Part 1

72 11 2
                                    

"AQILAAAA!!!"

Seorang pria berbalut sweater tosca dengan celana jeans selutut memekik,berlari ke arah sahabatnya yang tengah sibuk berbincang dengan gadis seumurannya. Dia Aqila Kinara Kanaya,yang akrab dipanggil Qila. Mereka bersahabat sejak awal kelas 8 karena mereka duduk sebangku dan rumah mereka dekat. Sebelumnya Afnan dan Qila memang se-SD tetapi tidak terlalu dekat.

"Kemana aja si lo cape gue nyariin lo dari sabang sampe merauke,tau-taunya sama si-eng.. lo siapa?"
seru Afnan,dengan nafas yang terengah-engah sambil memandangi gadis cantik didepannya.

"Apaan sih Nan? Gue lagi asik sama Tiffa nih! Temen kecilnya si Farah" sahut qila cuek

"Oh lo Tiffa? Kayaknya kita pernah ketemu deh? Ya kan?" Kata Afnan sambil melirik sahabatnya,Aqila. Gadis yang disebut namanya itu langsung bingung,pasalnya memang ia pernah ketemu dengan pria di depannya ini?

"Eh..i-iyaa gue Tiffa,tapi kayaknya kita gapernah ketemu deh"sahut Tiffa hati-hati. Afnan langsung menyipitkan mata,pasalnya ia pernah melihat gadis itu.
Saat itu Afnan sedang josor(jogging sore) di taman dekat rumahnya sambil memasang hands-free dan menyetel lagu kesukaannya yaitu Photograph - Ed Sheeran. Setelah merasa lelah Afnan duduk dibawah pohon yang rindang sambil meminum air mineral. Tiba-tiba ia mendengar isakan tangis gadis,ia menoleh ke belakang dan benar itu adalah gadis yang sedang menangis dan terduduk lesu dirumput,karena penasaran,ia menghampiri gadis berambut sebahu itu. Wajahnya tertutup oleh rambutnya. Ia menepuk bahu gadis itu dan gadis itu mendongak ke wajah Afnan. Afnan membeku sambil bergumam "Serem amat cewe kalo lagi nangis,idung merah,mata sembab,rambut berantakan pada nempel di muka,ingus ama air mata campur"dengan suara yang samar-samar,tapi dapat didengar oleh gadis itu.

"Ngapain lo?!"teriak gadis itu sambil mendorong bahu Afnan dan kembali terisak.

"E-eh.. jangan nangis dong,tambah jelek lu begini"kata Afnan sambil terkekeh. Gadis itu langsung melemparkan tatapan tajam ke Afnan.

"Pergi lo dari sini!!"geram gadis itu. "Lo kenapa kok bisa sampe begini?" sahut Afnan dengan suara yang lembut bikin cewe merinding dengernya. Gadis itu tidak menyahutnya malah tambah terisak hingga mereka berdua menjadi pusat perhatian di taman. "Tenangin diri lo dulu gadis cantik nan rupawan" seru Afnan sambil menarik tubuh gadis itu hingga berada di pelukannya. "SEMUA COWO SAMA AJA,DIA YANG BIKIN JANJI TAPI DIA SENDIRI YANG NGINGKARIN"teriak gadis itu sambil memukul dada Afnan.
"Kapan gue janji sama lo?gue aja baru ketemu lo disini"sahut Afnan terkekeh. "BUKAN LO TAPI COWO GUE!GR BANGET SIH LO!BERCANDAAN LU GALUCU!!"langsung dibalas tatapan tajam oleh gadis itu. "Nyantai beb"seru Afnan. "Beb beb beb palelu!"sahut gadis itu dengan menoyor kepala Afnan. Afnan mengaduh dan menjambak kepala sang gadis. Dan alhasil mereka kayak anjing & kucing kawinan.

Setelah beradu mulut dan fisik mereka berdua akhirnya memutuskan untuk makan mie ayam yang ada di sekitar taman,dan karena Afnan juga yang mengalah dan mengiyakan permintaan sang gadis untuk dibelikan shampo karena rambutnya rontok dan tidak higenis lagi udah dipegang sama Afnan. Cewek gendeng,batin Afnan.

Setelah pesanan mie ayam datang mereka berdua makan dalam hening. "Btw nama lo siapa?" Afnan akhirnya yang bersuara. "Ohiya sampe lupa kenalan ya hehe"sahut gadis itu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. "Afnan Atma Purnama,panggil aja Afnan" Afnan memperkenalkan dirinya. "Tiffany Ulfah Quenna,panggilannya Tiffa bukan Tipa" gadis itu juga memperkenalkan dirinya. "Nama yang bagus,tapi orangnya nggak"gumam Afnan,untungnya ga kedengeran sama Tiffa. Setelah mereka berdua menghabiskan makanannya tiba-tiba Tiffa kabur lebih tepatnya lari entah kemana. "WOI LO MAU KEMANA" Afnan mendengus kesal karena Tiffa hanya menatap dirinya dari kejauhan dan tertawa. Alhasil yang bayar mie ayamnya Afnan.

"Ooh lo yang nemuin gua lagi nangis di taman ya?"seru Tiffa sambil mengingat-ingat lagi.

"Iya,lo yang kabur seenak jidat dari tempat mie ayam!"sahut Afnan

Tiffa hanya tertawa dan mengangkat jarinya membentuk peace. Qila menatap keduanya bingung dan sedikit kesal karena telah diabaikan. "Jadi kalian udah saling kenal?"seru Qila sambil menatap keduanya. "Dulu sempet kenal tapi gue udah lupa,cuma inget sama mukanya doang"sahut Tiffa. "Gue Afnan kalo lo pengen tau lagi siapa gue"Afnan tersenyum tipis tetapi manis bagi Tiffa. "Ohh lu Afnan ya..yaa.. gua baru inget"sambil menyengir lebar dan menampilkan deretan gigi putihnya.
Lucu,batin Afnan. Qila dengan sigap menarik lengan Afnan agar menjauh dari Tiffa sampai Afnan mengaduh kesakitan sambil mengelus lengannya. "Maksud lo apa sih?!kan gue mau kenalan lebih dalem lagi sama dia!"protes Afnan sambil menghempaskan tangan Qila dari tangannya. "Gue risih aja liatnya"sahut Qila cuek. "Risih?apa maksud lo?!"kata Afnan. Gue cemburu nan,batin Qila. "Eng-ngga nan"ujar Qila. Afnan hanya mendengus kesal. "Yaudah gue balik"seru Afnan yang langsung meninggalkan Qila. Qila tersenyum miring. ngga gue biarin lo jadi milik Afnan,Tif. batin Qila.

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang