🌺3. Diketik

82 9 6
                                    

Pagi yang mendung. udara dingin menembus tubuh tipis, membuatnya menggigil walau sudah ditahan oleh kehangatan hoodie putih bergambar penguin miliknya.

Berangkat menggunakan bus adalah pilihan Jisa kali ini. Karena hujan gerimis yang nampaknya akan berlangsung lama bisa buat dirinya terlambat sekolah jika menunggu reda. Seharusnya ia menunggu Jimin menjemputnya, tentu dirinya tak berharap banyak pada tukang molor, yang sampai sekolah nyerempet waktu.

Di bus lumayan sepi, dikarenakan ini juga masih terlalu pagi, 5.56 tertera di layar handphone Jisa yang sedang berdentum lagu di sumpalan telinganya, matanya memandang dunia luar yang artistik karena butiran hujan, kursi 16 adalah tempat favoritnya, satu-satunya kursi yang dapat membuatnya duduk, seandainya kursi lain kosong, selelah apapun ia tidak mau menempatinya.

I wanna- Sistar -playing

Sejenak Bus berhenti, lalu berjalan lagi.

Jisa merasakan seseorang duduk disampingnya, kursi 17.

Tak peduli siapa orang itu, Jisa lanjut menikmati kegiatannya.

ckrek.

Bunyi kamera disertai blitzs menghantam Jisa.

Ia menoleh ke kursi 17, Diswa lelaki memunggunginya, sibuk berkutat pada hp yang dimainkan beberapa cm dari wajahnya.

"permisi, kau memotretku?"

"tidak, aku ambil gambar pohon di luar jendela tadi."

"ohh, maaf sudah menunduh"

"ne. gwencana."

Jisa kembali ke arah pandangnya semula, tapi...

"hey, tapi kau mengganguku."

"aku tidak merasa begitu."

"setidaknya minta maaf bodoh." Jisa menarik bahu lelaki kekar itu, hingga ia tidak membelakangi Jisa lagi.

"Jisa, annyeong."

"Jungkook?!" Jisa kaget bahwa ternyata orang tersebut adalah Jungkook.

"Mian..., Mian..., spare me okie!"

"hmm." Jisa hanya balas berdeham, ia memposisikan badanya lurus menghadap depan, dengan tangan melihat di perut atasnya.

"Jujur, tadi aku memang memotretmu."

"iya, gakpapa, emang gw udah biasa di paparaziin, selow aja sama gue mah."

"lagian juga sayang kalo pemandangan bagus gak di abadikan, nanti aku masukkin album atau bagiin ke grup kelas ya?"

"anjir, jangan gila lo! ke fansite boleh deh kan gw gak mau anak kelas dapet foto gw gratisan. everybody say no."

"kamu kadar pede nya lebih lebih dari jimin rupanya."

"ehh, udah apa, jangan pake aku-kamu, rasa kaku banget berasa ngomong sama kanebo kering, lagian muka-muka nakal kayak lo gak pantes begitu kook."

"iya iya, gw cinta lo."

"ewhh cheesy." Pipi Jisa sedikit memerah, bahkan sampai ia tersenyum sempit.

"gue nge-test doang. gausah jadi nge-fly gitu dong."

"sorry, di kamus gw gak ada kata nge-fly. by the way, pagi banget berangkatnya."

"iya nih, gue ada urusan sa."

"mau nge-pel kamar mandi?"

"gak lah, gw mau ngasih sesuatu ke loker seseorang jadi mesti pagi-pagi."

Too Bad, Sweet | PJM BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang