1
Di bawah guyuran hujan yang deras diatas tebing seorang gadis remaja berdiri seakan ingin melompat kebawah, badannya yang basah membuatnya sedikit menggiggil, dia berteriak kencang dan menghentak-hentakkan kakinya, wajahnya seperti hendak menangis tapi karna air hujan membasahi wajahnya dia tidak bisa membedakan apakah air matanya berlinang atau tidak, tiba-tiba seorang lelaki datang menarik gadis itu lalu membawanya menjauh dari ujung tebing, gadis itu hanya melihat wajahnya yang rupawan, tapi lelaki itu terus mengomel karna menuduh dia akan bunuh diri, gadis itu tertawa mendengar semua ucapannya.
Lili biasa gadis itu dipanggil menutup mulut lelaki didepannya, mata mereka saling bertatapan, dia tersenyum manis, tangan lelaki itu menutupi bagian kepala lili agar tidak terguyur air hujan, mereka berteduh di bawah sebuah pohon, lelaki itu terus menutupi kepala lili walau air hujan masih bisa membasahi tubuhnya.
" turunkan tangannya, percuma saja, hujannya deras aku masih kebasahan!" ujar lili, lelaki itu menurunkan tangannya lalu memasukannya kedalam saku celana
" kenapa kamu mau bunuh diri?" Tanya lelaki itu
" siapa yang mau bunuh diri, tempat ini kesukaanku, setiap kali aku merasa kesal atau merasa sendiri aku pasti akan datang kesini, tapi hari ini aku sial, hujan turun sangat deras," jawab lili santai, hujan yang semakin reda mengharuskan lili kembali kerumahnya, dia menaiki sepeda pinknya lalu melambaikan tangan pada lelaki itu.
Pertemuan yang singkat namun memberi kesan pada keduanya, lili berharap bisa bertemu lelaki itu lagi, dia datang lagi kebukit itu tapi sampai hari mulai sore dia tak melihat lelaki itu datang kembali, lili yang gemar menari akhirnya membunyikan sebuah lagu dari ponselnya, dan menari dengan indahnya, dia biarkan tubuhnya menyatu dengan alam, gerakan-gerakan tangannya yang gemulai memperindah tariannya, kibaran selendang putihnya membawa kesan romantic pada setiap tariannya, angin menerbangkan selendang lili dan menutupi wajah lelaki yang ingin sekali dia temui.
Lelaki itu berjalan mendekati lili dengan memegang selendangnya, hati lili terus bedetak kencang, senyum dibibirnya tidak bisa di tutupi kembali, lelaki itu memakaikan selendang itu pada kepala lili, lelaki itu membalas senyuman manis lili, mata mereka lagi-lagi saling bertatapan, lili tersipu malu dengan pipi memerah, keduanya berbarengan menanyakan kabar membuat mereka semakin malu.
" kamu duluan," ujar lelaki itu pada lili
" bagaimana kabarmu? Kemarin kita belum kenalan," ujar lili mendahului
" aku baik, namaku juno, kamu?"
" aku lili, kamu kesini bukan untuk ketemu aku kan?" Tanya lili
" memang aku kesini untuk bertemu gadis yang ingin bunuh diri kemarin," jawaban juno membuat lili tertawa, keduanya duduk kembali dibawah pohon yang kemarin menutupi mereka dari derasnya air hujan, kuduanya berbincang-bincang dan tertawa bersama seperti sudah lama saling kenal, lili merasa sangat nyaman saat dekat dengan juno, pertemuan mereka baru berjalan 2 kali tapi lili tak ada keraguan untuk akrab dengan lelaki berbadan tegap itu.
" tarian kamu bagus? Kamu ingin menjadi penari?" Tanya juno
" aku hobi menari tapi aku ingin menjadi polisi seperti ayahku, aku ingin menjaga negara ini dengan kedua tanganku, atau aku ingin menjadi dokter yang mengobati orang sakit, atau aku bisa menjadi fotografer yang bisa menikmati indahnya dunia dengan kedua bola mataku ini,atau,,," juno memotong ucapan lili
" atau apa lagi, kamu ingin menjadi apa saja yah? Bagaimana bisa kamu melakukan semua itu, kamu lebih cocok menjadi penari saja, kamu kemarin kenapa ada disana? Kamu sedang kesal pada siapa?"
YOU ARE READING
PELUKAN RAHASIA
RomanceAssalamualaikum,,, Hay apa kabar semuanya? Semoga sehat semua, nih mau kasih cerita terbaru dari Mailantika semoga suka yah,,,