1

10 1 0
                                    

Disiang hari yang lumayan panas ini tampak seorang gadis berlari kecil menuju gerbang sekolah. Gadis yang berparas ayu dengan iris mata kecoklatan yang dimilikinya, hidung yang tidak mancung dan tidak pula pesek tetapi begitu pas bertengger diwajahnya ditambah dengan bentuk bibir yang sensual menambah kecantikannya. Ya, dialah Arityabella. Matanya melirik ke segala arah mencari sosok yang ditungguinya. Begitu objek yang dicari berhasil ditemukan, Bella panggilan akrab gadis itu pun menyunggingkan senyum manisnya dan sembari menghampiri pria yang cukup tampan dengan tinggi badan 178cm. Pria itu Jordan Antonio, kekasih Bella yang dengan setia menjemputnya.

"Maaf menunggu lama, Jo."

"Tak masalah, Tuan Putri. Jangankan menunggu kamu pulang sekolah, menunggu kamu kepelaminan sama aku juga aku siap kok."ucap Jordan nyeleneh.

Bella memutar bola matanya malas, "lebay." Jordan terkekeh mendengarnya.

Bella dan Jordan sebenarnya bukan pasangan baru jadian, mereka sudah jadian saat Bella masih duduk di akhir kelas 3 SMP. Sedangkan Jordan sendiri masih duduk di akhir kelas 2 SMA. Masih bau kencur memang kalau pada saat itu mereka sudah jadian. Ya, namanya juga cinta monyet. Maklumin saja mereka yang lagi berperan sebagai monyet yang lagi jatuh cinta.

"Mau langsung pulang atau singgah makan dulu, Bel?"tanya Jordan.
"Kita singgah makan dulu ya, Jo. Kayaknya cacing aku udah pada demo." jawab Bella sambil terkekeh. Jawaban Bella pun sukses membuat Jordan menoel hidungnya.

"Kamu itu selalu lapar ya. Gak ada kata kenyangnya, dasar perut karet." mendengar itu Bella pun mencubit pinggang Jordan.

"Aku tadi makan waktu istirahat terakhir, Jo. Wajar kalau jam segini aku lapar lagi." ujar Bella masih mencubit pinggang Jordan.

"Astaga Bella, sakit. Cubitan kamu itu maut, aku gak mau pinggangku jadi biru karena cubitan kamu." ringis Jordan. Bella hanya terkekeh mendengar gerutuan Jordan yang menurutnya itu lucu.

"Kita pergi sekarang, Tuan Putri?"
Bella mengganguk dan Jordan pun mulai melajukan motornya menuju tempat makan favorit mereka.

Sesampainya di tempat tujuan mereka langsung memilih tempat dan memesan. Mereka hanya pergi ke rumah makan biasa, bukan ke cafe atau restaurant kelas atas seperti tempat makan anak-anak muda sekarang. Yang datang langsung foto-foto kemudian upload ke semua sosial media yang ada dengan hastag yang panjang pula. Itu bagus juga sih, jadi yang punya cafe atau restaurant tersebut pun senang karena tak perlu keluar modal lagi untuk promosikan usaha mereka karena ada kalian yang dengan senang hati tanpa pamrih mempromosikannya sendiri. Good!

"Mau kemana lagi, Tuan Putri?" tanya Jordan.

"Langsung pulang aja, Jo. Lagian udah mulai sore juga, ntar aku dicariin orang rumah jam segini belum pulang." jawab Bella.

"Yakin banget dicariin, Neng?" ucap Jordan sambil terkekeh.

"Ih, ngeselin banget. Niat nganterin pulang gak? Kalau gak aku pulang sendiri" ucap Bella yang sedikit memanyunkan bibirnya.

"Itu kenapa bibirnya? Kode banget ya?"ucap Jordan masih dengan kekehannya.

"Dasar mesum! Udah ah yok pulang."rengek Bella.

"Siap, Tuan Putri." sahut Jordan.

Setelah membayar pesanan, Jordan pun melesat meninggalkan rumah makan tersebut untuk mengantarkan sang kekasih tercinta selamat sampai dirumah.

'Jordan POV'

Arityabella, nama yang simple tapi bisa bikin gue jatuh hati. Dia sosok perempuan yang manis dengan gaya yang sederhana. Gak kayak perempuan-perempuan seusia dia sekarang, yang dandanan sama umur masih tua dandanannya.

Gue jadi ingat pertama kalinya ketemu sama Bella. Saat itu dia masih kelas 3 SMP akhir gitu kalo gak salah, pas gue liat dia untuk pertama kalinya satu kata yang ada di pikiran gue waktu itu. Kucel. Yup, sumpah dia kucel banget waktu itu. Gak ada sentuhan make up apapun di wajahnya. Gue sempet mikir, nih anak beneran cewek atau fisiknya aja yang cewek tapi nalurinya cowok? Astaga.!

Tapi lama kelamaan kenal sama Bella, gue jadi tau dia perempuan yang berbeda dari yang lainnya. Dia supel, periang, ramah, dia juga gak neko-neko. Ya, gue suka.

Akhirnya gue beraniin deh tuh nyatain perasaan gue, dan gak taunya ditrima bro. Astaga! Cinta Monyet yang indah waktu itu.

"Woy! Ngapain lo senyam senyum gak jelas gitu? Mikir jorok lo ya?" suara cempreng khas dari mulut Jeremy menyadarkan lamunan gue.

"Tai! Otak lo tuh yang jorok!"balas gue, jeremy hanya terkekeh

"Gimana hubungan lo sama Bella, Bro? Udah putus belom?"

"Eh, Nyet? Itu pertanyaan yang ujung boleh diilangin gak? Atau lo yang gue ilangin sekarang?" ucap gue sambil melirik tajam ke arah Jeremy.

"Widiiihh, santai bro. Santaaiii. Galak amat lo, udah kayak perempuan lagi datang bulan aja. Atau jangan-jangan lo beneran lagi datang bulan, Jo? Sini-sini gue periksa"ucap Jeremy

"Sarap lo!"ucap gue

"Atau mau gue beliin pembalut, Jo? Ntar bocor susah loh"ucap Jeremy sambil terkekeh.

"Otak lo tuh ditambal pake pembalut biar gak bocor." ucap gue sambil berlalu meninggalkan Jeremy yang masih gue dengar ketawa sialannya.



__TBC__

- uwaaahh.. Gaje banget, maklumin ya. Namanya juga pemula. Hahaha
Saya Masih perlu kritik dan saran yang membangun. Terimakasih sebelumnya. ;)

The Life Story ArityabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang