2012
Suasana hening di ruangan itu, hanya terdengar bunyi monitor yang perempuan itu dengar. Semua tubuh nya kaku tidak bisa bergerak, kepalanya sakit, wajahnya pucat, sangat pucat. Perlahan-lahan ia membuka matanya melihat kembali dunia. Ya, dunia yang sudah tidak ingin ia singgahi. Dalam hatinya berkata "Mengapa aku harus bangun? Mengapa aku harus kembali?"
Ia melihat sekitar ruangannya, hanya ada dirinya dan seorang laki-laki yang sedang tertidur di dekatnya, ia menatap laki-laki itu
'Dia siapa?' Kata perempuan itu dalam hati sambil menerutkan keningnya.
"AHHH" teriak perempuan itu, ia tidak tahu kalau kepalanya di perban, ketika keningnya bergerak, terasa nyeri di kepalanya
Laki-laki itu terbangun dan terkejut melihat orang yang sudah dia tunggu selama 1 tahun ini telah kembali ke dunia ini.
"DIRA? KAU SADAR?"
Wajah lelaki itu langsung berubah terlihat dari raut wajahnya dia sangat bahagia, dia tersenyum memperlihatkan senyum pepsodent nya.
"Kau siapa? Kenapa aku disini? Aku? Dira? Siapa Dira?" Kata perempuan itu
"ini ayah mu, Dira"
Ucapan laki-laki itu terhenti ketika melihat Perempuan itu teriak kesakitan memegangi kepalanya
Ya, laki-laki itu ayah ku.
Dirinya langsung berlari secepat mungkin untuk memanggil dokter
Dua perawat dan berserta dokter langsung bergegeas pergi ke kamar nomor 69.
"Kau sudah sadar?" Kata dokter
Perempuan itu hanya terdiam, dirinya binggung. Dia siapa? Mengapa dia ada di rumah sakit? Bahkan di ruang ICU? Apa yang terjadi sebenarnya? Siapa laki-laki itu? Dira? Siapa dia?
Ayahnya menunggu di luar ruangan selagi Dira di periksa, dirinya tidak paham mengapa Dira tidak mengenalnya. Bahkan Dira tidak mengenal dirinya sendiri.
Jong in duduk di kursi yang melekat di dinding ruangan itu. Sambil menunduk dan menggenggam kedua tangannya dengan keras sambil berdoa agar tidak terjadi apa-apa pda Dira.
Tidak lama dokter berserta perawat keluar dari ruangannya, dan mengajak Jong In pergi ke ruangan dokter untuk membicarakan apa yang terjadi kepada Dira.
"Ada apa dengan Dira dok?" Tanya Jong In
Dokter itu menghela nafas panjang
"Dira mengalami Amnesia, tapi tenang. Itu hanya sementara"