2

66 4 38
                                    

Keesokan harinya

Pagi di Dorm VIXX

"kau kenapa bin ? masih mengantuk ?". tanya Hakyeon hyung sewaktu kami di meja makan.

"iya hyung". sahutku dengan malas.

Bagaimana aku bisa tidur jikalau yang dipikiranku adalah seorang yang membuatku risih dan juga kesal, tapi masalahnya bukan memikirkan ia yang seperti itu tapi yang aku pikirkan adalah dirinya yang sedang mengcover dance Sistar CS dan gerakan yang sangat hot itu terus menerus berputar dikepalaku dan akhirnya baru bisa tidur setelah jam 3 pagi, itupun setelah aku mengguyur kepalaku sebanyak 5 kali, alhasil aku agak flu hari ini.

"hari ini ada pemotretan untuk majalah Ceci, sepertinya hongbin tidak bisa ikut hyung, ia flu". Ravi teman seline ku membuka suara.

"kau flu ?". tanya Hakyeon hyung sedang aku hanya menganggukkan kepala.

"tapi pemotretan kali ini kita harus lengkap". Sahut Hakyeon hyung yang bingung.

"aku ikut, habis ini aku minum obat dan sepanjang perjalanan aku tidur saja". aku tidak mau membuat hyungku kebingungan, lagipula ini juga karna aku yang salah, siapa suruh mandi dan guyur kepala malam- malam.

Setelah semua siap, sepanjang perjalanan dimobil aku hanya tidur, tidak menghiraukan Hyuk yang menjahili N hyung atau Ken hyung yang selfi dan berteriak- teriak karna ingin mendapat perhatian dari Ravi.

1 jam sampai ditempat majalah Ceci dan kami segera dirias oleh coordi nonna kami dan seperti biasa aku dirias oleh Park Rheeyo, tapi kali ini aku hanya diam dan tidak cemberut seperti biasanya, mungkin efek flu dan juga tenggorokan sakit untuk menelan air liur.

"Hongbin knapa ?". tanyanya.

"Hongbin flu, mama dan tenggorokannya juga sakit". Hyuk yang menjawab karna memang ia dirias sebelahku oleh coordi nonna Park Gyu.

"sudah minum obat ?". aku mengangguk.

"sebaiknya kau minum obat ini, aku biasa minum ini jikalau flu dan radang". Rheeyo mengajukan obatnya dan aku segera menelannya.

Uurrrgghh rasanya tenggorokanku sakit sekali untuk menelan obatnya, selama dirias olehnya aku hanya diam tapi tidak pikiranku, tiba- tiba tanpa permisi ingatanku tentang tadi malam tentang Rheeyo yang melenggok-lenggokan tubuhnya muncul dan membuatku ingin sekali memeluk dirinya yang ada didepanku ini.

Rheeyo sedang merias wajahku jadi sangat mudah jikalau aku memeluknya tapi jikalau ia bertanya kenapa aku memeluknya, aku harus jawab apa ? Iya kalau hanya bertanya, kalau sampai berteriak ? Nanti semua yang diruangan ini malah mencap ku sebagai "artis asusila", tidak..aku tidak mau.

Setelah selesai dirias, kami pun siap melakukan pemotretan dan aku seperti biasa, menunjukkan senyum manis dan dimple andalanku, meski sakit harus professional.

2 jam sudah kami melaksanakan pemotretan, selama itu pula Rheeyo menjaga riasan ku tetap sempurna, berbeda dari biasanya, yang biasanya aku risih tapi kali ini aku merasakan nyaman, nyaman terhadap sentuhannya.

Setiap ia memoles bibirku dengan lip glos, aku nyaman, ia menyeka keringatku dengan tisu, aku nyaman. Biasanya aku mengambil tisunya dan menyekanya sendiri, kali ini aku biarkan dirinya yang menyeka keringat diwajahku, aku hanya melihat wajahnya. Baru kali ini aku melihat dengan jelas wajahnya, matanya yang tidak seperti mata orang korea biasanya karna memang ia memiliki keturunan campuran Indonesia- Korea, pipinya yang chubby, tubuhnya yang berisi tapi pas untuknya, jari-jarinya yang panjang, kulitnya mirip seperti Hakyeon hyung.

Badanku makin panas dan pusing, yang lain masih ada pemotretan individu, aku sudah selesai duluan dan segera keruangan rias, aku tidak tahan dengan rasa pusing dikepalaku yang keterlaluan ini. Rheeyo mengikutiku dengan berbagai alat make up ditangannya.

