My Little Brother (MarkBum)

1.5K 155 53
                                    

Namanya Mark, dialah adik kecil Jaebum. Mark memiliki mata bulan sabit dan senyum yang manis. Kulitnya putih susu, mendekati kearah warna pucat. Namun dia adalah anak yang sangat aktif dan ceria. Suara tawa anak laki-laki itu selalu memenuhi rumah bergaya minimalis itu. Suara yang membuat segala rasa penat yang dirasakan Jaebum seharian lenyap seketika..

"Hyung!!"

Begitulah Mark yang selalu berteriak dengan gaya khas anak-anaknya saat kakak kesayangannya pulang kerumah. Jaebum dengan senang hati merentangkan kedua lengannya dan memeluk adiknya erat-erat. Senyum polos Mark menjadi kebahagiaan tersendiri untuknya.

"Mark sudah lama menunggu hyung?"

Selalu pertanyaan itu yang dilontarkan oleh Jaebum ketika ia pulang. Mark menyandarkan kepala mungilnya di bahu sang kakak dan mengangguk. Tanpa ragu, Jaebum menggendong adik kecilnya dan membawanya ke kamar, membaringkannya di tempat tidur dan menyanyikan lagu pengantar tidur untuk Mark.

Begitulah kehidupan Jaebum dan Mark, sepasang kakak dan adik yang saling menyayangi. Orang-orang mungkin akan menganggap Mark adalah anak Jaebum mengingat umur mereka terpaut sangatlah jauh. Namun itu bukanlah halangan untuk Jaebum menyayangi adik kecilnya dengan segenap hatinya.


oooOooo


Malam itu angin berhembus pelan. Jutaan bintang yang berkelap-kelip di angkasa menunjukkan betapa cerahnya suasana saat itu. Jaebum turun dari mobilnya, menenteng tas kulit yang berisi laptop dan data-data perusahaannya. Tujuan utamannya adalah kasur empuk yang berada di kamarnya. Hari ini ia benar-benar melelahkan untuknya.

Jaebum tampaknya harus mengurungkan niatnya untuk beristirahat dengan cepat saat melihat sebuah boks bayi berwarna biru yang terpampang dengan manis didepan rumahnya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, tak ada siapapun disana. Keningnya berkerut heran, siapa yang mengajaknya bercanda disaat-saat seperti ini?

Tiba-tiba suara tangis yang berasal dari boks itu memecah kesunyian malam. Jaebum mendekat dan melongokkan kepalanya ke dalam boks. Ada bayi laki-laki di dalamnya. Tak hanya itu, ada juga botol susu beserta sekaleng susu formula dan beberapa pakaian bayi yang sengaja telah disiapkan. Tampaknya bayi itu lapar, dengan segera ia membawa bayi itu masuk dan menempatkannya di kamar. Dengan cekatan, Jaebum membuat susu dan menyerahkannya pada bayi itu. seketika tangis bayi itu berhenti.

Jaebum mengamati bayi itu dengan seksama, wajah kecil bayi laki-laki itu begitu menyita perhatiannya. Tanpa sadar, ia tersenyum. Seolah baru saja mendapat kebahagiaan yang besar. Ia berjanji untuk menjaga bayi itu sendiri, mengangkatnya sebagai adik.

Ia memberi nama untuk bayi menggemaskan itu Mark.


oooOooo


Jaebum tahu alasan Tuhan yang sengaja menitipkan Mark padanya, tak lain karena ia mampu menjaga Mark dengan baik. Ia sangat berterima kasih kepada siapapun yang telah meletakkan Mark didepan pintu rumahnya, walaupun semula ia sempat bersumpah serapah kesal dengan pikiran bodoh yang membuang anak semanis Mark.

Saat Mark hadir, Jaebum merasakan kebahagiaan yang teramat besar. Seolah malaikat-malaikat di surga tengah menyanyi untuk adik kecilnya. Mark yang kala itu masih menggeliat di kasurnya membuat Jaebum tak henti-hentinya tersenyum. Tak pernah bosan pemuda tampan itu mengamati makhluk mungil yang sedang memejamkan matanya rapat-rapat. Bahkan teman-temannya yang sempat berkunjung ke rumah tersihir oleh pesona magis Mark.

My Little Brother (MarkBum)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang