"Aku mencintaimu"
Ia berhenti mengunyah, menatapku dengan maniknya yang berubah menjadi tajam
"Apa?"
"Aku mencintaimu," Ulangku. Berharap ia tak perlu menanyakannya dan membuatku ingin hilang dari muka bumi
"Kau pasti bercanda" Chanyeol, yang biasanya sangat kusukai senyumnya, tersenyum seperti biasanya. Hanya saja, entah mengapa, aku mendengar bisikan bahwa ia mulai membenciku
"Chanyeol," Aku memberanikan diri memanggil namanya lagi saat ia meneguk minumannya,
"Aku tidak bercanda. Aku benar benar mencintaimu. Aku menyadarinya sejak perusahaan meminta kita untuk melakukan fanservice. Aku menyukainya"
Rasa takut itu menyergapku ketika ia meletakan minumannya di meja kami dan mulai menatapku dengan sinar mata yang berbeda. Ia menatapku dengan benci. Atau mungkin.. Jijik? Aku tak tau. Ia hanya menatapku dalam hening dan lalu tertawa dengan begitu kerasnya
Ia membuatku ketakukan
Kau membuatku ketakutan, Chanyeol
"Lalu apa?" Chanyeol berhenti tertawa, meraih kerahku dan mengangkatnya keatas "Apa yang kau butuhkan dariku?"
Aku diam.
"Cinta?" Chanyeol menatap mataku, "Sebuah ciuman dan akhir kisah yang indah?"
Aku tetap diam
"Itukah yang kau mau, Byun BaekHyun?"
Chanyeol kumohon tenanglah, aku tak akan merusak hubunganmu dengan Yejin. Aku dengan jelas tau kalau kau hanya mencintainya.
"... Tidak."
Ujarku pelan, tapi tampaknya Chanyeol lebih mengerti perasaanku daripada diriku sendiri. Ia berdecih, dan kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku. Terlampau dekat, aku hampir saja mati saat itu.
Ya, hampir. Karena setelahnya, Chanyeol membuatku ingin menangis
"Kau hina." Datar. Dingin. Bengis. Kejam. Semua itu adalah kata kata yang berputar di otakku saat Chanyeol mengucapkannya
"Dan aku tak suka dengan apapun yang hina."
Chanyeol menurunkan kerahku, dengan kasar. Ia beranjak dari ruangan kami dan keluar dengan langkah kaki yang terdengar marah. Samar samar terdengar suara Suho, leader grup kami yang amat baik hati, bertanya pada Chanyeol apa yang terjadi.
Dan kudengar, Chanyeol menjawab,
"Aku hanya muak berada dalam kamar"
Tidak. Kamar ini tidak bersalah-
Air mataku jatuh
-ia muak karena aku ada didalam kamarnya.
Aku adalah Hina baginya
Teaser "Why should I?"
Chanbaek fiction present 2017
Happy read
.
.
.Semuanya memang salahku
Byun Baekhyun, mereka menyebutku sebagai Baekhyun.
Semuanya adalah salah seorang Baekhyun. Salahku.
Aku bukanlah seorang yang diharapkan Chanyeol untuk mencintainya.
Dan aku mencintainya.
Tapi jika itu memanglah sebuah kesalahan, aku memilih untuk tidak pernah menjadi seorang yang benar.
....
Baekhyun berfikir, kalau hidupnya adalah sebuah cermin dua arah.
Ia memang terlihat sempurna, wajahnya yang manis dan kepribadiannya yang dicintai semua orang. Ia memang seorang yang sempurna. Setidaknya itulah yang dapat kalian lihat di satu sisis cermin
Sehingga ketika melihat dirinya tertawa, Kalian mungkin melupakan sisi lainnya.
Baekhyun, setiap hari harus menyanyi dari satu panggung ke panggung lain. Ia menyanyikan beribu ribu lagu untuk orang orang dan Fans. Ia memaksakan suaranya untuk selalu bagus, sehingga apabila fans mengedit perform mereka menjadi MR-Removed, suara EXO tetaplah bagus.
Ia berusaha terlalu keras, sampai rasanya mendapatkan apapun sebagai imbalannya tak ada harganya.
Orang tuanya, sudah merasa cukup puas dengan kehadiran Baekbeom di hidup mereka. Terlepas dari pekerjaan ayahnya yang hanya karyawan biasa. Mereka hanya ingin memiliki satu anak. Tapi apabila Tuhan memberikan mereka dua, maka ia ingin sepasang anak perempuan dan laki laki. Tapi ternyata, Tuhan berencana lain. Ketika Baekbeom berumur 6 tahun, Tuhan menitipkan seorang adik di kandungan ibunya. Ayahnya yang amat bangga saat dokter memberitahu kalau itu adalah seorang bayi perempuan, harus menahan rasa kecewanya ketika bayi yang lahir adalah seorang laki laki.
Baekhyun tak pernah begitu di inginkan oleh siapapun.
Karena itulah, ia mulai mengikuti audisi dimana mana saat tau ibunya menginginkan dirinya menjadi seorang musisi. Berkali kali ia gagal dan jatuh. Berkali kali ia ditolak. Tapi ia bangkit
Hanya intuk membuktikan pada orangtuanya bahwa ia bisa. Ia akan bisa menjadi musisi.
Ketika akhirnya, SMEnt, perusahaan raksasa di Korea Selatan menerimanya. Ia merasa begitu bangganya. Mengabaikan rasa lelahnya, ia terus mengerakkan tubuhnya untuk mengikuti irama musik. Membiarkan peluh membasahi wajahnya dan membuatnya kekurangan cairan.
Ia tak sadar, bahwa semenjak ia menjadi seorang trainee, ia sudah kehilangan cara untuk tersenyum seperti dulu
Dan saat itulah, dari kejauhan, seorang namja dengan senyum cerah mendekat. Ia memanggil Baekhyun dan mereka pulang bersama. Dengan cepat, mereka menjadi amat akrab. Nama namja itu Park Chanyeol, dan ia sudah dipastikan debut dalam grup M1 tahun depan. Baekhyun tersenyum atas pencapaian namja itu. Diam diam, entah mengapa, ia juga ingin merasakan debut bersama Chanyeol diatas satu panggung.
Tapi ia menempuh jalan kotor.
Jalan yang terlalu kotor
To Be Continued..,.
Hayooo siapa yang penasaran?? *gak ada* /pundung/
Yap, saya kembali dengan ff Baru... Yohooooo!!!
Ini baru teasernya sajaa.. Real chapter dimulai /semoga/ Minggu depan atau sabtu depan.. Makanya masih rada pendek.
Klo mau lanjut, gampang kok, di vote n coment ajaaaa😂
Semoga kalian suka yaaaSee you next Chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should I?
FanfictionAku mencintai seseorang yang bukan tercipta untukku, berdoa untuknya yang bahkan tidak mengingatku dalam doa doanya, tertawa untuk ia yang tak pernah tertawa dihadapanku, dan menangis untuknya yang bahkan tak pernah ingin melakukan itu. Lalu, kena...