Nyatanya, mempunyai kakak laki-laki terkadang tak membantu. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh seorang Kim Jennie. Namjoon terkadang hanya menyusahkannya, membuatnya sedikit menyesal mengapa mempunyai kakak se-protektif Kim Namjoon.
"Kak, aku tak mau mengenakan seragam karung itu."
"Karung?! Kau bilang- karung?! Itu untuk perlindunganmu, tahu! daripada mengenakan pakaian kurang bahan-"
"Ini fashion!" gerutu Jennie membela. Hei, apa salahnya? Hampir semua siswa di sekolah ini mengenakan pakaian seperti yang ia kenakan sekarang; rok diatas lutut, serta kemeja yang cukup pas dengan tubuhnya. Well, itu fashion.
Sementara sang kakak memutar bola matanya, Jennie memilih untuk berpaling― melangkah menjauh dari Namjoon.
Namun tidak sampai suara khas sang sulung memanggil nama Jennie.
"Hei, Jennie!"
Gadis ini sontak memutar tubuhnya malas.
"Menjaga perpustakaan lagi?"
Tanya yang diladeni dengan anggukan dari sang dara. Membuat manik Namjoon terbelalak― astaga, mengapa adiknya suka sekali dihukum untuk menjaga perpustakaan?
"Dengan si brengsek Taehyung lagi?"
Lagi, anggukan. Namun bukan berarti Jennie menyetujui titel 'brengsek' untuk seorang Kim Taehyung.
Karena ia bukan brengsek.
"Aku malah berharap ia datang dan berbagi shift denganku." tukas Jennie sebelum kini mantap beranjak pergi.
Semakin banyak yang kena hukuman, semakin ringan tugasnya, bukan?
✾✾✾
Tak ramai, tak pula sunyi. Beberapa siswa tingkat akhir terlihat menikmati kegiatan bejarnya di perpustakaan ini hingga larut malam. Meski disisi lain, ada orang yang tersiksa dengan dibukanya perpustakaan selama 24 jam.Contohnya, Jennie Kim.
Pukul 7 malam, namun suntuk yang dirasa oleh Jennie sudah cukup untuk membuatnya mengantuk. Ditambah pula perutnya yang belum terisi oleh makan malam.
Memang salahnya sendiri, bernilai sejarah jelek sehingga mendapat hukuman. Namun apakah ini tidak keterlaluan? Hampir setiap minggu ia menjaga perpustakaan.
Karena setiap minggu pula, ada saja nilai sang dara yang jelek. Entahlah, Jennie lebih memilih untuk lari 8 keliling lapangan ketimbang mengerjakan 20 soal trigonometri.
Kembali, manik sang gadis menatap sekitarnya. Menatap beberapa sosok yang sibuk berkutat dengan buku, ada pula yang tertidur. Hingga kemudian matanya terarah ke pintu masuk, Taehyung datang. Kedatangannya cukup menyita perhatian beberapa pasang mata, termasuk Jennie yang kini memandangnya datar. Lho, bukannya ia harusnya senang?
Dengan datangnya Taehyung, ia tak perlu menjaga perpustakaan hingga larut. Apalagi hingga esok pagi.
Kedua pasang manik Jennie dan Taehyung bertemu, sebelum artinya sang pemuda angkat bicara.
"Aigoo- mengapa kau dihukum terus sih?"
Pertanyaan yang hanya ditimpali dengan ekspresi datar Jennie. Sementara Taehyung sudah mengambil posisi duduk di samping sang gadis, sembari tangannya meletakkan plastik bawaannya di meja- makanan?
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL: SHOCK!
FanfictionBangtan kalo disekolah. Kadang badung, kadang kocak, kadang sosweet, kadang bikin mati.