1

24 3 0
                                    

“boleh aku berbicara sebentar dengamu?” tanya gadis itu dengan hati-hati pasalnya laki-laki yang dihadapannya sekarang selalu saja bersikap dingin dan cuek dengannya.

Laki-laki itu hanya menatap datar gadis itu. Lalu laki-laki itu berjalan menuju meja kosong yang berada disamping jendela kaca besar. Gadis itu mengikuti langkah panjang kaki laki-laki didepannya dengan membawa minuman yang tadi dipesannya.
Mereka duduk berhadapan dalam diam. Gadis itu meletakkan minumamnya diatas meja bundar yang memisahkan dirinya dengan laki-laki dihadapnnya sekarang, gadis itu menghela napas dan menghembuskannnya dengan perlahan.

Detak jantungnya sudah tak menentu, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya sampai-sampai dia takut jika laki-laki dihadapannya sekarang bisa mendengar detak jantungnnya itu.
Laki-laki itu menatapnya datar seolah memang tak perlu berekspresi apapun untuk gadis dihadapannya sekarang.

Gadis itu berdehem sebentar dan mulai berbicara “aku menyukai mu.”
Gadis itu menghela napas perlahan sebelum melanjutkannya “aku menyukai mu sejak pertama kali aku melihatmu disekolah dulu, saat pertama kali kau turun dari motor bersama ayahmu. Kau yang memakai kaos warna putih dengan celana pendek selutut.”

Gadis itu menatap laki-laki dihadapannya berharap laki-laki itu mengatakan sesuatu.
Tapi laki-laki itu hanya diam saja, tak merubah tatapan datar dan dinginnya, seolah dia tak pernah peduli dengan apa yang gadis itu ucapkan.
“itu adalah hari kedua saat pendaftaran peserta didik baru. Aku tak tahu kenapa aku bisa menyukai mu saat pertama kali melihatmu waktu itu. Aku berpikir mungkin karena aku tak pernah melihat anak laki-laki yang begitu pendiam sepertimu. Tapi aku salah, aku menyukaimu dari pertama kali melihatmu dan itu masih berlaku sampai sekarang.” Gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya mencoba menghalau perasaannya agar tak menjatuhkan air matanya dihadapan laki-laki itu.
Gadis itu melemparkan pandangannya keluar jendela, hujan mulai turun seperti sedang mewaliki perasaannya sekarang, melihat semesta yang sedang berkonspirasi untuk dirinya.

Gadis itu menatap laki-laki dihadapannya lagi. “aku, aku-“ kata-katanya terputus saat laki-laki dihadapannya memotong perkatannya
“apa kau sedang memintaku menjadi pacarmu?” gadis itu tersentak kaget, buru-buru dia mengatakan “tidak, tidak. kau salah. Aku tidak memintamu menjadi pacarku. Lagi pula aku tahu kau tidak pernah sekalipun menyukai ku, kau hanya kasian saja padaku. Aku tahu kalau aku bukan seperti perempuan yang kau inginkan. Aku menyadari hal itu dan aku cukup tau diri. Aku hanya mencoba jujur dengan perasaanku sendiri, mengakui perasaanku padamu. Ya hanya itu yang kulakukan, kau tak perlu cemas karena aku tak akan mengusikmu atau mengganggumu. Karena aku sudah pernah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan mengakui semuanya padamu dan aku tak akan menuntut apa pun terhadapmu.”

Gadis itu mencoba menarik napas perlahan menormalkan detak jantungnya mencoba meredakan rasa sakit dalam dadanya. “ya aku hanya ingin mengakui itu.” Katanya lagi, hening menyelimuti mereka berdua. Setelah beberapa detik tak ada tanggapan dari laki-laki itu karena dia hanya diam saja.
Gadis itu memutuskan untuk pamit pergi “maaf sudah menggangu waktu kerjamu dan terima kasih untuk waktu yang kau buang begitu saja hanya untuk mendengarkanku. Aku duluan dan terimakasih minuman ini sangat enak.”

Gadis itu bangkit dari duduknya membawa minuman ditangan kanannya tersenyum pada laki-laki yang masih diam sedari tadi dan berkata “terima kasih sudah mau berteman denganku.” Ujar Gadis itu tersenyum tapi laki-laki itu hanya mentap lurus kedepan tanpa memandang lawan bicaranya, gadis itu berbalik dan pergi berjalan menuju pintu untuk pergi secepatnya dari tempat itu.
Gadis itu berlari menuju tempat parkir, tidak peduli dengan hujan yang mengguyurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the feelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang