Bad Day 2

51 3 2
                                    

Brrrruuukk ...
Aku menabrak seseorang.Aku pun terjatuh bersamaan dengan orang yang ku tabrak.Tanpa ku sadari tepung untuk bahan membuat kue yang ku beli di pasar terlepas dari genggamanku.Tepung yang ku masukkan dalam kantong plastik berwarna hitam itu terbang begitu saja diatas kepala.Tepung itu pun memenuhi tubuhku,dan tubuh orang yang ku tabrak.

"Masya Allah .. Apa-apaan ini !!",seru seseorang dihadapanku dengan membersihkan badannya yang dipenuhi oleh tepung.

Aku pun terkesiap .. Ternyata,orang itu adalah Ustadz Munir (guru mengajiku).

"Ustadz.....????",teriakku.

"Astaghfirullah,Kia!!",Ustadz Munir pun kaget melihatku di hadapannya.
Aku pun tertunduk malu.Semua orang melihat kami yang kotor terkena tepung terigu.Suara lantang pun terdengar dari arah belakang,seakan terjadi hal buruk menimpaku hari ini.Oohhh ... Sungguh nasib,batinku.Bagai tersambar petir di siang bolong.

"Woooiii.. Dasar anak tak bertanggung jawab, daganganku sudah ludes kau senggol.Sekarang kau mau melarikan diri kemana haaa??"

"Heeeii, Pak !!! Bisakah sopan sedikit?? Bicara baik-baik apa tidak bisa?"

"Dasar bocah tengik,kau malah menceramahiku??"

"Apakah tidak boleh seseorang mengingatkan hal yang baik jika itu salah?? Dan satu hal lagi,Aku ini punya nama, Pak !! Namaku Zakia Almahira Putri Sarahwati,kau bisa memanggilku Kia.Jangan memanggilku dengan sebutan seperti itu lagi atau ku tuntut kau !!"

"Kau pikir aku tak bisa menuntutmu juga? Dasar bocah aneh,masih kecil saja berani melawan sama orang tua.Apa kau tidak diajari sopan santun oleh orang tuamu? Aku tak peduli dengan namamu itu.Biar namamu Kia kek,Supali kek,Supinem kek,Almahira kek.Aku tidak peduli!! Sekarang cepat ganti rugi !! Gara-gara kau,aku tidak dapat penghasilan hari ini"

*Aku ini sudah SMA tapi kok disebut masih kecil ya?? Apa aku ini terlihat kecil?? Plaakkk 😂

"Oohh jadi kau mau menuntutku?? Menuntut apa?? Gara-gara daganganmu yang jatuh ke tanah itu? Aku tidak sepenuhnya bersalah,Pak!! Asal kau tahu,keadaan di pasar sangatlah ramai,berdesak-desakan.Tadi aku menolong ibu hamil yang terjatuh karenamu.Asal kau tahu itu!! Apakah sepantasnya laki-laki sepertimu itu melarikan diri dari tanggung jawab,bukannya menolong wanita hamil yang sedang terjatuh malah mengolok-oloknya.Bagaimana jika ibu itu kehilangan bayinya?".

"Sudah ..... Diaaaammm !!!",pinta Ustadz Munir.

"Anak ini bersalah, Pak.Dia menjatuhkan daganganku, sekarang aku tak bisa mendapatkan penghasilan untuk keluargaku"

"Aku tidak bersalah !!! Tapi ...", aku menghentikan bicaraku karena Ustadz Munir telah mengacungkan jari telunjuknya ke arahku.Hal itu tanda bahwa aku harus menghentikan bicaraku.

"Baiklah, Pak.Berapa ganti rugi yang harus dibayar oleh anak ini?"tanya Ustadz Munir.

"Rp 100.000, Pak"
Aku terkesiap melihat Ustadz mengeluarkan uang dari dalam dompetnya dan membayar uang ganti rugi itu.

"Kia,sekarang kamu minta maaf ke Bapak ini !",pinta Ustadz kepadaku.

"Kenapa Kia harus meminta maaf ? Kia tidak sepenuhnya bersalah,Ustadz!!"

"Kiaaaa...",berkata Ustadz Munir dengan menunjuk ke arahku.

"Hmm .. Baiklah.Pak, maafkan aku yang telah menjatuhkan daganganmu.Aku mengaku bahwa akulah yang bersalah atas hal ini"

"Ya",jawab laki-laki itu dan pergi begitu saja .
Dasar laki-laki aneh,batinku.

Setelah kejadian itu,aku pun kembali ke rumah dengan perasaan cemas dan bersalah karena bahan untuk membuat kue sudah ludes.Aku pun bingung bagaimana menjelaskannya pada ibu.Aku berjalan bersama Ustadz Munir untuk menuju rumahku.Dalam perjalanan pulang,Ustadz tak henti-hentinya memberikanku nasihat tentang kejadian tadi.Aku hanya bisa diam dalam rasa bersalahku.Pikiranku mulai melayang bagaimana suasana dirumah nanti jika ibu tahu yang sebenarnya terjadi.Ustadz yang sedari tadi memberikanku nasihat tak kugubris nasihatnya.Aku hanya memikirkan sambil melamun bagaimana cara menjelaskan kepada ibu bahwa bahan untuk membuat kue telah terjatuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bercinta dalam HijabkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang