenapa Yoongi sangat cocok berperan sebagai perempuan?!

“Kau sangat cantik Yoongi-ya. Jinjja (Serius)!” Lalu Rami tertawa lagi, lebih keras dari sebelumnya. Gadis itu memegang perutnya saking senangnya. “Oh astaga perutku,” gumam Rami namun masih tertawa.

“Kalau bukan karna ingin membuatmu tertawa dan membayar hutangku karna lupa dengan ulang tahunmu, aku tidak akan melakukannya,” jelas Yoongi.

Rami mulai berhenti tertawa dan memandang kekasihnya yang menatap dengan wajah serius. Itu alasan Yoongi mau melakukannya? Jadi, pemuda itu melakukannya karna dirinya?

Yoongi menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur Rami sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Wae (Kenapa)?” tanya Rami. Gadis itu butuh penjelasan dari Yoongi ternyata. Sebenarnya ia tahu Yoongi tidak akan melakukannya kalau bukan ‘paksaan’ atau sesuatu yang membuatnya harus melakukannya. Yoongi tipe laki-laki yang susah di tebak apa maunya.

“Karna aku tidak punya kado yang bisa membuatmu tertawa seperti tadi. Jadi ya sekalian saja aku mempermalukan diri. Dan hasilnya? Aku bisa melihatmu tertawa lepas lagi kan?” jelas Yoongi.

Oh, astaga! Ingatkan Rami kalau pemuda di depannya ini seorang Min Yoongi yang cuek dan kurang perhatian pada dirinya. Tapi yang di lakukan Yoongi membuat hatinya terenyuh. Sejak kapan seorang Yoongi bisa seperti ini?

Rami tersenyum sambil bangkit dari kursinya dan menghampiri pemuda itu dan duduk di depannya. Yoongi tersenyum sambil menarik Rami ke dalam pelukkannya yang sudah lama tidak ia lakukan sejak 2 minggu terakhir. Bau parfum bayi langsung masuk menyeruak di indra penciuman Yoongi.

“Jadi kau tidak perlu kado lagi kan? Kadomu sudah di tonton jutaan pasang mata di seluruh dunia. Kau harus berbangga dengan itu,”

Rami tersenyum di dalam pelukkan Yoongi. Sesaat gadis itu lupa bahwa pacarnya adalah boyband terkenal. “Maaf karna aku marah padamu dan bersikap egois. Aku janji akan lebih baik lagi,”

Dwaesseo (Sudahlah). Lagipula sudah lewat juga. Lebih baik kita tidur,” ucap Yoongi sambil menurunkan posisinya. Sekarang pemuda itu sudah berbaring di tempat tidur Rami. Sedangkan gadis itu berada tepat diatasnya.

“Yak! Andwae (Tidak boleh)! Pulang ke dorm sekarang Min Yoongi!”

Rami berusaha melepaskan pelukan Yoongi ketika mendengar deru nafas teratur dari pemuda itu. Ia mendongak dan mendapati kekasihnya itu sudah tidur pulas. Yoongi memang gampang tertidur dimana pun dan kapan pun. Tidak peduli dengan suasana ramai atau sepi. Rami tersenyum dan akhirnya membiarkan Yoongi tidur di kamarnya. Setidaknya besok pagi gadis itu ada kelas pagi. Jadi ia bisa menyuruh kekasihnya pulang sebelum paparazzi memergokinya keluar dari apartemen orang pagi-pagi buta.

Gomawo, Yoongi-ya

***

Gimana 1028 wordsnya? Endingnya ccd kan? Wkwk jangan lupa meninggalkan jejak setiap kali baca yaa~~

BTS DAILY FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang