-Sweater dan semua hadiah ini sangat cocok denganku. Bagaimana bisa? Oh, sungguh Aku berharap bisa menemuimu. -Kynta Pelangi Avariella
-Apa kau menyukainya? Hanya itu yang bisa kulakukan untukmu. Kau tahu? Sebenarnya Aku selalu bersamamu. Dihatimu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kynta Pelangi Averiella, gadis kelahiran 17 September 1999 itu sekarang genap 10 tahun tinggal di tempat ini. "Love House" atau biasa orang menyebutnya panti asuhan.
Kynta kehilangan kedua orangtuanya 10 tahun lalu karena kecelakaan hebat yang merenggut nyawa seluruh keluarganya dan menghilangkan separuh ingatan masa kecil Kynta. Bahkan Kynta lupa bagaimana wajah orangtuanya.
Kynta yang kehilangan semangat hidup 10 tahun itu kini telah kembali bersinar, Love House yang mengembalikan senyum diwajah manisnya, sesuai dengan namanya, rumah itu dipenuhi dengan banyak cinta. Cinta dan kasih sayang yang didapat Kynta di Love House membuatnya mampu bangkit dari masa lalunya.
Matahari menerobos masuk melalui jendela dapur, membuat sebagian dari ruangan ini dipenuhi cahaya kekuningan. Burung-burung tak berhenti berkicauan menikmati angin yang sejuk mengudara pagi ini, seolah mengatakan bahwa cuaca hari ini akan sangat cerah dan terik.
Menu terakhir hampir selesai, Kynta semakin sibuk berkutat dengan perabotan memasak didapur. Menyiapkan sarapan pagi sebelum anak-anak dan ia pergi kesekolah. Kynta tidak sendiri, 2 orang Ibu disampingnya tidak kalah sibuk sekarang. Mereka yang selama 10 tahun ini dianggap Kynta seperti Ibu kandung sendiri. Bunda Emi, dan Ibu Lisa.
"Kynt, tolong bawang gorengnya."
Kynt segera membawa toples berisi penuh bawang goreng.
Belum sampai ketangan Bunda, sudah ada tangan lain yang merampasnya dari Kynta.
"Ini Bunda sayang." Juna memamerkan senyum manisnya ke Bunda.
"Juna!! Berhenti merebut pekerjaan orang lain." Omel Kynta.
"Anda menyebut nama Saya? Apa Anda mengenal Saya?" Juna menggoda Kynt.
"Juna juned, Bisakah Anda pergi dari sini? berhenti mengganggu kami!"
"Juna, berhenti menggoda Kynta, ini masih pagi. Kynta, tidak baik berteriak didepan makanan." Bunda Emi mencubit pipi keduanya.
"Ayo cepat Kynta siapkan baju sekolah kamu, sebelum terlambat. Biar Ibu yang selesaikan." Perintah Ibu Lisa sambil merangkul bahu Kynta membawanya keluar dapur.
"Kamu, Juna, kita belum selesai ya, tunggu Ibu Kembali." Ancaman Ibu Lisa menimbulkan senyum kecut dibibir Juna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