"Hongbin, tunggu diruangan atau langsung ke mobil ya". managerku teriak dari luar sedang aku hanya menjawab "ya" dengan teriak juga.

"duduklah, aku akan membersihkan riasanmu". Pinta Rheeyo.

Tapi apa yang aku perbuat, bukannya aku duduk malah aku memeluknya, tubuhnya yang lebih kecil dariku hanya bisa menopangku sekuatnya. Tanganku ada dipundaknya dan menyembunyikan wajahku dibahunya.

"kau pusing sekali ya ?". aku hanya mengangguk karna memang aku tidak tahu kenapa tubuhku tiba-tiba memeluknya. Tubuh ini seperti bergerak diluar kendaliku, aku tidak tahu kenapa begini, aku mencium bahunya, sekali lagi tubuhku bergerak diluar kendaliku.

"hongbin, kau membuatku geli". Ia menjauhkan wajahku dari bahunya.

Shitt...padahal aku sangat suka dengan wangi tubuhnya.
what ? Aku mengatakan apa, aku menyukai wangi tubuhnya, ya aku akui kalau tubuhnya wangi bayi, apakah ia memakai bedak bayi ditubuhnya ? Mungkin, tapi wangi itu membuatku nyaman.

Oke masalahku tambah lagi readers, kenapa aku suka dengan wangi tubuhnya ? Kenapa harus tiba-tiba seperti ini, aku tidak risih terhadapnya lagi bahkan aku nyaman setelah memeluk dan menghirup wanginya, ingat ya "aku nyaman terhadapnya", ada apa ini ??

Keesokan hari

Sepertinya obat yang diberikan oleh Rheeyo manjur padaku, buktinya aku sudah bisa menelan makanan tanpa ada rasa sakit, dan pusing dikepalaku sudah hilang tapi flu masih ada meski sedikit, hari ini ada fansign untuk salah satu sponsor yang melabeli kami, merek sebuah sepatu dan juga pakaian sport. Para staff dan coordy nonna sudah stand by untuk merias kami, aku melihat Rheeyo sudah memegang jaket dan pakaian sport warna putih untukku dan untuk pertama kalinya aku menariknya untuk meriasku.

Ada apa ini ? Knapa aku jadi suka dirias dan diperhatikan olehnya ? Entahlah tapi rasa ini sangat nyaman dihatiku.

Fansign dimulai, banyak fans kami yang datang, ratusan kamera mengabadikan setiap moment kami entah kamera dari wartawan ataupun dari fansite VIXX ada juga kamera perorangan.

Setelah selesai riasan kami segera dibersihkan oleh staff, tidak seperti biasanya, Rheeyo melakukannya dengan cepat, tapi tetap teliti dalam membersihkan riasanku.

"Rheeyo, pacarmu datang". Seongeun teriak dari arah pintu.

Segera saja kami melihat seseorang yang datang dan katanya itu adalah pacar Rheeyo.

"mama, itu calon papa kami ?". Ken hyung menanyakan dengan gaya imutnya. Rheeyo hanya mengangguk.

Sementara Hakyeon hyung yang sudah selesai dan membaca majalah segera membungkuk hormat padanya.

"Kim Kyu Jong sunbae, apa kabar ?". sapanya.

Kim Kyu Jong ? Kim Kyu Jong Sunbae, apa benar ?.

Aku segera melihat kearahnya setelah wajahku bersih, benar, ia adalah Kim Kyu Jong sunbae dan merupakan seorang pacar Park Rheeyo. Aku membungkuk dan tersenyum kepadanya.

Rheeyo menghampirinya dan Kim Kyu Jong sunbae memegang tangannya, Deg...seperti sebuah hantaman didadaku, sakit, rasanya seperti dihantam palu yang sangat besar dan rasanya itu sangat sakit dihatiku, entah mengapa terjadi begini, rasanya aku ingin merebut Rheeyo dari tangannya, aku tidak mau ia menjadi milik siapapun, siapapun.

Eh tapi kenapa aku jadi begini, apa yang terjadi padaku ? Entahlah..

Hari- hari berikutnya aku hanya bisa diam saat dirias olehnya, hatiku sakit, kata Gongchan sahabatku di B1A4, itu namanya cinta, jadi aku sedang jatuh cinta, aku benci mengatakan hal ini, aku benci karna aku mulai mencintai seorang park Rheeyo. Orang yang membuat aku risih dan tidak nyaman sekarang malah membuatku tidak nyaman dengan tidak memilikinya, aku ingin memilikinya, 180 derajat duniaku terbalik.

TBC

dewie94

Yang ini update, yang lain ntar dulu ya..

Love ?????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang