SCM Cup 2015 (Part 4)

180 8 0
                                    

21 Januari 2015

Sebelumnya kita emang sepakat nggak nyamperin mereka lagi untuk beberapa hari, biar nggak terkesan terlalu fanatic sama mereka. Untuk itulah datanglah pada hari ini, tepatnya hari Rabu sore. Aku sama Merita sebenarnya cuma berencana lihat latihannya aja di Stadion Gajayana. Tapi berhubung kita nggak tahu jadwal latihannya, jadi nebak-nebak aja kalau latihannya sore. Eh, pas udah sampai tempat ternyata nggak ada orang sama sekali. Akhirnya kita nyoba ngecek ke hotel dimana mereka singgah. Lagi-lagi nihil, bus yang mereka tumpangi nggak ada di sana. Bahkan kita sempat bolak-balik Stadion-Hotel 2x untuk memastikan keberadaan mereka.

Sesampainya di stadion untuk yang kedua, kita ketemu sama fans lain, namanya Khanza. Dia sepertinya juga salah tebak kayak kita. Padahal dia berharap banget bisa ketemu idolanya, Ryuji. Dan well, akhirnya kita bertiga sepakat untuk menunggu mereka di hotel.

Seperti biasa, kita selalu berdebat kecil hanya untuk tanya ke satpam atau pegawai hotel yang lewat. Nggak lama kemudian, kita curi-curi pandang ke lobby hotel yang di sana terdapat David dan beberapa pemain lainnya. Sepertinya mereka mau keluar untuk jalan-jalan. Kita bertiga jadi semakin berdebat, siapa yang mau nyamperin duluan.

Nggak sengaja, ada salah satu official Mitra Kukar yang lewat. Tanpa basa-basi lagi, si Merita langsung menghalangi jalannya dan minta izin ke beliau untuk bisa nyamperin mereka. Dan yeay, kita diberi izin untuk langsung nyamperin mereka. Tapi berkaca dari pengalaman, pasti satpam-satpam yang berjaga di dalam akan mengahalangi kita. Untuk itu official tadi memanggil salah satu pegawai hotel yang lewat untuk menemani kita menemui mereka.

Oiya, sebelumnya si Windy, sahabat aku itu sempat marah-marah karena nggak diajak ke Malang untuk nemui mereka, terutama David. Padahal tahu sendirilah kalau udah mengidolakan seseorang pasti pengen banget ketemu.

Kali ini aku nggak minta foto berdua lagi sama David, karena di awal kalian sudah tahu kalau aku nggak sebegitu ngefans sama mereka. Selanjutnya, aku cuma berdiri biasa nunggu dan ngelihatin si Khanza lagi selfie sama David dan Merita yang celingak-celinguk nunggu si Ravi keluar.

"Mau kemana, Kak?" tanyaku ke David, yang sepertinya lagi menunggu.

"Nggak tahu ini mau kemana."

Beberapa saat kemudian, datanglah sebuah mobil bersama kak Diego, mantannya Nikita Willy itu lho. Dia menawari David dan pemain lainnya untuk ikut di mobilnya. Dan, oke kita ditinggal sendirian di lobby hotel.

Kita bertiga sempat kecewa karena nggak bisa ketemu idola masing-masing. Akhirnya kita keluar area hotel dan bertemu sama Manajer Mitra Kukar.

"Sudah ketemu?" tanyanya.

"Sudah, Pak, tapi nggak ketemu Ravi," jawab Merita.

"Juga nggak ketemu Ryuji," tambah Khanza.

"Yaudah, nanti malam ke sini lagi aja. Kalau sekarang mereka pada keluar semua," tawarnya.

"Beneran, Pak?" tanya Merita. Pak Manajer menggangguk, senyum.

"Minta CP nya, Mer!" bisikku ke Merita. Akhirnya Merita mencatat PC dari Manajer Mitra Kukar. Yaps, kita tinggal menunggu senja pergi dari peradapannya dan disusul oleh bulan serta bintang yang menghiasi kegelapan langit. Sembari menunggu, kita mencari Mushola untuk shalat Magrib.

***

Seusai shalat Magrib, kita bertiga kembali ke hotel. Sempat ragu memang untuk langsung memasukinya, karena di sana terlihat para pegawai hotel yang tengah sibuh menata dan mendekor halaman hotel sedemikian rupa. Sepertinya akan ada acara di hotel ini, ntah apa itu.

Kumpulan Cerpen "Hanya Seorang Fans Timnas U-19"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang